24 - Kejutan

48 8 5
                                    

Jarak antara rumah nenek Tius dan rumah Nanda tidak terlalu jauh. Cuma beda kecamatan aja. Kalau gak macet sih mungkin 20 menit sudah sampai.

Tius membawa mobil Brio Satya milik Te Ririn emaknya Adriel dengan kecepatan sedang. Untung aja mobil kecil, jadi gampang aja belah kepadatan lalu lintas Kota Semarang.

Tius melirik jam tangan Swiss Army legend nya yang dibeli pas dia kelas 7 SMP. Masih kokoh jam nya, bahkan jam Charlie Jill punya Tius yang paling baru aja kalah kokoh.

Jam 1 lebih 5 menit, artinya film yang akan ditonton sama Angela dan Tius udah mulai. Tius mah bodo amat sama nonton bioskop, tar malem juga bisa nonton sama Angela lagi.

Yang terpenting sekarang, mereka resmi jadian. Oke, jadian. Sesuai dengan alurnya yang adalah cerita tentang batu dan air, maka yang namanya batu, bakal bisa luluh atau keropos karena air. Jadi anggep aja batu itu Angela, dan airnya si Tius.

"Udah resmi?" tanya Angela kepada Tius untuk memecah keheningan di antara mereka yang daritadi menghantui.

"Resmi gimana?" pancing Tius.

"Itu lho.. Emm.. Gimana ya ngomongnya" kata Angela sulit mengungkapkannya.

"Ambil kotak warna merah di laci penyimpanan depan kakimu" suruh Tius.

"Buat apa?" tanya Angela bingung.

"Wes goleki sek" kata Tius.

Angela membuka laci penyimpanan di depan kakinya dan mencari kotak warna merah yang dimaksud Tius.

Setelah ketemu, Angela melihat ada goresan tulisan tangan yang menyelimuti bungkus kotak merah berukuran sedang itu.

"For My New GirlFriend,
Valentina Gita Angela,

Open this box, and wear it.

From,
Your BoyFriend,
Ignatius Ayodya Pratama."

"Buat gue?" tanya Angela kepada Tius.

"Pacaran kok manggil gue-elo. Aku-kamu dong!" kata Tius sambil fokus menyetir.

Seketika Angela salting di depan Tius dan mesam mesem gak karuan.

Angela merobek bungkus kotak tersebut yang berwarna merah, dan melihat sebuah lambang berwarna merah bergambar logo "AC" dan bertuliskan "Alexandre Christie".

'Omegat.. Alexandre Christie astaga.. Buka dulu deh..' batin Angela.

Angela membuka kotak itu dan terkejut melihat isinya. Ia berteriak kaget dan segera bertanya pada Tius

"Yus, ini untuk siapa?" tanya Angela memastikan lagi.

"Sabar, dikit lagi masuk komplek perumahan Nanda. Entar aku jelasin. Simpen dulu, jangan jatuh" kata Tius menjelaskan.

Angela benar-benar kecewa, ia pikir jam tangan mahal itu buat dia. Ternyata cuma suruh buka doang.

Tius sudah sampai di depan rumah Nanda, rumahnya sepi, namun Tius tahu, rumah sepi artinya Tukang Mikir Squad lagi ngadain acara.

Tius menekan pedal kopling, dan memasukkan perseneling ke gigi Netral.

"Lepas seatbelt" suruh Tius kepada Angela.

Angela mengikuti arahan Tius dan mulai bingung dengan apa yang dimaksud Tius.

'Ni bocah ngapa malah bikin gue baper yak. Padahal kan plot awalnya dia yang harusnya tukang baper. Author mah emang' batin Angela.

Tius menghadap ke arah Angela dan berkata

"You're very beautiful, Gita. Your left hand, please" kata Tius.

AngelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang