BBvsJG 43

6.8K 265 12
                                    

Hai gengs, saya mau infoin kalau BBvsJG 2 part lagi bakalan selesai..

Tapi, saya akan memPRIVATE 2 part terakhir, so follow dulu untuk membacanya. Kamshamida ❤️

Semoga kalian menikmati ceritaku yaa.
Terimakasih banyak buat para readers, aku ga akan bisa selesaiin ini tanpa kalian.
❤️❤️❤️
Aku updatenya lebih cepet, karena aku ga sabar buat share ke kalian juga tentang BBvsJG ini. Hehe

So, happy reading..

——————

Semenjak hari itu, aku dan Leon resmi berpisah.
Ia terpaksa menerima keputusanku dan akupun sebaliknya, terpaksa memutuskan untuk tidak memiliki hubungan apapun lagi.

Sakit? Sangat. Rindu? Ya. Sedih? Apakah itu perlu ditanyakan lagi?

Aku masih ingat kalimat terakhir yang di ucapkannya pada hari itu yang membuat hatiku terasa di tusuk oleh ribuan jarum.

Flashback on

"Aku akan mencoba terima keputusan kamu Mill. Tapi bukan berarti aku nyerah gitu aja! Maafin aku yang sempet marah sebelum kamu jelasin semua alasannya. Sebelumnya, aku ga pernah percaya kalau aku bakalan sesayang ini sama cewe. Kamu tau cowo macam apa aku sebelumnya, dan bahkan aku ga tau arti cinta itu apa sampe aku ketemu sama kamu. Terdengar klise memang, tapi itu yang aku rasain. Aku jadi ngerti apa arti dari 'cinta tidak harus saling memiliki' ketika hal ini terjadi sama aku. One thing that you have to know, i'll always here for you. Sejauh apapun kamu pergi, ketika kamu minta aku untuk jalan ke arah kamu, saat itu juga aku akan lari buat berdiri di depan kamu dan aku ga akan lepasin kamu lagi."

Isakanku makin kencang. Aku merasa, kebaikan Leon malah membuat aku semakin bersalah padanya bukan membuatku menjadi tenang. Hukuman apa lagi yang harus aku dapatkan??

"Le please, jangan kamu tunggu aku. Maafin aku udah ingkar janji. Maafin!" Kataku dengan susah payah.

"Makasih karena kamu udah mau terima keputusan aku, makasih udah jadi cowo terbaik buat aku, makasih buat semua kenangan yang udah kamu kasih ke aku. Maaf aku harus pergi." Lanjutku yang saat dimana aku sudah mengucapkan kalimat terakhirku, aku pergi dari hadapannya.

Leon tidak mengejarku seperti biasanya. Jika jujur, ada rasa keinginan untuk Leon mengejarku dan bilang 'jangan pergi'. Tapi disisi lain, aku bersyukur Leon tidak mengejarku karena itu pertanda ia benar-benar sudah rela melepasku.

Setelah itu, kami tak lagi saling berhubungan.

Flashback off

Tak terasa, air mataku jatuh lagi. Mataku bengkak karena terlalu banyak menangis. Aku lebih banyak mengurung diri di kamar. Dan mungkin mama dan papa tahu itu, aku tidak peduli.

********

"Sayang, ayo makan malam. Ada Om Ivan datang loh.." teriak mama dari bawah.

Aku tak menjawab. Aku tau pasti juga ada Dodo dibawah, dan itu membuatku semakin malas untuk makan dan menemui mereka. Tapi aku tidak mau membuat kedua orang tuaku malu. Mau tak mau, aku harus turun. Belum lagi, aku harus menutupi mata bengkakku dengan polesan make up. Lelah.

Setelah kira-kira 15 menit, aku turun ke bawah. Mereka semua menyambutku dengan gembira. Aku hanya tersenyum singkat dan duduk di meja makan.

"Hai sayang, kamu kenapa sih selalu cantik? Papa seneng banget loh kamu akhirnya bisa sama Dodo." Puji Om Ivan ramah.

"Makasih Om." Balasku singkat.

"Loh kok manggilnya masih Om? Papa." Beliau mengaskan.

"I-iya.. Pa-papa." Ujarku kikuk.

"Nah gitu dong, ayo kita makan." Ajaknya pada mama dan papa serta Dodo.

Aku melihat ke arah Dodo sejenak, tapi aku malah tertangkap basah melihatnya karena ia sudah lebih dulu memperhatikanku dari tadi. Aku segera membuat tatapanku ke makanan di meja.

Akhirnya kami makan bersama. Mereka berempat saling ngobrol, tapi Dodo hanya menjawab jika di tanya dan hanya tertawa ringan. Aku hanya fokus ke makananku saja.

*******

Setelah selesai makan, Om Ivan dan Dodo pamit pulang. Aku dan mapa mengantar mereka sampai depan rumah. Dan lagi-lagi, harus membohongi wajahku yang harus tersenyum. Aku lelah.

Kami masuk ke rumah ketika mereka sudah pergi. Baru saja aku ingin ke kamar, papa lagi-lagi memanggilku.

"Millie, sini sayang."

"Kenapa pa?" Tanyaku lesu.

"Nggak, cuma mau ngobrol-ngobrol aja sama anak papa, yakan ma?" Jawabnya yang di sambut anggukan mama. Aku menghampiri beliau.

"Kamu kenapa tadi? Kok mukanya lesu gitu di meja makan?" Tanya papa lembut.

"Gapapa pa, Millie cuma ngantuk doang."

Papa melirik mama. Tapi mama hanya mengangkat bahu.

"Sayang, maafin papa ya. Papa ga bermaksud buat kamu sedih. Papa cum-"

"Gapapa pa, Millie udah maafin papa sama mama. Millie mau ke kamar dulu. Permisi." Potongku pada kalimat papa tadi. Dan akupun segera pergi ke kamar.

Dan lagi untuk kesekian kalinya, air mataku tak terbendung untuk keluar dengan bebas dari pelupuk mataku.

TBC

—————

Jangan lupa untuk klik tanda BINTANGnya ya, dan jangan lupa tinggalin komen..

Saranghae ❤️❤️

Ig : yolaa_08

BAD BOY VS JUTEK GIRL [COMPLETED] (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang