Bab Lima

208 26 15
                                    


Tiffany mandi secepat mungkin. Sebenarnya ia memang agak ragu membiarkan sehun berbicara dengan taeyeon. Tiffany tau bagaimana watak taeyeon, ia pasti akan memulai untuk menginterogasi sehun. Apakah sehun bisa menghadapi taeyeon? Walaupun sudah tinggal           se "atap" dengan taeyeon, dia tahu persis kalau sehun mempunyai sifat yang berbanding terbalik dengan dirinya yang friendly.

Secepat apapun tiffany mandi dan berganti pakaian dengan cepat, secepat dari biasa yang dilakukan selama ini. Namun ketika ia ingin menemui sehun dan bicara berdua dengan nya sepertinya tidak akan bisa, karena semuanya sudah berkumpul, bahkan yoona yang selalu pulang tengah malam kini sudah duduk rapi saat jam menunjukkan pukul Sembilan malam. Melihat perkumpulan ini dan sehun yang tertunduk dalam, tiffany tahu bahwa semuanya sudah terbongkar. Kasus ini bukan menjadi rahasia mereka bertiga lagi, melainkan rahasia besar dari keluarga lee.

Jessica yang pertama kali merasakan kehadiran tiffany. Ia menoleh dan menatap tiffany dengan tatapan tajamnya yang mematikan. Dan tiffany tahu bahwa suasana ini lebih mendebarkan dari menonton film horror atau apapun itu yang menakutkan.

"kami sudah tau semuanya." Kata yuri ketika melihat tiffany masih berdiri di dekat bangku. "kau tahu? Sehun sudah menjelaskan semuanya. Namun tidak terlalu jelas bagi kami sehingga dia mengatakan bahwa yoona dan kau juga tahu. Jadi kami memutuskan untuk menyuruh yoona pulang sekarang juga, dan sesaat dia sampai disini dia menceritakan semuanya. Dari pertengkaran kalian bertiga di café dan kasus kematian kedua orang tua sehun. Dan kau tiffany, ada yang ingin kau jelaskan?" ucapnya lagi dengan nada sinis.

"kurasa kalian paham dengan apa yang terjadi. jadi kumohon.. jangan menghakimi aku dengan tatapan kalian, aku juga baru tahu tadi siang" ucap tiffany pelan.

"gosh..bukan itu yang kami permasalahkan fany-ah." Ucap taeyeon dengan nada kesalnya. "yang kami permasalahkan..sampai kapan kau akan menyembunyikan masalah ini sendirian?" ucap taeyeon

"aku tidak...."

"jangan beralasan..jika tadi aku tidak mengintrogasi sehun, maka kasus ini tidak akan pernah sampai di telinga kami dan kami hanya di bodohi oleh orang yang mengerti hukum" ucap taeyeon sakarstik.

"ini bukan yang kalian pahami. Ini bagian hukum dan kami bertiga yang memahaminya.."

"dan kami menjadi orang yang tidak bisa membantu jika kami tidak mengetahui hukum melebihi kalian??" ucap sooyoung yang sudah tak tahan dengan suasana panas itu.

"hey...aku tidak bermasud.."

"bisakah kita berbicara dengan kepala yang dingin" ucap sehun menengahi. "ini masalahku, seharusnya kalian tidak perlu bertengkar karena kematian orang tuaku." Ucap sehun sambil tertunduk.

"kau...ah...menyebalkan. Sehun-a dengar kata noona. Kami akan membantu mu" ucap sunny sambil memegang tangan sehun, menyemangati. "dan bisa-bisanya kau tak memberitahuku tentang kematian yang janggal dari paman dan bibi kandungku sendiri?" Tanya sunny.

"aku hanya ingin tidak membuat kalian repot dengan yang bukan urusan kalian" ucap sehun lagi.

"itu adalah sesuatu yang tidak merepotkan bagi kami. Terutama kau adalah saudara dari sunny, maka kami akan menganggapmu bagian dari kami. Aku menyadari ucapanmu tadi. Bisa kau ingat kembali bagaimana wajah orang yang menyalami almarhum ayahmu?" kata yoona yang mengingat pertengkaran tadi siang di café.

"aku mengingatnya. Besok aku akan menggambarnya di kantor polisi untuk lebih detailnya." Ucap sehun menatap yoona.

"aku ikut" kata tiffany.

