"kau melihatnya?" ucap seseorang di dalam mobil
"aku melihatnya. Aku yakin dia adalah anak dari oh jaehyun" ucap lawan bicaranya yang berada disampingnya
"tae woo-ya. Kau tahu apa yang harus kau lakukan bukan?" tanyanya lagi
"tentu. Aku akan membunuhnya. Hanya itu tujuanku. Dia yang membuat hidupku hancur berantakan seperti ini. Aku harus membunuhnya. Di tanganku sendiri." Ucapnya penuh ambisi.
"lakukan seperti keinginanmu. Tapi ingat, jangan sebut namaku jika kau mengalami masalah kedepannya." Ucap seseorang yang merupakan kim jaehyung, ayah dari seorang kim taehyung.
" tentu. Aku akan mengingat itu" ucapnya disertai dengan senyum smirk di wajahnya.
"kau boleh pergi sekarang. Jangan sampai lengah. Sekarang kau masih dibawah pengawasanku. Ingat itu." Ucap kim jaehyung lagi
"aku pergi"
****
"apa yang membuat wajahmu berkerut seperti itu?" tanya tuan lee yang berjalan menghampiri keponakannya di taman.
"pelaku pembunuhan orang tuaku" jawab sehun.
"kau sudah mendapat petunjuk?" tanya paman lee yang kini menghadap sehun.
"bukan hanya petunjuk. Tetapi aku menemukan pelaku dari kematian orang tuaku. Kim jaehyung. Paman mengenalnya bukan?" ucap sehun yang membuat paman lee terdiam, "paman?" ucap sehun menyadarkan pamannya dari lamunannya.
"ah.. iya. Aku mengenalnya. Bagaimana kau tau bahwa dia pelaku sebenarnya, sehun-a?" tanya paman lee.
"anak dari kim jaehyung yang mengetahuinya. Aku mendengarnya berbicara kepada...kepada seseorang dan dia memiliki rekaman dari suara kim jaehyung dan pernyataan bahwa dia juga ingin membunuhku. Anak dari seorang oh jaehyun, dan itu aku" ucap sehun.
"paman akan membantumu. Jangan khawatir. Tidak ada yang bisa membunuhmu. Sekarang tugasmu hanya mencari bukti kuat untuk memasukkan mereka yang ikut turut merencanakan pembunuhan orang tuamu dan juga sekarang ceritakan kenapa tadi malam kau ikut bersamaku tadi malam? Bukankan kau harus ikut pulang bersama para noona-mu? Ada masalah?" ucap paman lee yang kini tersenyum melihat raut wajah sehun yang berubah menjadi emosi.
"tidak ada yang perlu kuceritakan paman. Aku masuk, terlalu dingin untuk berlama-lama diluar" jawab sehun yang kini berdiri dari duduknya.
"apa kau terluka?" tanya paman lee.
"aku? Tidak. Aku baik..."
"bukan fisikmu, tapi hatimu. Itu yang ku tanya anak muda" ucap paman lee yang kini lebih duluan memasuki rumah sebelum menepuk pundak keponakannya yang kini terdiam di tempatnya.
"aku sangat...sangat terluka, paman" batinnya.
****
"tunggu dulu, jadi maksud unnie kim taehyung mengakui sendiri tentang ayahnya yang seseorang yang membunuh orang tua sehun? Dan sehun juga mendengar langsung walau itu kebetulan? Itu maksudnya kan?" tanya yoona yang kini masih terkejut dengan ucapan seorang tiffany yang kini duduk di depannya.
" iya yoona, kau sudah berulang kali memastikan itu dari tadi. Haruskah aku pulang dari pada menemui seorang petinggi kepolisian yang seperti ini?" ucap tiffany yang mulai tidak sabar.
"jangan..tidak maksudku tunggu, apa unnie mendengar langsung rekaman itu? Sekarang dimana rekaman itu? Jangan bilang masih ada di tangan taehyung itu?" ucap yoona menebak dari gelagat tiffany yang gugup dihadapannya.
"iya. Rekaman itu masih ada bersamanya."
"unnie....wah...jelaskan kepadaku bagaimana kau bisa menjadi pengacara nomor satu di negara ini jika kau seperti ini? Wah...daebak.." ucap yoona yang tidak percaya akan kerja tiffany yang kurang peka terhadap apa yang dihadapannya, bukti besar berada dihadapannya dan dia tidak mengambilnya? Yang benar saja...
"aku tidak mungkin meminta kepadanya ketika dia masih terpukul dengan perilaku ayahnya yang sangat di percayainya. Aku tidak ingin membuat dia terluka karna dia bisa beranggapan kalau aku tidak peduli terhadapnya." Jawab tiffany yang kini menunduk dengan wajah yang sedih.
"bisa aku meminta tolong unnie? Bukti itu..unnie harus mendapatkannya, harus. Itu sangat penting. Tidak peduli bagaimana dia mendapatkannya. Tapi itu adalah barang yang kita butuhkan saat ini. Dan juga, unnie bilang sehun juga mendengarnya bukan? Apa yang dikatakannya?" tanya yoona
"dia mengatakan bahwa aku membela taehyung saat aku menahannya untuk tidak memukul taehyung." Jelas tiffany
"dan terus?" tanya yoona lagi.
"dia mengatakan bahwa aku sangat menyukai taehyung karna aku membelanya, padahal...
"unnie?" panggil yoona.
"apa unnie terluka?" tanya yonna hati-hati.
"terluka? Aku ? tidak" jawab tiffany yang kini melihat keseluruh tubuhnya.
"bukan fisik unnie yang ku maksud. Tetapi hatimu. Apa dia kini terluka?" Tanya yoona lagi yang kini menatap wajah tiffany.
"aku sangat...sangat terluka yoona" batin tiffany.
****
" jadi? Apa kau sudah memberi pengakuan terhadap pengacara seniormu itu?"
"aku sudah memberi tahu tentang rekaman itu tadi malam. Dan juga, sehun hyung juga mengetahuinya." Jawab taehyung.
"sehun mengetahuinya? Bagaimana kau bisa sebodoh ini? Jadi apa yang dikatakannya?"
"dia akan mencari tau tentang ayah dan juga buktinya. Aku akan memberi rekaman itu jika mereka membutuhkannya. Aku tidak ingin memiliki ayah seorang pembunuh." Ucap taehyung yang kini menatap wajah seseorang didepannya.
"jadi? Apa yang akan kau lakukan? Selain soal rekaman itu?"
" hyung harus membantuku. walau sehun hyung adalah seorang hakim, tetapi dia tidak bisa menghakimi ayah di pengadilan, jadi hyung kau harus mengambil kasus ini sehingga tiffany noona dan sehun hyung tidak merasa bersalah lagi?"
"seberapa besar kau menyukai noona-mu itu. Kim taehyung?"
"HYUNG-NIM"
"katakan, agar aku membantumu untuk mengambil kasus ini"
"YAH....KIM BAEKHYUN"

KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry [✔]
FanfictionKau tau siapa yang membuat aku sanggup menjalani kisah hidup yang rumit ini? jawabannya ada di dirimu.. kau tau siapa juga yang membuat aku hancur berantakan di kisah hidup yang menyedihkan ini? jawabannya ada di dirimu.. semua jawabanku tentang hid...