BBvsJG 8

15.7K 533 4
                                    

Esok paginya mama kembali membangunkanku di kamar. Aku sama sekali tak mendengar suara alarm yang sudah ku setting.

"Millie, bangun dong sayang. Emang kamu ga mau kesekolah? Udah jam 6.20 loh dan di bawah ada Leon tuh." Goda mama.

Aku yang mendengar nama cowo itu langsung bangkit dari tidur cantikku.

"Hah?! Mama bilang siapa? Leon? Aku ga salah denger? Ngapain pagi-pagi dia kesini ma?" Tanyaku pada mama.

"Loh, kok malah tanya mama. Mana mama tau sayang dia mau ngapain. Mungkin mau jemput kamu buat ke sekolah bareng." Jawab mama tersenyum.

Aku keluar untuk memastikan itu benar dia atau tidak tapi secara diam-dian agar tak ketahuan. Dan, ya! Benar itu Leon. Mau apa dia kesini?

Setelah aku kembali ke kamar untuk bersiap-siap, mama menyiapkan sarapan. 10 menit waktu tercepatku untuk mandi dan bersiap-siap. Aku turun, dan disana aku melihat Leon serta mama dan papa sedang berbincang ringan sembari tertawa di meja makan. Astaga.. salah apa diriku melihat pemandangan yang menyebalkan ini??

Akhirnya dengan lesu aku turun dan menyapa kedua orang tuaku.

"Pagi Ma, Pa." Ucapku malas. Leon tersenyum melihatku turun.

"Pagi sayang." Balas mama dan papa.

"Sini ayo sarapan bareng, Leon buru-buru kesini jadi ga sempet sarapan. Jadi dia sarapan bareng kita gapapa kan? Katanya ada urusan sama kamu." Mama berkata sembari memberiku sarapan.

"Hmm." Gumamku cuek.

Akhirnya kami ber-empat menghabiskan sarapan. Aku hanya diam karena moodku benar-benar buruk. Setelah selesai makan, aku pamit kepada kedua orang tuaku.

"Pa, Ma aku pergi dulu ya bye.." pamitku sambil meninggalkan mereka serta Leon. Persetan dengan Leon!

"Loh, Millie tunggu. Kok Leonnya di tinggal? Bareng dong. Kasian dia udah dateng kesini." Seru mama.

"Loh, kan aku ga nyuruh dia ma. Aku mau pergi sendiri aja deh ya, lo gapapa kan kalo gue pergi sendiri?" Tanyaku sok lembut.

"T-tapi gue kesini emang tujuannya mau jemput lo Mill.."

"Ish! Nih orang kayanya ga tau malu deh." Gumamku sebal.

"Ck! Ya!" Decakku sembari menaiki mobil miliknya.

Akhirnya kami jalan setelah berpamitan lagi dengan mama. Setelah keluar dari daerah perumahanku, aku langsung meminta turun padanya.

"Turunin gue sekarang!" Kataku.

"Mill, gue ke rumah lo pagi-pagi buta karena gue mau minta maaf sama lo."

"Gue ga nyuruh lo ya buat kerumah gue. Dan berentiin mobilnya sekarang!"

Leon makin melajukan mobilnya dengan cepat.

"Lo mau stop mobilnya atau gue buka ini pintu! Gue ga takut ya kalo cuma loncat dari mobil lo!"

"Millie! Plis, kali ini lo dengerin dulu penjelasan gue." Pintanya sekaligus memelankan laju mobilnya.

Tak kusangka dia menepikan mobil miliknya kemudian melihatku dengan intens.

"Mill, liat gue plis." Pintanya. Aku yang tadi baru ingin keluar tapi di sergah oleh tangannya yang besar dan akupun menoleh. Mata kami bertemu.

"Millie, gue ga bermaksud untuk cium lo tiba-tiba kaya kemaren. Gue ga ngerti kenapa lo sebegitu bencinya sama gue. Gue bener-bener nyesel udah ngelakuin itu ke elo!" Sesalnya.

"Gu, gue ga tau kenapa bisa tiba-tiba cium lo. Sumpah! Dan asal lo tau, gue ga pernah segugup ini ngomong sama cewe, ga pernah se deg-degan ini nyium atau ngomong face to face sama cewe manapun." Ujarnya tulus.

Aku yang tadinya berniat turun tiba-tiba hanya bisa diam dan mendengarkan penjelasan yang menurutku tak penting. Tapi entah kenapa, aku merasa senang dengan pengakuannya tadi.

"Lo, ngapain ngomong ini ke gue?" Tanyaku yang tak tahu lagi harus berkata apa.

"Bahkan gue juga ga tau kenapa gue ngomong ini ke elo Mill. Apa yang udah lo lakuin ke gue?" Katanya dengan frustasi.

'Emang apa yang udah gue lakuin ke dia?' Batinku bertanya balik.

Tiba-tiba dia memelukku dengan erat, seperti seseorang yang tak mau kehilangan orang yang dicintainya.

"Leon, lepasin!"

"Bentar aja Mill, gue mohon." Pintanya. Aku mematung.

"Gue rasa gue suka, ralat gue sayang sama lo Mill. Lo beda sama cewe yang pernah gue pacarin. Gue ga pernah se frustasi ini sama siapapun. Gue ga pernah sulit buat tidur cuma buat mikirin cewe dan itu lo, lo yang udah buat gue berubah. Udah buat gue bisa ngelupain masa lalu gue. So, plis jangan ngebenci gue." Jelasnya.

"I-iya udah tapi lepasin dulu kek pelukan lo! Gue ga bisa nafas coeg kenceng banget sih meluknya!" Pintaku padanya. Dan akhirnya ia tersadar.

"So-sorry, gu-gue ga sengaja." Katanya dengan malu.

Aku yang tak tahu harus berbuat apa dan tanpa sadar tersenyum melihat ekspresinya tadi, akhirnya memintanya untuk jalan menuju sekolah lagi. Karena kami hampir telat. Dan ia pun melajukan mobilnya dengan cepat.

Sesampainya di sekolah..

TBC

——————

Maaf ya kalo agak pendek, lagi bingung nih :(

Maafken bila ada ke typoan yang tersirat di dalamnya, maklum diriku tak sehebat penulis yang sudah terkenal. Masih amatir tapi pengen berusaha menjadi yang terbaik untuk kalian yang telah membaca.

Jika kalian punya saran dan kritik, silahkan berkomen ria di kolom KOMENTAR atau mau VOTE juga rapopo. Hehe

Terimakasih buaanyaakk kepada kalian..
I'm just nothing without you guys

BAD BOY VS JUTEK GIRL [COMPLETED] (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang