8 - Rantau yang Adalah Asal

45 8 3
                                    

Jam dinding di rumah Tius sudah menunjukkan pukul 7.15, Ritter-Aldi-dan Olin segera pulang ke rumah karena akan berangkat juga ke sekolah barunya masing-masing, untuk mengurus administrasi, tes, baju dan lain-lain.

Sebelum berpisah, Ritter memberikan sebuah kado untuk Olin

"Ini buat lo" kata Ritter.

"Apa ini?" tanya Olin menyelidik.

"Buka aja" kata Ritter.

Olin membuka kotak kecil yang dibungkus kado itu pelan-pelan.

Setelah dibuka, Olin hampir saja berteriak, lalu segera menangis pelan.

"Kenapa Ter? Kenapa harus gue lagi?" tanya Olin.

"Because only you in my heart, Olin" kata Ritter sok Ingglis.

Ternyata, kado yang diberikan Ritter adalah jam tangan kesukaan Olin. Harganya sih kisaran 2juta.

"Makasih Ter, lo tetep temen terbaik gue" kata Olin.

Ritter menganggukkan kepalanya, ia sudah tahu, bahwa Olin hanya menganggapnya sebatas teman.

Lalu berturut-turut, Ritter juga memberikan kado untuk Aldi dan Tius.

Ritter memberikan Aldi kado hape Advan yang selama ini diidam-idamkan oleh Aldi.

Sementara Aldi, memberi Ritter sepatu Adidos.

Ritter juga memberikan Tius kado jam tangan yang diidam-idamkan Tius. Ya, memang sih, gak semahal yang diberi ke Olin.

Selain itu, Tius juga memberikan boneka untuk Olin.

Aldi memberikan boneka juga kepada Olin.

Olin memberikan jam tangan ke Tius.

Dan akhirnya Author pusing bagaimana jelasinnya :v

Gini aja deh biar simpel :

Ritter ➡ Olin : Jam Tangan AC
Ritter ➡ Aldi : Hape Advan
Ritter ➡ Tius : Jam Tangan SA
Ritter ➡ Wili : Jaket Bomber
Aldi ➡ Ritter : Sepatu Adidos
Aldi ➡ Olin : Boneka Teddy Bear
Aldi ➡ Tius : Jam Tangan SA
Aldi ➡ Wili : Koleksi mainan HW dua set
Tius ➡ Ritter : Jam Tangan CJ
Tius ➡ Aldi : Jam Tangan SA
Tius ➡ Olin : Boneka Teddy Bear
Tius ➡ Wili : Ind*mie dua pak :v

*******

Setelah Ritter, Aldi, dan Olin pulang, Tius segera berganti baju, mengambil kopernya, dan berangkat ke Radin Inten Airport dengan Taxi bersama Pak Hanto.

Pukul 8 pagi, Tius sudah sampai di Airport. Ia segera menelpon mamanya, dan mengabarkan, bahwa ia sudah sampai.

Segera Tius memasukkan kopernya ke dalam bagasi lambung pesawat, ia sudah hampir terlambat, karena memang seharusnya waktu kedatangan di Airport 45 menit sebelum keberangkatan.

Sambil menunggu masuk ke dalam pesawat, Tius membuka hape Advan kesayangannya.

Warna notif Hijau, Kuning, Merah, dan Biru. Artinya ada chat dari Angela, Aldi, Raina, dan Ritter.

Angela (2 pesan) - Line

Kadal (4 pesan) - Whatsapp

Raina (1 pesan) - Whatsapp

Badak (2 pesan) - Whatsapp

Untuk keberkian kali, Tius tetap memilih membuka chat Angela lebih dulu.

Angela : Udah berangkat?

Angela : Inget, nanti malem mampir

Tius senang Angela beberapa hari ini rajin ngechat duluan walau gak pernah dibales. Tapi chat kali ini, buat Tius sedikit khawatir, karena hanya ada dua chat, yang menandakan mungkin besok udah gak ada chat lagi dari Angela.

Tius berfikir positif, mungkin dia kehabisan bahan chat atau apa.

Anda : Ini bentar lagi masuk pesawat.

Anda : Iya, tunggu aja.

Kemudian Tius memilih membaca chat Ritter daripada chatnya Aldi.

Badak : Oy, udah di Radin Inten belum lo?

Badak : Olin tadi nembak gue. Gue gajadi berangkat siang ini, gue batalin. Ngedate dulu ahay :v

Tius seketika terlonjak dari duduknya, dia kaget setengah mati. Jangankan dia, cicak yang lagi merayap di ruang tunggu aja sampai jatuh ke bawah karena kaget.

Ia segera membalas chat Ritter

Anda : Seriusan woy.

Anda : Akhirnya kesampean juga impian lo Ter

Anda : Gue chat si Lumba-lumba dulu deh

Tius kemudian memilih ngechat Olin dulu daripada buka chat yang lain

Anda : Lumba-lumba, lo nembak Badak?

Anda : Kesambet apaan lo suka sama dia, hah?

Anda : Soenggoeh terlaloe. Kaoe mendahoeloei saia.

Setelah ngechat Olin, sekarang Tius membuka chat Raina.

Raina : Masuk SMA mana lo?

Tius menarik nafas, ia berfikir, Raina akan menulis bahwa ia mau balikan sama Tius.

Atau mungkin, Raina punya sedikit perasaan untuk Tius.

Ternyata cuma tanya gituan, Tius merasa sedikit sedih.

Ya begitulah Tius, banyak yang suka sama dia, tapi dia malah memilih dua orang super cuek dan super tidak pedulinya untuk menjadi masa lalu dan masa depan.

Itulah takdir, ya mungkin sudah diaturnya begitu.

Tius pun memilih hanya me-read chat Raina daripada hatinya nanti tambah sakit.

Kemudian, Tius membuka chat Aldi

Kadal : Mbak Dikta nerima gue.

Kadal : Barusan gue nembak, langsung diterima.

Kadal : O iya, si Hiu Martil juga diterima sama Cantika aahaha

Kadal : Jones sendiri lo di grup TukangMikir!

Tius pun tersentak kaget, untuk kesekian kali, dia benar-benar tidak menyangka, kalau hal ini bisa terjadi.

Awalnya Ritter sama Olin, Aldi sama Mbak Dikta, dan sekarang Wili sama Audrey.

Mengapa hari ini begitu sial bagi Tius yang barusan putus?!!!!

Sebelum ia mencak-mencak ngamuk, panggilan untuk penumpang pesawat Sriwijaya dibunyikan.

"PENUMPANG PESAWAT UDARA, SRIWIJAYA AIR, DENGAN NOMOR PENERBANGAN M4 NT 4N TUJUAN JAKARTA, DIPERSILAHKAN MASUK KE PESAWAT UDARA MELALUI PINTU 1"

"UDAH SAHABAT GUE PACARAN SEMUA, GUE JOMBLO SENDIRIAN, BARUSAN PUTUS, EH SEKARANG NOMOR PENERBANGANNYA JUDULNYA MANTAANN!!!" teriak Tius sebal.

Tiba-tiba, para penumpang yang akan naik ke pesawat udara terdiam, mendengarkan ratapan seorang Tius yang sangat tidak berfaedah dan gaje banget.

Nyamuk-nyamuk berhenti terbang, walau sayapnya masih terkepak.

Mesin pesawat gak jadi bunyi, pilotnya melongo.

Dan tiba-tiba ada suara yang berkata

"Cangcimen, cangcimen. Prutang,Prutang. Ketipu dah lu" ujar Ritter yang entah sejak kapan udah di sampingnya si Tius.

Seketika, bom nuklir pun meledak!!

Dhuar!

********

Udah ya gitu aja, besok Author update lagi, ehe

AngelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang