BBvsJG 3

21K 717 0
                                    

"Oh iya Millie, nanti kamu jangan lupa ya untuk memperkenalkan diri di kelas." Kata Pak Dika sembari berjalan.

Dan inilah hal yang paling aku benci : Memperkenalkan-diri-didepan-kelas.

"Ah, oh iya iya pak." Jawabku dengan setengah hati.

Kami terus jalan sambil mengobrol tentang fasilitas sekolah ini sampai kami berhenti di sebuah kelas yang bertuliskan XI-Ips B yang berarti ini adalah kelasku. Di dalam terdengar berisik sekali. Maklum murid-murid pasti seperti itu jika bel belum berbunyi. Kemudian Pak Dika memasuki kelas tersebut sendiri untuk menenangkan anak-anaknya.

Beliau masuk dan memberi salam kepada anak muridnya,

"selamat pagi anak-anak, hari ini kita akan kedatangan murid baru pindahan dari Jakarta. Bapak harap kalian bisa bersosialisasi dengan baik sama dia ya."

Suara yang tadi sangat berisik tiba-tiba sunyi senyap. Dan kemudian disusul dengan suara bisik-bisik. Aku tau apa yang mereka omongkan. Dan itu semakin membuatku enggan untuk masuk kelas. Lalu, Pak Dika segera memanggilku untuk masuk dan mulai perkenalan diri. Aku pun akhirnya masuk dengan malas-malasan.

Semua mata tertuju padaku, sebagian anak ada yang berbisik-bisik terutama anak cewe. Dan yang cowo seperti biasa jika ada anak baru mereka mencoba menggoda.

"Um.. sebelumnya saya mau berterimakasih pada Pak Dika karena telah memberikan saya waktu untuk perkenalan diri. Dan perkenalkan nama saya Millie Carleline Wijaya tapi, kalian cukup panggil saya Millie. Saya pindahan dari Jakarta, dan di Jakarta saya pernah bersekolah di Permata Kasih International School. Saya pindah karena keinginan serta perkerjaan orang tua saya untuk tinggal disini. Sekian perkenalan dari saya, Trims." Kataku untuk mengakhirinya.

Setelah memperkenalkan diri, segerombolan laki-laki di pojok kanan berseru
"hai Millie, salken ya aku Yoga" kata cowo berkulit putih.

"Aku Zack" kata cowo yang manis pas lagi senyum

"Aku Robert" kata cowo bule yang ngomongnya masih agak belepotan.

"Aku Henry Wiriatno, salam kenal ya cantek. Ih, cantek kali cewe tuh dah." kata cowo yang hitam manis dan sepertinya dia menggunakan logat Bali.

Mereka tertawa setelahnya, aku tau mereka lagi menggodaku. Dan aku tak perduli cuma senyum sekadarnya. Kemudian Pak Dika menyuruhku untuk duduk di bangku yang kosong, dan aku segera mencari tempat itu. Dan ya, aku menemukan bangku kosong itu di samping seorang cowo yang tengah sibuk menulis sesuatu. Aku akhirnya duduk di sana dan memulai pelajaran.

Aku tak menghiraukan teman sebangkuku yang lagi asyik dengan dunianya sendiri. Tapi, ketika aku sedang mendengarkan Pak Dika, cowo itu tiba-tiba bertanya padaku.

"Kenapa orang tuamu mau pindah kesini? Bukannya lebih enak di Jakarta ya?"

Aku yang sedari tadi melihat kedepan malah celingak-celinguk siapa yang di tanya oleh cowo ini. Krena tak ada yang menengok kecuali aku, akupun bertanya balik,

"lo ngomong sama gue?" Kataku masih kebinggungan.

Dan alhasil, cowok itu pun berhenti menulis dan menatap kearahku.

"emang siapa lagi orang dari Jakarta selain kamu?" Balasnya agak jutek.

"Yee, mana gue tau lo ngomong sama gue. Manggil nama gue aja nggak. Makanya lain kali biasain manggil nama orang dulu baru nanya." Balasku tak kalah jutek.

Ia terlihat kesal dengan jawabanku sampai ia pun yak mau bertanya lahi dan melanjutkan tulisannya itu.

"Eh btw, nama lo siapa? Gue belom tau kayanya." Tanyaku.

"Louis" jawabnya singkat, padat, jelas.

"Oh, kan enak tuh kalo udah tau. Jadi kan ga usah eh eh atau langsung nanya tanpa manggil nama." Sindirku padanya.

"Oh ya, gue belom jawab pertanyaan lo. Um.. gue sebenernya ga mau pindah kesini. Lebih suka di Jakarta, soalnya ga usah pindah-pindah sekola lagi. Yapi karena ortu gue ngotot nyuruh pindah, ya terpaksa gue juga ikut deh. Dan setelah gue pindah ke aini, ternyata Bali ga jelek-jelek amat. Untuk lingkungannya ga sepadat Jakarta sih seenggaknya." Kataku panjang lebar.

Ia hanya menatapku sebentar lalu menulis lagi. 'Sebenernya dia ganteng, cuma pendiem banget sih nih anak. Sok-sokan mau cool gtu kali yaa, haha bodo ah.' Batinku berkata.

Kemudian aku mulai memperhatikan papan tulis lagi.

———————

Maafken bila ada ke typoan yang tersirat di dalamnya, maklum diriku tak sehebat penulis yang sudah terkenal. Masih amatir tapi pengen berusaha menjadi yang terbaik untuk kalian yang telah membaca.
Jika kalian punya saran dan kritik, silahkan berkomen ria di kolom komentar.

Terimakasih buaanyaakk kepada kalian..
I'm just nothing without you guys

BAD BOY VS JUTEK GIRL [COMPLETED] (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang