BBvsJG 33

8.6K 284 10
                                    

Perkataan Alfredo masih terus berputar-putar di otakku. Bagaimana tidak, dia bilang mau dijodohkan denganku. Apa maksudnya?

"Gue harus bilang ke papa!" Kataku pada diri sendiri.

"Iya, gue mau bilang sama bokap gue dan bokap lo kalo gue mau di jodohin sama lo."

"Aaaaahh!! Gagaga gue ga mau! Bener-bener gila ya tuh cowo. Kalo ngomong ga di saring banget dah, seenak jidat. Dikira gue mau kali sama dia." Gerutuku sebal ketika mengingat perkataannya tadi siang.

"Ganteng sih ganteng, cuma kalo gila gitu siapa juga ya mau dah."

Aku terus mengoceh tidak jelas sendiri ketika ada teriak dari bawah.

"Sayang, ayo makan malam. Mama beliin makanan kesukaan kamu loh." Teriak mama.

"Nah, itu mereka dateng." Aku bergegas turun untuk menemui mereka.

"Hai sayang, gimana seharian dirumah? Enak kan?" Tanya papa di ruanh makan.

"Papa, Millie mau tanya sesuatu." Aku langsung to the point.

"Iya apa sayang?" Tanya papa lembut.

"Emangnya Millie mau di jodohin sama Alfredo??" Raut wajah papa sempat terkejut tapi seketika berubah normal lagi.

"Kata siapa?" Tanya papa.

"Kata Alfredo tadi siang." Aku memasang ajah cemberut. Mama hanya mendengarkan.

"Oh, jadi Dodo kesini ya? Dikira dia ga jadi. Dia ada kasih berkas kan?"

"Ihh, papa mengalihkan pembicaraan deh. Jawab dulu. Ini tuh obrolan serius tau! Emangnya ini jaman Siti Nurbaya apa pake di jodoh-jodohin segala?" Aku mulai tak sabar.

"Haha, oke oke. Sebenarnya ini kemauan papanya Dodo. Soalnya dia tuh suka banget sama kamu, bahkan minggu ini beliau rela datang ke Bali untuk ngeliat kamu."

"Terus?" Aku penasaran dengan kelanjutan cerita papa.

"Terus, Om Ivan papanya Dodo pengen banget kamu deket sama Dodo. Beliau bilang ke papa gimana kalau kalian kita jodohkan." Papa jeda sebentar.

"Tuh kan! Papa jahat banget."

"Ehh, tar dulu. Belum selesai ceritanya."

"Yaudah lanjutin." Pintaku.

"Tapi papa bilang kalau kalian mending dekat secara alami aja. Kalau jodoh itu kan ga kemana. Lagian kan kamu juga udah ada Leon."

"Papa bilang Millie udah ada Leon?" Mataku berbinar.

"Ya nggak. Ga enak lah kalo langsung ngomong gitu." Seketika aku lemas kembali.

"Yah papa. Millie ga mau kalo di jodoh-jodohin pokoknya!"

"Itu semua terserah kamu. Masa depan kamu masih panjang dan papa ga mau halangin masa-masa itu. Papa juga pernah rasain jadi anak muda. Masa muda ga selalu tentang cinta, tapi juga cara pembentukan jati diri untuk ke arah yang lebih dewasa. Tapi pembentukan jati diri seseorang itu ga semudah yang dibayangkan, harus ada cobaan yang di lewati. Entah itu rasa sakit, sedih, suka, duka, bahagia dan sebagainya yang membuat itu jadi pelajaran dalam hidup dan baru dijadikan pembentukan jati diri. Kamu sudah mau beranjak ke arah pendewasaan diri, harus tau mana yang benar dan mana yang salah. Papa bukan ga perhatiin kamu, papa kasih kamu kepercayaan untuk kamu bebas mengekspresikan diri kamu selagi muda. Oke sayang?" Jelas papa panjang lebar. Aku tersenyum.

"Iya papa. Makasih udah ngertiin Millie. Kadang tuh ya, Millie bersyukur deh punya orang tua kaya kalian yang pemikirannya ga jadul. Bagus itu, lanjutkan!!" Aku mengacungkan jempol pada mereka. Dan kami pun tertawa.

BAD BOY VS JUTEK GIRL [COMPLETED] (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang