18 - Kebersamaan

32 6 0
                                    

Tius terlonjak kaget dan terbangun ketika mendengar suara alarm hape Evercoss cengcengponya yang super keras itu.

"Aish. Padahal seru kalau tadi dilanjutin" kata Tius sedikit kecewa.

"Mimpi ketinggian amat lu Yus. Nikah ama Angela, punya rumah, beli mobil. Halah" kata Tius kepada dirinya sendiri yang bermimpi ketinggian.

"Udah bangun, nang?" tanya Pak Hanto yang masuk dari pintu kamarnya.

"Udah. Semalem nonton Jungkook, gak bisa tidur" kata Tius menjelaskan sebelum disuruh menjelaskan.

"Itu ayah yang download-in kemaren. Gimana? Udah baikan?" tanya Pak Hanto.

"Ya lumayan lah. Setidaknya udah bisa nafas walau masih bunyi" kata Tius menjelaskan.

"Syukurlah. Sarapan yok Nang, udah dimasakin sama Uti nasi goreng tu" ajak Pak Hanto.

"Ayok aja aku mah" balas Tius.

Tius beranjak dari kamar tidurnya dan berjalan sedikit malas ke arah dapur.

Di dapur, ia sudah melihat keempat adek sepupunya, Keenan, Kresna, Natasha, dan Bunga sedang makan nasi goreng bersama dengan lahap.

"Semalem nonton gak ngajak-ngajak. Sekarang makan gak ngajak-ngajak. Biarin aja nanti gue ke bioskop sendiri" ancam Tius kepada keempat adeknya yang doyan banget nonton bioskop.

"Orang kok ngancem" kata Kresna membuka suara dahulu diiring sorak tawa dari ketiga adek Tius yang lain.

"Gebetan kok Angela" sekarang giliran Natasha yang gantian mengejek Tius.

"Udah lho, kasian Mas Tius. Jones, idup pula" kata Bunga sok kasian tapi nyatanya juga mau ngejek.

"Keenan ikutan, gak bakal gue beliin Lego 2 paket" ancam Tius ke Keenan yang sedari tadi cuma ikut mesam mesem tanpa ada sindiran.

"Coba liat dompet Mas Tius" balas Keenan.

"Buat apa, Keenan" tanya Tius.

"Kan Mas Tius jomblo, kalau sampe duitnya abis malu-maluin dong. Udah gitu mau traktir Keenan Lego, duit darimana" kata Keenan mengejek sembari diiring gelak tawa keempat adek sepupu Tius yang sama sekali gak punya rasa kasian sama kakaknya sendiri.

"Oke Fine. Padahal mau gue traktirin kalian ...." kata Tius sambil menarik 8 tiket bioskop Film Dilan tahun 1990.

"Btw, Mas Yus. Kayanya orang yang suka bagi-bagi tiket nonton itu disayang gebetan lho" kata Natasha mendekat sambil menarik satu karcis dari tangan Tius.

"Halah. Kalau ada maunya aja" kata Tius sambil menyodorkan 4 tiket kepada keempat adek sepupunya.

Keempat adek sepupu Tius berseru gembira, namun masih ada empat tiket lagi yang tersisa.

"Gue juga mau kali, Mas" kata Adriel mengagetkan Tius dari belakang.

"Apaan lo sini-sini. Kapan pulang dari Seminari?" tanya Tius.

"Minta tiket lah. Aneh juga lo ini, dek" sahut Mas Dion.

"Aish. Inilah buat kalian berdua. Entar berangkat jam 11 siang, filmnya mulai jam setengah 1. Semarang macet sekarang" kata Tius kepada kakak dan adek sepupunya yang badannya dua kali lebih besar dan lebar dibanding Tius.

"Siap" kata mereka berdua sembari balik kanan dan kembali ke rumah yang jaraknya sangat dekat dengan rumah kakek-nenek Tius.

"Itu satu tiket buat siapa?" tanya Tante Anas sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Buat tante. Pinjem mobil. Tante gausah ikut, berat. Biar mereka saja" kata Tius yang kemudian diiringi gelak tawa adek-adek sepupunya.

"Terserah. Ini kunci sama STNK nya. Bawa yang Sigra, jangan Avanza" kata Tante Anas sambil menyodorkan satu kunci beserta dompet STNK ke tangan Tius.

"Nah gitu dong. Makasih te" kata Tius sembari melemparkan kunci mobil tantenya ke tangan Natasha.

"Lu yang bawa, Sha. Sekalian percobaan parkir atas." kata Tius.

"Siap Mas, matic kan? Gak bisa manual soalnya" tanya Natasha sok polos karena ingin membuat tantenya tersindir dengan ucapannya.

"Orang Jakarta kok naik Manual. Matic lah. Masa kalah sama orang Lampung yang bawa Mobilio matic" kata tante Anas yang sedikit tersindir dengan ucapan Natasha.

"Orang Jakarta kok naik Sigra. Mobilio dong" kata Tius sambil tertawa.

"Halah brisik men kalian ki. Wes mangan ndisik" kata nenek Tius mengagetkan semua orang yang berada di dapur.

"Iya Ti. Tius duluan" kata Tius sambil mengambil piring dan mengambil nasi goreng dari wajan.

"Uti gak makan?" tanya Keenan yang sudah menghabiskan 2 porsi nasi goreng.

"Udah dari jam 4" jawab nenek Tius.

"Duluan ya Ti" kata Natasha.

Nenek Tius hanya mengangguk saja dan berjalan kembali menuju kamarnya.

Tius bergabung dengan enam orang yang ada di meja makan. Keenan, Kresna, Bunga, Natasha, Tante Anas, dan Tante Tuti.

"Mas Tius dapet tiket darimana?" tanya Kresna membuka suara pertama kali setelah keheningan menyelimuti mereka selama 10 detik.

"Gue tahu kali kalian bakal minta tiket bioskop. Makanya kemaren malam gue order Ojek Online buat beliin tiket" jelas Tius.

"Mas Tius mah boong. Semalem kan kita streaming Jungkook" kata Natasha.

"Gak percaya? Tanyalah Bunga. Bunga semalem gak langsung tidur. Kalian mah apa. Jam 12 udah tidur" kata Tius menjelaskan.

"Order Ojol jam 12 malam. Mana mungkin?" tanya Natasha.

Tius mengambil hapenya dan menunjukkan bukti pembelian tiket bioskop kepada Natasha.

"Percaya sekarang?" tanya Tius.

"Percaya kalau situ jones, Mas" kata Natasha diiringi gelak tawa ketiga adeknya.

*****

AngelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang