"Eonni, ada kiriman untukmu," seru seseorang, tepat setelah Seungwan masuk ke kantor The Velvet."Kiriman apa?" Seungwan mengerutkan kening. Ia tak merasa sedang menunggu kiriman apa pun.
"Lihat saja sendiri. Kutaruh di mejamu,"jawab gadis itu sambil tersenyum.
"Baiklah. Gomawo, Joy."
Seungwan pun berlalu menuju ruangannya. Pikirannya masih bertanya-tanya tentang kiriman itu.
Ketika ia membuka pintu ruangannya, sebuah benda langsung menarik perhatiannya. Sekelompok bunga tulip putih yang ditaruh di dalam botol kaca bertengger manis di atas mejanya.
Seungwan mendekat dan meneliti bunga itu. Ternyata ada sebuah kartu kecil yang terselip di antaranya. Hanya ada satu kata yang tertulis di sana.
Maaf.
Seketika sebuah nama terlintas di benaknya, beserta kejadian yang mengharu biru dua hari yang lalu.
"Cie...cie...yang dapat kiriman bunga. Dari siapa Wan?"tiba-tiba sebuah suara yang Seungwan kenali sebagai milik Seulgi mengejutkannya.
Ia menoleh dan mendapati sahabatnya itu masuk ke ruangannya dengan cengiran jahil.
"Aku tidak tahu. Di kartunya tak tertulis nama pengirimnya," Seungwan berlagak bodoh dan menunjukkan kartunya.
"Hmm...maaf. Sepertinya dari seseorang yang mempunyai salah padamu."
"Mungkin?"
"Kamu yakin tak tahu? Mungkin ada hubungannya dengan ijin tak masukmu kemarin? Setelah sehari sebelumnya kamu pergi mewawancarai Choi Inha bersama Min Yoongi?"tanya Seulgi menyelidik.
Seungwan menatap Seulgi seolah bertanya, "Dari mana kamu bisa menyimpulkan itu?"
"Kemarin resepsionis menelpon kalau Min Yoongi datang dan menanyakan apakah kamu ada di kantor,"kata Seulgi.
Ekspresi terkejut Seungwan membuat Seulgi yakin dengan kesimpulannya.
"Kesalahan apa yang sudah dia lakukan padamu sehingga kau tak masuk kerja dan dia yang terkenal dingin bersusah payah datang ke sini bahkan sampai mengirimimu bunga?"
***
Yoongi melangkah dengan gugup menghampiri resepsionis yang ia temui kemarin. Si resepsionis tersenyum ramah meskipun Yoongi memasang wajah datar kebanggaannya.
"Selamat siang. Tuan Min Yoongi ya? Ada yang bisa saya bantu?"
"Son Seungwan-ssi..."
"Oh, hari ini Seungwan eonni ada di tempat. Mau saya hubungkan?"potong si resepsionis dengan semangat.
"Kalau bisa, sampaikan aku ingin bertemu dengannya," kata Yoongi.
"Baik, tunggu sebentar."
Si resepsionis tampak berbicara lewat telepon dan tak lama kemudian bicara padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love to Heal
FanfictionPepatah mengatakan "Waktu akan menyembuhkan segalanya." Gadis itu berharap pepatah itu benar. Namun, bagaimana akan sembuh jika ia harus mengorek semua luka itu untuk mengarungi sang waktu? Lelaki itu berpikir pepatah itu hanya omong kosong. Namun...