Bab Dua belas

127 20 4
                                    

Setelah pergi dari café tadi, sehun sebenarnya tidak pulang kerumahnya. Tetapi dia pergi ke kantornya untuk melihat barang yang di ambilnya tadi. Lancang memang, tapi selama pencarian bukti untuk kasus ini, taehyung tak pernah membicarakan bukti Koran dan catatan yang disembunyikan itu. Ada sesuatu di dalamnya, dan sehun yakin hal itu.

"anda datang hakim oh "sapa salah satu hakim di dalam lift yang menuju ke ruangan sehun.

"seperti yang anda lihat, hakim..."

"park chanyeol. Kau bisa memanggil ku chanyeol atau terserahmu mau memanggil ku apa" ucapnya dengan santai. "sepertinya hanya kami semua yang mengenal anda, dan anda tidak"

"maaf, aku hanya sedikit sibuk, aku duluan" ucapnya saat pintu lift terbuka di lantai yang ia tuju.

"baiklah" ucap chanyeol.

Sehun membuka pintu ruangannya. Tak seperti ruangan hakim seperti pada umumnya. Ruangannya bersih darri kertas-kertas kasus apa pun itu. Sehun menatap papan nama nya pada ukiran di kayu "hakim oh sehun".

"apa aku bisa mengungkap kebenarannya, appa..eomma" gumamnya sambil masih menatap ukiran namanya "harus" lanjutnya lagi sambil berjalan menuju kursi kebesarannya.

Sehun membuka tasnya dan mengambil buku catatan yang diambilnya tadi. Yang menarik perhatiannya ialah Koran lama yang mencantumkan foto appa dan eommanya beserta pamannya dan ada seorang lagi di sana, sepertinya teman appa nya.

"PERAYAAN KEMENANGAN PROYEK BESAR

OH JAEHYUN MELAWAN KIM JAE HYUNG"

"Kim jae hyung?" gumamnya sambil menatap laki paruh baya di samping ayahnya. "apa aku pernah melihatnya? Wajahnya cukup familiar"

Waktu menunjukkan pukul dua belas malam dan sehun masih membaca apa saja yang terdapat didalam buku catatan seorang taehyung. Membolak-balikkan halaman demi halaman. Semakin dia membaca buku itu, semakin yakin bahwa pelaku di balik semua ini ialah kim jae hyung. Dan ia yakin ada sangkut pautnya antara kim jaehyung dengan pamannya, lee soo hyun.

****

"dia belum pulang"

"belum"

"sudah dua hari dia tidak pulang. Dan tidak ada kabar sama sekali tentangnya." Tanya Jessica yang bergabung di ruang tamu.

"dia bilang bahwa dia berada di kantornya. Dan jangan mencarinya." Ucap taeyeon mengingat pesan sehun dua hari yang lalu.

"tapi ini sudah dua hari taeyeon. Kaklau benar ia di kantor, jika tidak?" ucap tiffany yang sedikit ada ke khawatiran di nada bicaranya.

"yah..kenapa aku yang jadinya kenak imbas? Dia laki-laki, nona tiffany. Dia akan menjaga dirinya dengan baik. Kenapa kau begitu khawatir?" tanya taeyeon dengan nada curiga.

"yah..hanya saja. Ini begitu aneh. Dia seperti menghindar untuk tinggal bersama kita. Dan masalah kasus kematian orang tuanya, aku tidak melanjutkannya jika ia tidak ada."

"tidak ada yang seperti itu. Dia juga mencari tentang pelakunya. Aku yakin itu." Jawab yoona yang memasuki rumah dengan baju dinas yang menempel di badannya

"kau yakin, yoona?" Tanya sunny

"ya begitulah"

"bagaimana? Apa masalah perkerjaanmu sudah selesai di busan?" Tanya sooyoung yang baru bergabung seteelah mendapatkan makanan di dapur.

"sudah. Dan aku langsung pulang. Ini sangat melelahkan. Dengan enaknya dia menyuruh ku untuk pergi ke busan hanya untuk penanganan kasus suap? Ck.. yang benar saja. aku akan ke kamarku sekarang untuk istirahat."

"istirahatlah yang cukup. Akan ku bangunkan jika saatnya makan malam" ucap seohyun dengan nada perintahnya.

"dan sepertinya bocah yang mengikutimu itu juga menghilang. Dan kau tidak mencarinya nona tiffany?" ucap taeyeon tiba-tiba dengan tatapan jailnya ke tiffany.

"aku tak memperdulikannya. Mungkin ia juga sedang mencari bukti dari kasus keamatian orang tua sehun" ucapnya sambil berdiri. "aku akan ke kamarku" ucapnya lagi sambil menuju tangga untuk pergi kekamarnya.

"dia mengelak" pikir taeyeon yang terus memandangi tiffany yang menaiki tangga menuju kamarnya.

****

Tepat seminggu yang lalu. Sehun juga belum pulang kerumah. Ketidakpercayaan nya kepada apa yang dibacanya membuat emosinya memuncak. Lima hari yang lalu, ia mulai mencari keberadaan taehyung tapi ia tak menemukannya. Di kantornya ataupun café yang sering dikunjunginya. Dia menghilang. Apa dia tahu bahwa catatannya telah hilang? Apa ia takut? Pikir sehun. Dasar bajingan. Siapa dia sebenarnya.

Sehun baru lima menit berada di meja kerjanya setelah mandi ketika pintu di ketuk dari luar. Ini ketukan pertama dari seminggu ia disini. Siapa?. Sedetik kemudian muncul wajah park chanyeol, orang yang ditemuinya di lift, seminggu yang lalu. Chanyeol segera masuk dan menutup pintu.

"kau tidak pulang?" Tanya saat sudah dihadapan sehun.

"sebentar lagi aku akan pulang." Jawab sehun

"kau. Sudah berapa lama disini?" ucap chanyeol saat menatap wajah sehun yang sepertinya tidak terurus. Dengan janggut dan kumis tipis, berbeda dari sehun yang seminggu lalu ditemuinya.

"seminggu"

"se..se..seminggu? dan kau tak pernah keluar dari ruangan ini?" tanyanya dengan pandangan tak percaya

"tentu aku keluar. Walaupun tak lama"

"kau harus pulang sekarang. Apapun kasus mu. Kau harus juga menjaga diri."

"baiklah"

"bagus. Aku duluan. Sebentar lagi jam enam malam. Dan seharusnya waktu untuk makan malam. Aku harus sampai di rumah. Aku duluan"

"baiklah." Ucapnya menatap chanyeol yang sudah hilang di balik pintu. "aku akan pulang. Sekarang" ucapnya sambil membenahi pakaiannya dan memakai jas panjangnya.

Sepanjang perjalanan pulangnya, sehun sama sekali tidak focus dengan jalanan di depannya, sehingga bunyi dari klakson mobil lainnya berbunyi dan membuat dia kembali kesadarannya.

"aku harus menangkap bocah itu. Aku yakin dia mengetahui sesuatu yang tidak kami ketahui".gumamnya.

Sehun memasuki kawasan rumahnya dan memakirkan mobilnnya di garasi. Dengan langkah pelan ia berjalan menuju pintu utama dan memasukinya. Sepi? Ah..ini sudah waktunya makan malam. Pasti mereka di ruang makan.

"sehun?" ucap sooyoung yang menyadari kehadiran sehun di ruang makan.

"aku..." ucapnya tergantung saat melihat orang yang selama ini di cari-carinya sedang duduk santai di kursi meja makan. "kau" lanjutnya sambil berjalan cepat menuju orang itu.

"oh hyung.."

"KAU....SIAPA KAU? SIAPA SEBENARNYA KAU? DAN APA MAUMU?!" bentaknya sambil menarik kerah kemeja taehyung.

"hyung. Tenang"

"SIAPA KAU SEBENARNYA?!"

Sorry [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang