Extra Part BBvsJG

9K 286 37
                                    

Kembalinya aku dan Leon membuat semua orang juga kembali terkejut. Keterkejutan mereka lebih mengarah padamu. Pasalnya, aku baru saja putus dari Leon beberapa minggu yang lalu dan langsung dekat dengan Alfredo. Kemudian sekarang aku malah kembali pada Leon.

Makian, omongan, sindiran semakin menjadi-jadi tapi semua itu tidak berlangsung lama karena kekuatan seorang Leonardo Hardiano membuat hal itu sirna seketika. Tapi tetap saja, tak sedikit para murid perempuan tetap membenciku di belakang.

"Kamu ga perlu dengerin omongan cewe-cewe itu, mereka kan cuma liat depannya kamu aja." Ucap Leon tiba-tiba. Akupun mengangguk.

Akhirnya kami tetap berjalan menuju kelas masing-masing.

*******

"Millo!" Panggil Leon sedikit berteriak karena sudah jam pulang sekolah dan ramai.

Aku yang mendengar langsung mencari sumber suara.

"Kenapa Le?" Tanyaku tang ternyata Leon sudah berada di sampingku.

"Mau ketemu sama mapa aku ga?"

"Hah?! Ke-kenapa tiba-tiba?" Balasku dengan pertanyaan juga.

"Ya aku kepikiran aja tadi di kelas." Jawab Leon santai.

"Tapi, kamu kan sama mapa.." omonganku terdengar kecil dan berhati-hati jika itu menyangkut kedua orang tua Leon.

"Ya aku emang marah sama mereka, tapi mereka tetep orang tua aku. Aku ga minta waktu banyak sama mereka, aku cuma mau kenalin kamu dan habis itu kita pergi. Gimana?"

"Hm.. aku sih mau aja, tap-"

"Oke, sekarang kita ke rumah mapa aku!" Leon memotong kalimatku dan langsung menarikku ke dalam mobil.

*******

Sesampainya di rumah Leon. Entahlah, tempat ini mungkin kurang pas untuk di sebut rumah. Dan mungkin lebih tepatnya hampir seperti mansion.

"Le, ini beneran rumah kamu? Atau jangan-jangan kamu salah alamat." Ujarku masih sambil melihat bangunan besar itu.

"Yakali aku salah rumah sayang. Kalo ga oercaya liat aja nanti."

Kami pun segera memasuki gerbang yang ternyata ada seorang pria memberi hormat pada Leon.

"Siang Den Leon." Sapanya lembut tapi tegas.

"Siang pak, mama sama papa ada?"

"Kebetulan Nyonya dan Tuan lagi ada di rumah, silahkan masuk Den." Leon mengangguk dan kami pun masuk.

Setelah selesai memarkir, kami segera jalan ke dalam.

Leon membukakan pintu untukku. Dan lagi-lagi aku terkesima dengan isi di dalam rumah ini.

'Leon sekaya apa sih anjir? Pusing gue kalo main petak umpet di rumah dia.' Batinku kagum.

"Ma, pa!" Teriaknya yang membuat suaranya bergema.

Rumah Leon memang besar, rapih, bersih, dan arsitekturnya pun dangat bagus. Tapi, aku dapat merasakan kekosongan pada rumah ini. Sepi dan dingin dalam arti perasaan yang aku rasakan.

Tak ada jawaban. Tapi Leon terus memanggil sampai akhirnya Leon  pamit untuk naik ke lantai atas.

"Mill, aku ke atas dulu ya." Aku hanya mengangguk sambil tersenyum kecil.

******

Saat aku sedang duduk, Leon muncul yang di belakangnya sudah ada mama Leon. Tapi aku tidak melihat ayahnya.

BAD BOY VS JUTEK GIRL [COMPLETED] (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang