BBvsJG 19

9.6K 332 6
                                    

"Mama Papa." Panggilku pada mereka yang tengah asyik nonton di ruang keluarga.

"Apa sayang?" Jawab mama. Papa hanya memandang ke arahku tanpa membalas.

"Besok lusa Millie ijin sekolah ya. Millie mau ke Jakarta, cuma sampe hari Minggu kok. Millie kan kangen sama temen-temen disana."

"Gimana pa?" Tanya mama ke papa.

"Yaudah, tapi jangan sering-sering ijin ya. Sekali ini aja." Ucap papa padaku. Aku berteriak senang.

"Yes!! Papa baikkkkk banget, jadi makin sayang.." kataku sambil tersenyum.

"Hm, mama nggak nih?" Tanya mama belaga cemburu.

"Ehehe.. mama juga deng. Tapi kalo ada Leon, mama lebih baik ke dia. Pilih kasih!" Kataku sambil mengerucutkan bibir.

"Papa, ada yang cemburu tuh sama pacarnya. Soalnya pacarnya itu lebih deket ke calon mertuanya.." goda mama yang membuatku melongo.

"Ihh! Mama apaan sih?! Calon mertua apa coba? Millie masih sekolah tau. Ya kan pa?" Tanyaku pada papa.

"Hm.. gimana ya? Kalo Leon nya ngelamar kamu sekarang sih, papa setuju aja." Jawaban papa ternyata diluar dugaan. Biasa papa akan lebih mementingkan pendidikan.

"Papa sama Mama sama-sama nyebelin! Huh! Millie ngambek aja. Bhay!!" Ketusku pada mereka yang sedang cekikikan dan berlalu pergi.

*******

Sekarang aku berada di rooftop rumah. Ya, aku memang meminta papa untuk membeli rumah yang memiliki rooftopnya, karena beliau tau jika aku menyukai tempat terbuka seperti itu.

Ah, ngomong-ngomong rooftop aku jadi teringat Louis.

Ternyata Louis punya penyakit yang gampang membuatnya melakukan tindakan tanpa sadar. Dan ketika ia melakukan itu pada orang lain, ia akan tersadar apabila orang itu mengeluh, menangis dan semacamnya. Tapi Louis bukan psikopat, mungkin bisa disebut semacam skizofrenia. Tapi ia sudah pergi ke dokter khusus, seperti psikiater untuk mengontrol pikirannya. Dulu ia sering berdelusi, komunikasi agak kacau, dan suka menyendiri. Dan semua itu sudah jarang bahkan tidak lagi terjadi. Hanya saja ia masih suka menyendiri.

Setelah mendengar ceritanya, aku tak lagi marah. Karena ternyata itu bukan kemauannya untuk memelukku dan membuatku menangis. Aku lega sekaligus kasian. Tapi aku tak mau menunjukan itu padanya. Dan soal ia menyukaiku ternyata itu benar, ia tak menyangal hal itu. Aku tak bisa menerimanya, karena aku sudah menganggapnya sebagai sahabat sekaligus saudara, dan alasan lainnya adalah Leon. Ah, kenapa harus Leon yang menjadi alasanku untuk menolak Louis?

"Gue rasa, gue beneran udah jatuh cinta sama Leon." Gumamku tersenyum sambil menatap langit malam.

Ketika aku sedang asyik melihat mana bintang yang paling besar hari ini, ada pesan masuk dari HPku.

Lele.
Ya aku mengubah namanya menjadi Lele, hitung-hitung sebagai panggilan sayang. Hehe..

Lele : Millo pacarny Leon, lg apa?

Akupun membalas.
Millie CW : lg di rooftop, kamu?

Lele : ngapain? Lg megang hp buat ngechat sma masa depan aku. Wkwkw

Millie CW : ngintungin bintang yg paling gede. Najis kan lo! Ewh.

Lele : ngapain di itungin, org udah ada 1 yg paling bsr dan bersinar.

Millie CW : hah? Kamu jg lgi liat bintang? Mna? Kok aku ga keliatan??

Lele : ini yng lg aku ajak chat. WKWKWK

BAD BOY VS JUTEK GIRL [COMPLETED] (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang