Prolog

995 106 5
                                    

"To..long..sam..paikan..pada..Seung..wan. Ma..afkan aku,"bisik lelaki itu terbata-bata.

"Bertahanlah, aku akan mencoba mencari pertolongan,"ucap Yoongi singkat. Dia beranjak dari samping lelaki yang terbaring tak berdaya itu. Rasa sakit di tubuh sebelah kanannya tak ia pedulikan.

Namun, seruan lirih si lelaki menghentikan langkahnya.

"Tung..gu..Beri..kan ini pada..nya,"suaranya tersedak. Cairan kental berwarna merah keluar dari mulutnya.

Yoongi mendekat kembali pada si lelaki, menyambut tangannya yang terulur, gemetar dan berlumuran darah. Seutas benda tipis berkilau berpindah tangan.

Si lelaki tampak makin gemetar, sekujur tubuhnya menggigil. Darah terus mengalir dari mulutnya. Matanya menatap Yoongi lekat, menyiratkan rasa sakit dan permohonan.
Yoongi tak tahu harus berbuat apa. Hanya satu hal yang bisa ia lakukan.

"Aku berjanji akan menyampaikannya,"ucapnya mantap.

Si lelaki hanya menatapnya penuh syukur. Pandangannya mulai tak fokus tapi seulas senyum tipis terukir di bibirnya. Matanya menerawang dan bibirnya berbisik, "Aku mencintaimu."

Sesaat kemudian hening. Hanya ada desau angin di sekelilingnya, meningkahi kertakan kayu dan api yang meretih.


Love to HealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang