BBvsJG 45 (END)

12.2K 317 23
                                    

Hai semua, aku cuma mau ucapin TERIMA KASIH sebesar-sebesarnya karena kalian masih mau baca cerita aku sampe abis. Hehe

Terima kasih untuk SUPPORT yang udah kalian kasih. Tanpa kalian, aku ga bakalan semangat untuk lanjutin cerita aku. ❤️❤️

Dan ini part terakhir untuk cerita BBvsJG, semoga kalian suka sama endingnya ya.

TOLONG KRITIK & SARAN TTG GIMANA ALUR CERITA INI SAMPE AKHIR DI KOLOM KOMENTAR, KALAU KALIAN MAU YA.

Ich Liebe Dich ❤️

HAPPY READING..

—————

Hari ini aku benar-benar bosan di rumah. Mama dan papa sedang pergi ke Jakarta. Harusnya aku ikut, karena sangat rindu dengan teman-temanku di Jakarta. Tapi kata mereka, tidak perlu ikut karena cuma satu hari di sana. Dan alhasil, aku bosan. Aku berencana untuk mengajak Dodo keluar. Jadi aku coba meneleponnya.

"Halo." Sapa si penelepon alias Dodo.

"Doooo, gabut level dewaaaaa.. pergii ayoo!" Teriakku di telepon.

"Buset, yang sopan dikit kenapa sih sama calon. Urakan banget gue dapetnya."

"Bodo! Lo mau pergi atau ga?"

"Iyaiya sabar kek, 15 menit lagi gue sampe rumah."

"Oke, bye." Tut. Aku mematikan panggilan telepon dan bersiap-siap.

Tepat 15 menit, Dodo sudah datang. Aku segera masuk ke mobilnya.

"Buset, gue ga di kasih aer dulu gitu? Seret neng tenggorokan abang." 'Sapanya' padaku.

"Udah bawel banget, beli aja di jalan nanti. Cepet jalan." Balasku semangat.

"Akhirnyaaaa gue ga gabut di rumah woiiiii!!" Teriakku sambil tersenyum di jendela mobil yang dibuka.

"Makasih Mill udah kasih gue senyuman itu lagi, walaupun gue tau senyuman itu bukan buat gue. Tapi setidaknya, gue bisa liat senyuman lo gue udah seneng."

"Hah? Apaan Do? Tadi lo bilang apa? Gue ga denger, sorry."

"Siapa yang ngomong sih? Orang gue nyanyi." Bohongnya.

"Ohh, gue kira ngomong sama gue." Balasku cuek.

Akhirnya kami pergi ke Canggu setelah sempat berdebat sedikit karena tidak tahu mau pergi kemana.


*******


Kami makan, belanja, dan jalan-jalan bersama. Ketika kami sedang berjalan, tiba-tiba kakiku tergores benda yang cukup tajam. Aku sempat teriak, dan ternyata itu adalah paku yang membuat kakiku berdarah.

"Mill, kamu kenapa?" Tanya Dodo bingung.

"Kaki gue kena paku." Balasku sambil melihat kondisi kakiku.

"Mill, berdarah banyak banget. Sini, gue gendong lo sampe ke mobil." Dodo tiba-tiba mengendongku di punggungnya. Aku kaget karena kespontanitasan Dodo yang mengendongku.

Ketika kami sampai di mobil, Dodo langsung membuka kotak P3K dan membersihkan lukaku dengan alkohol. Aku sempat meringis sakit.

Dodo terlihat begitu khawatir, terlihat jelas di wajahnya. Tapi, aku jadi teringat sesuatu.

Déjà vu.

Tanpa sadar, air mataku jatuh dengan bebas. Apa yang di lakukan Dodo sama persis dengan yang dulu dilakukan oleh Leon.

Mengendongku, membawaku ke mobil untuk mengobati lukaku.

Dodo yang melihatku menangis menghentikan kegiatannya. Dodo seperti tau bahwa jatuhnya air mataku bukan karena sakit atas lukaku, tapi sakit karena hal lain. Dan Dodo langsung memelukku erat. Saat itu juga, tangisku pecah dalam pelukannya.

BAD BOY VS JUTEK GIRL [COMPLETED] (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang