BBvsJG 32

9.1K 290 25
                                    

Aku sedang bersantai di ruang keluarga sendiri. Karena hari ini libur sekolah. Papa dan mama sedang pergi berkencan. Yaa seperti biasa, aku ditinggal sendiri untuk jaga rumah.

"Aduhh.. bosen woii! Mana Leon lagi pergi." Teriakku dengan frustasi.

"Aha! Akika ada ide! Telepon Lulu ah, kan kemarin mau pergi." Kataku dengan senyum lebar.

'Halo.' Sapa Louis di sebrang telepon.

"Halo Lulu.. lo hari ini ada acara ga? Gue bosen di rumah Lu." Rengekku padanya.

'Hmm, ada sih hari ini. Mamaku mau pergi ke pernikahan anak rekan kerjanya nanti sore. Kenapa emangnya Mill?' Tanyanya.

"Yahh.. baru gue mau ajak lo pergi. Kan kemarin lo udah janji sama gue. Huh!"

'Aduh, iya Mill maaf, Aku ga bisa. Gimana kalo minggu depan? Aku janji ga bakalan kemana-mana deh.' Ujarnya.

"Hmm, yaudah deh gapapa. Tapi janji loh minggu depan. Awas kalo lo ingkar, gue potong jatah temenan kita!" Ancamku yang membuat Louis tertawa. Akhirnya telepon terputus.

"Aaaa! Mending sekolah juga ya, daripada di rumah seharian. Tapi kalo sekolah maunya ga belajar. Kira-kira ada ga ya sekolah yang kaya gitu? Kalo ada gue mau pindah ah kesana." Kataku pada diri sendiri.

Tok..tok..tok..

Aku mendengar ada ketukan pintu dari luar, tapi rasa mager ku melebihi rasa penasaranku pada si pengetuk pintu itu. Jadi aku tetap diam di sofa.

"Ah bodo ah, biar Bi Atun aja yang buka."

Tok..tok..tok..

"Ih, siapa sih?! Bi Atun kemana ya? Apa lagi di belakang?" Tanyaku sendiri. Akhirnya aku beranjak drngan malas untuk membuka pintu.

"Cari sia.. lo??!" Wajahku langsung berubah ketika tahu siapa yang datang.

"Hai Mill." Sapanya.

"Lo tau dari mana rumah gue?? Lo jangan macem-macem ya! Gue emang lagi sendiri di rumah, tapi gue bisa lawan lo kalo lo mau coba-coba jahatin gue!" Ancamku pada Alfredo.

Ya, si pengetuk pintu itu adalah Alfredo.

"Lo kenapa sih selalu galak jutek sama gue? Udah tau gue ganteng gini, malah di galakin. Heran gue." Ujarnya.

"Ewh! Ga usah kepedean. Lo mau ngapain disini?" Tanyaku lagi.

"Mau ngapelin elo. Kenapa?"

Aku molotot mendengar jawabannya.

"SINTING!!"

Brak!

Aku langsung menutup pintu. Tapi terdengar ketukan pintu lagi. Kali ini dengan suaranya.

"Mill, gue bercanda woi Haha.. siapa juga yang mau ngapelin cewe galak jutek kaya lo. Gue kesin.."

"Apa? Mau apa lo kesini?" Kalimatnya terpotong karena aku membuka kembali pintu yang di ketuknya.

Alfredo tersenyum. Manis. Sekali.

'Aduh, bisa diabetes gue ngeliat senyumnya woi! Ngapa pake senyum segala seh lo cowo psycho??' Batinku.

"Gaje kan lo! Gua tanya malah senyum-senyum sendiri. Ga usah senyum, senyum lo sepet kaya muka lo." Kataku berbohong.

"Gue disuruh sama bokap lo buat kasih berkas ini dari bokap gue. Dan gue tau rumah lo juga dari bokap tercinta lo, bukan gue sendiri yang nyari tau. Males banget sih." Jawabnya dan aku pun mengambil berkas tersebut.

Aku malu setengah mati karena sudah menuduhnya yang tidak-tidak.

"Oh, ok." Balasku singkat menahan malu.

BAD BOY VS JUTEK GIRL [COMPLETED] (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang