"Universe, if destiny makes a separation after this, please separate us by death, rather than having to part with the paper and pen in court!"
😭
*
*
*
Pagi ini Prilly berniat sekali untuk memasak sehingga turun ke bawah lebih awal. Rahel sudah melarang keras, tapi Prilly bisa saja mencari alasan yang pas seperti, "Ini kemauan anak kakak, emang Kamu mau keponakan Kamu ileran gara-gara nggak diturutin permintaannnya?"
Ada hal lain yang menariknya melakukan kegiatan itu pagi ini, yaitu ingin sekali memasak untuk Ali. Pasti ia lelah dan lapar bermalam di rumah sakit, meskipun telah disediakan buah-buahan untuk mengganjal perut.
"Bikin cumi tepung aja, pasti enak!" seru Prilly.
"Eh tapi itu mah kemauan dede bayi ya hehehe. Buat Ali bikin apa ya yang enak?" katanya sambil mengelus perut buncitnya.
"Ayam saus tiram aja, bang Ali suka banget!" sambar seseorang dari belakang Prilly.
"Ali suka ayam saus tiram juga?" tanya Prilly.
"Itu kan juga kesukaannya Reza." batin Prilly.
"Juga? Emang siapa lagi yang suka ayam saus tiram kayak abang?" tanya Rahel.
"Ah, enggak. Maksud kakak, waktu kuliah kakak juga sering makan ayam saus tiram." elak Prilly.
"Kakak bisa masaknya?"
"Bisa dong, orang kakak sering buat sen..."
"Kak Prilly sering masak ayam saus tiram? Wah, buat bang Ali yaa."
"Bukan, Hel. Kakak nggak pernah masakin Ali ayam saus tiram, baru tau tadi kalo dia suka itu. Dulu hobi banget belajar masak, dan pernah nyoba masak ayam saus tiram."
"Ohh. Yaudah Kak, Aku mau mandi dulu yaa. Soalnya hari ini kan ada jadwal homeshooling dan gurunya dateng agak pagian."
"Iyaa."
***
"Hai, udah dari tadi?"
"Enggak kok, cuma setengah jam hehehe, enggak enggak bercanda." jawabnya.
"Rese, deh!"
"Nih..." perempuan itu memberikan sebuah tempat makan berwarna biru muda kemudian membuka tutupnya.
"Kamu masih inget?"
"Iya lah, Za. Mana mungkin Aku lupa hehe." ujar Prilly.
"Ini Kamu yang masak?"
"Pasti dong!" seru Prilly.
"Demi apa?"
"Bener. Emang kenapa?"
"Gapapa. Thanks ya masih inget!"
Prilly tersenyum sebagai balasan.
Ada jeda sejenak diantara mereka. "Tadi dapet pesen dari Bunda, Kamu disuruh main kerumah sekarang. Kalo nolak, katanya Bunda bakal ngambek."
KAMU SEDANG MEMBACA
Belatedly Love You 1 & 2
FanfictionSUDAH TERBIT!!! Chapter 1-22 (versi 1) | Chapter 23-selesai (versi 2). Ini lebih mirip kisah klasik mungkin. Tentang mereka yang terpaksa terikat janji pernikahan karena dijodohkan kemudian timbul berlarut-larut luka karena merasa tidak hidup layakn...