"tidak" jawab taeyeon

"kenapa? Kau tidak berhak melarangku. Ini sudah menjadi tugas ku sebagai pengacaranya." Kata tiffany kesal

"aku akan mencarikan pengacara baru buat sehun. Dan kau tidak usah ikut campur akan masalah ini." Ucap taeyeon sambil menatap tiffany.

"tidak. Aku harus ikut besok." Ucap tiffany lagi..

"terserah" ucap taeyeon mengakhiri perdebatan mereka. "baiklah, karena sudah malam, kembali kekamar masing-masing dan tidur. Dan kau tiffany,ayo... aku tidak ingin mendengar rengekanmu karena aku mematikan lampu sebelum kau tertidur." Perintah taeyon.

"kami bukan anak-anak lagi tae. Tidak perlu menyuruh kami melakukan ini dan itu. Tidur sekarang ataupun nanti.itu terserah kami." Ucap hyo yang bosan dengan perintah taeyon.

"oh ya?" gumam taeyeon menatap sahabatnya satu-satu. "baiklah" ucapnya lagi.

"dasar..menyebalkan" ucap tiffany meninggalkan taeyeon yang masih di ruang tamu dengan muka polosnya.

"noona...tiffany noona" teriak sehun memanggil tiffany. "aku ingin berbicara" sesaat tiffany sudah berada di depan sehun.

"ada apa?" Tanya nya

"aku tidak ingin membuat kalian bertengkar seperti tadi. Tolong ikut apa yang dikatakan tae noona. Kasus ini adalah kasus yang berat. Aku sangat tahu itu, apalagi untuk ukuran wanita seperti mu. Aku akan mencari pengacara lain yang bisa..."

"apa kau tak percaya kepadaku?"

"bukan itu yang ku maksud"

"kalau begitu, berhentilah khawatir kepadaku. Aku sudah menghadapi banyak kasus yang seperti ini. Masalah taeyeon, aku akan berbicara kepadanya. Dia memang sedikit protektif kepada kami. Kau tidak perlu memikirkan masalah itu".ucap tiffany sambil memegang bahu sehun. "sudah malam, kau harus tidur. Selamat tidur sehun-a" ucap tiffany sambil tersenyum manis dan pergi ke arah kamarnya.

"jangan tersenyum seperti itu, noona. Baiklah,Selamat malam dan selamat tidur."ucap sehun tersenyum.

****

"kau sudah memeriksa berkas kematian orangg tua sehun?" Tanya yoona di telfon yang tersambung ke tiffany.

"sudah, tetapi berkas ini tidak menunjukkan bukti yang kuat bahwa kecelakaan itu disengaja oleh seseorang. Sebaliknya bukti-bukti yang kubaca saat ini, menunjukkan bahwa kecelakaan dari kematian orang tua sehun adalah sebuah kecelakaan biasa" jawab tiffany

"mungkin bukti itu dimanipulasi? Bisa jadi bukan?" tebak yoona

"bisa jadi seperti itu, tetapi akan berat untuk mencari bukti yang jelas bahwa kecelakaan itu disengaja oleh seseorang." Jelas tiffany. "dan juga, bukti bahwa bahwa sehun mengingat wajah pelakunya, belum tentu dapat membantu kasus ini, yoona." Ucap tiffany.

"maksudnya?"

"belum tentu yang dilihat sehun itu adalah wajah pelaku yang sebenarnya. Mungkin dia bisa mengingat dengan jelas pelakunya, tetapi kita tidak bisa mengambil keputusan bahwa apa yang diingat sehun adalah wajah pelaku asli dari kecelakaan tersebut." Kata tiffany.

"ah...benar. Baiklah. Aku akan melihat orang yang berhubungan dengan kecelakaan tersebut. Aku tutup telponnya.. bye"

"bye" balas tiffany.

"pengacara hwang? Kau sibuk?" Tanya kepala pengacara yang memasuki ruangan tiffany.

"sebenarnya iya, tapi aku sedikit ada waktu luang. Apa ada yang perlu di bicarakan?"

"ada pengacara baru yang sepertinya, butuh bantuan mu dalam bekerja sebagai pengacara yang handal." Ucap kepala pengacara yang membuat tiffany bingung.

" masuk lah dan perkenalkan dirimu."

"ne, annyeong, nae ileum-eun kim taehyung, mannaseo bangabseubnida"

Sorry [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang