Bab Enam

213 29 5
                                    

Taebak & Co., kantor pengacara di kota seoul, lokasi kantor firma hukum ini dekat dengan istana Deoksu. Bangunan putih empat lantai dengan gaya klasik di padukan dengan minimalis, terselip diantara tempat-tempat penting di daerah itu. Jendela-jendela kaca yang besar menghiasi dinding bangunan, lokasi Taebak & Co. amat berbeda dari kantor firma hukum lainnya yang memiliki gedung pencakar langit ataupun berada di pusat bisnis dan perusahaan internasional. Kantor ini memiliki karakter tersendiri dari kantor firma hukum yang modern saat ini.

Seminggu setelah pengacara baru itu datang, dan kini ia sudah ada di hadapan tiffany, dengan senyum lebarnya. "aku mau keluar buat makan siang," kata taehyung "jika ada yang perlu dibantu, noona bisa menghubungi ku. Aku kembali satu jam dari sekarang"

"baiklah, tidak masalah," kata tiffany

"apa semua baik-baik saja?" Tanya taehyung

"tidak ada yang perlu di khawatirkan, jika kau tidak mau membuang waktu istirahatmu, sebaiknya kau pergi makan sekarang"

"baik, aku akan kembali satu jam lagi"

Taehyung keluar dari ruangan tiffany, memakai mantel luarnya, berlari ke arah lift dan menekan tombol satu. Dilihatnya mendung mulai pergi dari langit, ia memutuskan berjalan ke café depan kantornya untuk tempat istirahat. Café itu sedang di penuhi orang-orang yang mengantri untuk membeli makanan yang mereka inginkan. Café itu penuh dengan orang-orang yang memakai jas kebanggaan masing-masing.

"....ice lemon tea dengan burger combo plus meal, untuk anda. Ada pesanan yang lain? Baiklah....jadi 5000 won untuk semuanya... sepertinya kau pegawai baru di firma taebak? Benarkan?" Tanya pelayan

"sepertinya kau menghafal para pengacara dan pegawai di tempat ku bekerja." Kata taehyung.

" tentu saja. Aku sudah cukup lama bekerja disini."

"ah..baiklah kalau begitu." Ucap taehyung megakhiri. "semoga aku senang dengan makanan yang akan kumakan." Lanjutnya lagi sembari berjalan menuju bangku kosong dekat jendela.

"bagaimana dia bisa begitu dingin? Tapi bagaimana dia bisa begitu cantik.? Ah.. ini menarik." Gumamnya membayangkan senior nya yang saat ini masih berada di kantornya.

****

" taeyeon kau dimana? Bisa temani aku untuk menemui sehun di kantornya? Aku ingin berbicara dengannya"

"aku lagi di rumah sakit, sebentar lagi aku ada operasi. Sepertinya aku akan lama. Apa tak masalah fany-ah?" Tanya taeyeon

" tak masalah, hubungi aku jika kau sudah siap. Aku akan mencari tahu tentang kasus sehun."

"bukankah sudah kubilang untuk tidak mencampuri urusan ini lagi? Jadi kumohon..."

" tae please... ini kemauanku. Aku yang mengajukan diri saat yoona menceritakan masalah ini. Jadi tolong. Aku bisa menjaga diriku."

Bip...

"ish...menyebalkan. Liat saja nanti jika sudah jumpa. Awas saja dia. Dasar midget." Oceh tiffany kesal.

Baru saja tiffany marah-marah tak jelas, kini didepannya sudah ada ice coffe Americano kesukaannya, yang tentu saja membuat senyumnya kembali muncul. Tapi tunggu dulu...

"tau dari mana?"

"hanya menebak saja. Lagian itu yang paling murah diantara semuanya." Ucap taehyung polos.

"murah? Dasar, kau juga menyebalkan." Gumam tiffany lagi, kesal.

"minum atau aku yang meminumnya sendiri." Ucap taehyung yang membuat tiffany langsung meminumnya dengan cemberut.

"imut" pikirnya. " jadi apa kau tak mau memberi tahuku tentang kasus yang kau selidiki?" Tanya taehyung.

"apa aku bisa mempercayaimu?" Tanya tiffany, "jika pun aku mempercayaimu, aku tidak akan menceritakan masalah ini kepadamu." Ucap tiffany lagi.

"aku sudah mengetahuinya, aku membaca berkas itu di saat kau ke kamar kecil tadi..'

"dasar lancang.."

"memang....dan sepertiya aku bisa membantu untuk kasus itu." Ucap taehyung lagi.

"kau ikut aku nanti. Mau tidak mau kau harus ikut. Dasar lancang, berani- beraninya.." gumam tiffany emosi.

****

Kim taeyeon diam-diam mengamati kedua laki-laki itu selama perbincangan tadi. Mereka berada di kantor sehun sekarang, setelah tiffany meledak habis-habis di depan laki-laki yang sepertinya lebih muda dari sehun, namanya....kim..kim..ah..kim taehyung. Benar. Dia sangat jelas menyukai wanita yang lebih tua dari umurnya itu. Jelas dari cara memandang, cara berbicara dan caranya tersenyum kepada tiffany. Apa tiffany tidak peka? Atau pura-pura tak mengetahui bahwa junior nya di bidang hukum itu menyukainya.

Sedangkan sehun... di mata taeyeon sekarang ia tidak mengerti tatapan yang di berikan lelaki itu kepada sahabatnya. Seperti yang kalian tahu.. sehun tidak mudah untuk di terka. Mungkin karena lebih pendiam, Dia pandai menyimpan perasaannya. Tetapi mata taeyeon tidak pernah salah, sehun diam-diam memandang tiffany saat dia tidak menyadarinya. Dan taeyeon sekali lagi tidak mengerti arti tatapan itu, ada sesuatu disana, ia yakin itu. Tetapi sesuatu yang belum jelas.

Bocah itu, lebih pandai mengambil perhatian sahabatnya dari pada sehun, walaupun kasus ini mengenai tentang sehun, tapi sang pemilik kasus hanya mengatakan apa yang perlu dikatakan dan selebihnya diam. Jauh berbeda dari bocah yang bernama taehyung itu. Taehyung-lah yang sering mengobrol disini, membahas ini dan itu. Mencari solusi dan memberi tahu tentang kejanggalan di balik kasus ini. Dan aneh nya, sehun yang sepertinya ingin juga di perhatikan oleh tiffany, juga mencari alasan agar bisa mengobrol seperti layaknya taehyung, seperti memberikan tisu ke tiffany saat sahabatnya itu membutuhkannya dan memberikan minum saat melihat tiffany merasa kehausan.

Bukankah ini menarik? Pikir taeyeon. Taehyung mampu lebih akrab dengan tiffany, tetapi sehun lah yang mengerti kebutuhan yang di butuhkan oleh tiffany. Bagaimana dengan tiffany? Bahwa taeyeon semakin berpikir bagaimana sahabatnya itu bisa menjadi pengacara yang handal, jika masalah yang jelas ada pada dirinya sendiri belum ada jalan keluarnya.

Kedua lelaki yang malang,, pikir taeyeon

Saat itu tiffany berdiri untuk mengambil kopi di sudut ruangan, lalu ia menoleh ke arah sehun yang duduk disampingnya. Sehun mengangguk kecil dan tiffany mmengambil gelas sehun yang sudah kosong, berniat untuk menambah minuman di cangkir sehun. Tiffany membisikkan sesuatu kepada sehun. Taeyeon melihat ke arah taehyung yang juga melihat adegan itu, wajahnya memerah. Taeyeon terpaksa mengalihkan tatapan mematikan itu dengan menanyakan perkembangan kasus ke bocah kecil itu, walaupun diam-diam masih melirik ke arah sehun dan tiffany.

Sepertinya pikiran taeyeon salah tentang tiffany yang tidak peka. Dari apa yang di lihatnya, seorang tiffany hwang mungkin saja berbicara kepada sehun dan taehyung dengan cara yang sama, tersenyum dengan cara yang sama kepada mereka berdua. Tetapi tiffany tidak menatap dengan dengan cara yang sama bukan?

Tak bisa di pungkiri.

Kim taeyeon bisa melihat perbedaan nya dengan mata dokternya.

Ini cukup menarik.

maaf jika terlalu updatenya. penulis..ah bukan, author..bukan..duh bingung mau di panggil apa. haha...intinya langsung dah...karena adanya penulisan fanfiction baru di sini makanya updatenya lama. maafkan daku... hehe.

Sorry [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang