Prolog

16.4K 532 24
                                    

apartment one 57

Manhattan. New york City

"Sudahku katakan jangan pergi dengannya. kau ini tidak mengerti ya apa kukatakan!" ucap Gabriel sambil menatap lawan bicara saat ini. gadis itu hanya memutar bola matanya.

"jawab! kau tuli! atau kau bisu!"

Gadis itu menoleh pada Gabriel sinis. "Bukan urusanmu jika aku pergi dengannya." Gabriel mengeram mendengar apa yang baru saja gadis itu bilang.

Gadis itu Vanessa Jeanne. dia malah berlajalan berlalu dari dari Hadapan Gabriel yang sudah menahan geram disana. Secepat mungkin Gabriel menahan  kepergian Vanessa.

"Lepaskan tanganku gabriel." Gabriel maju selangkah hingga jarak kedua sejoli itu semakin dekat.

"Apa! melepaskanmu? cih tidak akan kubiarkan kau pergi dengannya lagi," Ucap Gabril. tanganya mencengkram lengan Vanessa dengan kuat.

Pandangan Vanesaa menatap tangan yang sakit akibat cengkraman Gabriel. dia menatap Gabriel tajam namun yang ditatap malah menyerigai.

"Kau!!!" GeramVanessa. tangannya terulur ia memberontak kuat tapi semua itu terhenti saat Gabriel mengangkat Vanessa ala bridle Style. Gabriel menyerigai puas disana.

"Turunkan aku Gabriel," ucap Vanessa tangannya memukul mukul tubuh Gabriel meronta meminta turun.

"Tidak akan. dan akan kupastikan kau akan jadi milikku sepenuhnya." ucap Gabrieo masih tetap menyerigai. Mata Vanessa membulat oenuh mendengar apa yang diucapkan Gabriel.

Tidak. ini bahaya!!

"Gabriel kumohon lepaskan aku," ucap Vanessa sekali lagi. dia tidak mau kalo Gabriel akan melakukan apa yangvada dipikiran Vanessa saat ini. Gabriel tersenyum senang, ua menyerigai puas.

"Ah apa aku tidak salah dengar, kau baru saja memohon padaku," ucap Gabriel seolah tak percaya mendengar Vanessa memohon padanya, dia tertawa meremeh. Vanessa yang mendengarnya ia merasa geram, tangan Vanessa ingin sekali menarik sehelai rambuat Gabril.

"Gabriel turunkan aku, aja janji akan melakukan semua apa yang kau mau"

"sudah kubilang aku tidak akan pernah melepaskanmu Vanessa Jeanne," kata Gabriel. dia melangkah memasuki sebuah kamar mewah. Vanessa tersasar ia meronta berulang ulang.

"kau bener bener pria tidak berprikemanusian"

"Jangan mengataiku vanessa."

"Lihat saja kau laporkan. karena sudah melecehkan anak dibawah umur!!" Teriak Vanessa kuat. Gabriel lanfsung menjatuhkan tubuh Vanessa keranjang, wanita itu mengaduh kesakitan.

"selaun pemaksa kau juga k a s a r," ucap Vanessa ia menatap Gabriel sinis. Gabril juga menatap Vanesa tajam.

wajah Gabriel perlahan lahan mendekati wajah Vanesa. dia sudah keringat dingan disana, secepat kilat Gabril langsung mencium bibir Vanessa, Gabriel juga menutun Vanessa agar membuka mulutnya.

"Kurasa dengan dicium kau bisa diam."

--------

ini cerita pertamaku ya. jadi tolong hargai. dan juga maklumi tulisan aku yang masih amatiran. namanya juga masih belajar, belum sehebat kalian hehe. jangan lupa tinggalkan sesuatu ya kalo udah baca ceritaku. tanpa kalian aku bukan apa apa:D

salam dari Fara:*

MY SWEET Billionaire!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang