14 - FlashBack

35 9 2
                                    

Pesawat Sriwijaya Air mulai menstabilkan badannya setelah menukik selama lebih dari 2 menit.

Tanda sabuk pengaman telah dimatikan, para penumpang telah diperbolehkan membuka sabuk pengaman mereka.

Angela masih menutup mata sambil memegang erat tangan Tius.

"Udah di udara nih. Sabuk pengamannya lepas" kata Tius sambil berbisik ke telinga Angela.

Angela mulai membuka matanya perlahan, ia masih dengan wajah ketakutan, tapi setelah menengok jendela yang penuh awan, barulah ia tersenyum.

"Maaf ya Yus. Aku soalnya takut naik pesawat" kata Angela.

"Iya gak papa, santai aja kali" balas Tius.

"Yus, aku ngantuk banget. Nanti bangunin ya kalau sudah sampai" kata Angela yang tanpa persetujuan sudah bersandar di bahu Tius.

Tius benar-benar kaget dan bingung, apa yang harus dia lakukan sekarang.

Angela yang notabenenya adalah gebetannya, sekarang sedang menggenggam erat tangannya sambil bersandar di bahunya.

Semua rasa berkecamuk di dalam hati Tius. Mungkin, sedang terjadi badai teramat besar di hati Tius.

******

Seorang pramugari datang memberikan satu bungkus roti dan satu air mineral. Tius menyimpannya di dalam tas kecilnya.

Entah mengapa, mata Tius terasa panas, dan terasa seperti akan ada air jatuh dari matanya.

Ia mulai merasa tersedot masuk ke dalam dunia flashback, bukan tentang Raina namun tentang Indra.

Tius Flashback

"Serahin PR IPA lo, atau gue bunuh lo sekarang" ancam Indra bersama Nevan dan Denta.

"Bunuh aja gue! Orang kok tukang nyontek. Lo pikir gue takut hah?" tantang Tius kepada mereka.

"Van, selesain bocah ingusan ini di belakang sekolah nanti" suruh Indra kepada Nevan.

"Emang gue takut?! Gak selamanya kita orang di bully sama geng tukang nyontek kaya kalian. Sampah!" kata Tius mulai tidak bisa menahan emosi.

"Denta! Hajar dia!" seru Indra kepada Denta.

Sepersekian detik kemudian, Tius sudah berada di belakang tembok kelas sembari dicekek lehernya oleh Denta.

"Lo udah buat gue marah" kata Denta sambil menggeram.

"Oh gitu? Terus kalau lo marah, gue harus ngapain?" tantang Tius.

"Diem lo anak Mami!" kata Denta sambil menonjok lengan Tius.

"Ya kalau bukan anak mami, anak siapa dong. Denta mah ngaco sekarang" balas Tius.

Sebuah tendangan mengarah tepat ke lengan Tius, namun Tius dengan sigap bisa menangkisnya.

Darah mulai mengucur dari hidung Tius, padahal, pertarungan baru saja dimulai.

"Hahaha! Gitu aja kalah!" kata Denta mengejek.

Belum selesai tawa Denta, sebuah pukulan dilontarkan Tius pada Denta tepat di dadanya, sebelum akhirnya Tius roboh dengan darah masih mengucur dan Denta juga roboh karena terkena serangan di jantungnya.

*2 jam setelah pertarungan Denta dengan Tius di kelas*

Tius mulai mengerjap dan membuka matanya. Ia melihat sekelilingnya sangat terang, dan dia sedang terbaring di sebuah ranjang.

Ia mencoba mengingat apa yang terjadi padanya tadi, dan ia menyadari bahwa tadi ia bertarung dengan Denta demi sebuah harga diri kawan-kawan seperjuangan Tius yang selalu ditindas dan dibully dengan geng Indra.

Jadi, geng Indra sering sekali malakin PR maupun tugas dan catatan para anak-anak pinter di kelasnya. Tak terkecuali Tius.

Pernah sekali waktu, Aldi bertarung penuh emosi dengan Nevan. Aldi yang memiliki daya tahan tubuh dan kekuatan yang lebih kuat dari Tius mampu menahan Nevan lebih lama. Namun tetap, badan Nevan yang super size membuat Aldi harus mengakui kekalahannya di detik-detik terakhir sebelum guru BK datang.

"Astaga Tius, ingat penyakitmu. Kamu terlalu bersemangat tadi" kata Dokter Katarina yang sekarang membuka pintu kamar inapnya itu.

"Aku gak mati kan Dok?" tanya Tius dengan lugunya.

"Kalau tadi dilanjutin mati sih" kata Dokter Katarina sambil menakut-nakuti Tius.

"Denta dimana Dok?" tanya Tius.

"Lawan kok dipikirin Yus" kata Dokter Katarina sambil mengecek kondisi badan Tius.

"Saya yakin dia bakal berubah Dok. Dia itu pintar, tapi tukang malak. Otaknya main, ototnya main. Buat Partner bisa, tapi sayangnya otaknya sudah diisi sama pahamnya Indra 'Kita bisa dengan memalak tugas'" jelas Tius kepada Dokter Katarina.

"Penyakitmu kambuh. Sekarang boleh pulang. Tapi minum obat terus. Jangan berantem mulu" saran Dokter Katarina.

"Siap Dok, tenang aja" kata Tius.

********

Lamunan Tius terpecah ketika suara pramugari menggema di kabin pesawat. Pesawat akan segera mendarat dan penumpang diharap menggunakan sabuk pengaman.

"Angela, bangun. Udah sampai" kata Tius sambil mengusap puncak kepala Angela.

"Hoam. Masih ngantuk" kata Angela.

"Bangun, Gita" kata Tius lembut.

"Iya iya. Sabar sih" kata Angela sambil mengucek matanya.

"Aku takut" kata Angela sekarang menutup mata kembali.

"Ada aku, jangan takut" bisik Tius pelan.

"Jangan pergi" balas Angela.

"Malah seharusnya aku yang ngomong gitu ke kamu" kata Tius sambil mencubit pipi Angela.

"Sakit" kata Angela.

"Sesakit aku yang baru bisa melepas rindu setelah 8 tahun lamanya" balas Tius.

"Sakitan aku lah. Digantungin tanpa kepastian selama 8 tahun" ujar Angela yang membuat hati Tius terasa tertusuk sembilu.

"Maaf" kata Tius.

"Gak apa. Yang penting sekarng kamu disini, nemenin aku. Aku takut landing" balas Angela cepat.

"Aku akan terus disisimu" kata Tius.

******

Pesawat Sriwijaya Air mulai menukik ke bawah, dan pemandangan kota Semarang mulai terlihat sangat jelas.

Dalam hitungan menit, guncangan terjadi saat pesawat menapakkan rodanya di runway bandara Ahmad Yani Semarang.

Lalu, pesawat mulai parkir di apron, dan berhenti dengan sempurna.

********

Yeah! Angela update lagi.

Selamat Hari Valentine dan juga Rabu Abu bagi yang merayakan ya!!

Semoga di Hari Kasih Sayang ini, kita bisa berbagi kebahagiaan dengan sesama, keluarga, teman, sahabat, mantan, gebetan, pacar, pacar orang :v

Terus dukung Angela lewat vote kalian yaa!!

AngelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang