Bab Sembilan

165 22 9
                                    

"kim tae woo?" Tanya sehun.

"ya...kim tae woo. Kau harus berhati-hati terhadapnya. Dia bukan orang sembarangan. Begitu juga dengan orang yang menyuruh untuk melakukan kejadian enam belas tahun lalu. Kau bilang kejadian itu sehabis perayaan atas keberhasilan ayahmu bukan?" Tanya yoona.

"ya, itu benar."

"kuharap paman masih mengingat siapa lawan dari ayahnya sehun saat itu?"Tanya yoona sambil menatap paman lee yang melamun.

"aku tak terlalu mengingatnya. Aku juga menghadiri acara itu, tapi aku terlalu sibuk untuk menghadapi para pebisnis lainnya." Ucap paman lee yang tertunduk.

"baiklah..kurasa aku bisa mencari kejadian itu di internet nanti. Masalah pelaku bayaran itu jangan sampai ada yang tahu kecuali kita ber..."

"apa yang ingin kalian rahasiakan?" ucap tiffany yang memasuki kantor yoona setelah membeli kopi untuk mereka. "oh..paman kau disini?" kata tiffany yang terkejut melihat paman lee yang duduk di samping sehun.

"ya dan aku juga sudah mau pulang. Kalian lanjutkan pembahasan kalian. Aku pergi dulu" ucap paman lee yang berjalan kearah pintu luar.

"baiklah. Hati hati dijalan paman" ucap tiffany sambil membungkuk. "dan apa yang ingin kalian rahasiakan dari ku?" Tanya tiffany lagi setelah melihat paman lee sudah keluar dari ruangan.

"bukan apa-apa. Oh ya...bocah itu mana?" Tanya yoona

"taehyung? Dia sebentar lagi akan kemari. Dia dari sedang mencari bukti di kantor polisi dekat kejadian itu" ucap tiffany

"gangnam? Baiklah. Dan sehun, kenapa dengan wajahmu yang murung itu?"Tanya yoona yang sebenarnya sedang menjahili sehun dengan menannyakan taehyung ke tiffany.

"tidak ada. Aku ke kamar mandi dulu" ucap sehun

"dasar" ucap yoona yang melihat tingkah sehun yang aneh tadi. "seharusnya tidak usah pergi, jika tidak ingin mengembangkan perasaan itu ke sahabatku, dasar bocah." Ucap yoona dalam hati.

****

"dasar bocah" ucap nya dalam hati. " dia benar-benar datang kemari? Shit.." umpat nya lagi di dalam hati.

"jadi taehyung, apa yang kau dapat kan dari sana?" Tanya yoona memulai percakapan siang itu.

"tidak ada selain bukti yang kalian tahu juga. Tidak ada bukti yang mendukung untuk kasus ini." Ucap taehyung kecewa. "bagaimana dengan mu hyung?" Tanya nya

"aku? Yah begitulah.. kasus ini seperti jalan di tempat dan buntu untuk mencari jalan keluarnya." Jelas sehun

"benar" gumam mereka menyetujui.

Sehun terdiam sejenak, seperti sedang berpikir.

"baiklah, selama ini bukti yang ada hanya menunjukkan bahwa dia adalah seorang pria" kata taehyung. "dari jejak kaki nya bisa saja dia berumur 40 tahun." Lanjutnya lagi. "tapi aku belum bisa memastikan bentuk wajah nya dari kesaksian sehun hyung. Itu juga belum jelas." Jelasnya lagi.

"tak masalah bocah, kau sudah bekerja keras selama ini." Puji yoona.

"noona. Aku sudah besar dan bukan bocah lagi." Ucap taehyung cemberut. "benarkan tiffany noona?" Tanya nya ke tiffany.

Yang di Tanya hanya tersenyum. Sial, jangan tersenyum seperti itu tiffany. Bukan hanya sehun yang tidak suka melihat kau tersenyum seperti itu ke semua orang tapi author juga. Ish..menyebalkan.

"oke, tapi tetap saja itu masih merupakan jarum dalam jerami, lalu?" kata tiffany.

"kita bergantung pada keberuntungan dan hasil kerja keras kita. Mudah-mudahan penyidikan ini berhasil, dan sehun bisa mengajukan sidang banding ulang ke pengadilan. Tentu saja dengan didukung oleh kami dan juga tujuh orang yang berada dirumah, kepolisian akan membantu jika kalian membutuhkannya. Dan satu lagi, penyelidikan ini jangan sampai tersebar keluar, apalagi sampai dicium oleh media. Kita tidak bisa melepas target kita karena hanya penyelidikan ini tersebar luas, ya walaupun target kita masih belum jelas" ucap yoona dengan mata melihat sehun.

Sorry [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang