Note: Sengaja taro di atas supaya dibaca hehehe, abis itu lanjut baca bab 7👌💪🏻💕
Versi 1 (bab 1-22) full di publish tapi Versi 2 hanya tersedia bab 1&7, untuk yang minat ebook BLY 2 bisa langsung wa 0895-3776-41200
Silahkan baca Bab ini agar lebih penasaran lagi hehehe💕 Dan cek part terakhir untuk mengetahui informasi ebook.
Jangan lupa follow Instagram author namanya erika0462 link ada di bio. Kalau mau nanya tentang hal apapun atau mau curcol mengenai karya bisa langsung dm, insya Allah dibales satu-persatu❤️
***
Happy Reading🍃
Pria itu masuk ke dalam kamar berlatar My Little Pony yang sudah tidak akan berpenghuni lagi setelah pemiliknya meninggal satu minggu yang lalu. Ditanganya menggenggam sesuatu yang tadi sempat ia beli ditoko anak-anak. Ia duduk ditepi kasur berukuran sedang, mengambil sebuah bingkai yang terletak diatas meja berwarna putih itu.
"Selamat ulang tahun! Maafin Papa ya." ucapnya. Kemudian Ali meletakan boneka My Little Pony yang ia beli itu diatas kasur sebagai kado untuk Alunna. Ali tahu yang ia lakukan tidak akan pernah menghasilkan apapun termasuk mendapatkan ucapan terima kasih dari gadis itu.
Ali menerawang isi kamar mendiang Alunna yang tak jauh dari warna putih dan merah muda, tapi pandangannya terfokus pada sebuah karya tangan yang Alunna buat sendiri ketika pelajaran menggambar disekolah.
Satu orang pria dewasa, satu orang perempuan dewasa, dan satu orang gadis kecil yang berada ditengah-tengah dua orang dewasa itu. Meski gambarnya berantakan, tapi memiliki arti yang mendalam.
Ali meletakan kembali potret Alunna ditempat semula, lalu meninggalkan kamar Alunna untuk kesekian kalinya. Saat Ali merasa kesepian ia sering datang ke kamar Alunna, entah mengapa ia selalu merasa seakan keluar dari kesunyian saat masuk ke kamar ini. Sejak Prilly dibawa ke rumah sakit jiwa, Ali hanya tinggal bersama Pak Aji dan Mbak Sita.
Sehari setelah Prilly mengalami depresi akibat kepergian Alunna, mereka semua akhirnya membawa Prilly ke rumah sakit jiwa. Bukannya tega, tapi mereka hanya ingin Prilly sembuh seperti sedia kala dan juga demi kebaikan perempuan itu. Mereka takut Prilly melakukan hal-hal yang berbahaya karena depresi. Tapi tidak tahu kenapa, Ali merasa berbeda setelah perempuan itu tidak ada.
Depresi yang Prilly alami sering disebut sebagai depresi mayor, yang disebabkan oleh rasa sedih atau terus kehilangan minat yang mencirikan depresi berat sehingga dapat menyebabkan berbagai gejala perilaku dan fisik. Ini mungkin termasuk perubahan dalam pola tidur, nafsu makan, tingkat energi, konsentrasi, perilaku sehari-hari, atau harga diri. Depresi juga dapat dikaitkan dengan pikiran bunuh diri.
Ali turun ke bawah dengan membawa kunci mobil, padahal tadi siang ia baru saja melakukan tahlilan tujuh harian Alunna dibantu dengan Mama, Papa, dan juga Rahel. Tapi mereka semua memilih untuk langsung pulang selesai tahlilan.
Ali menyalakan mesin untuk segera meluncur ke suatu tempat. Melewati padatnya ibukota yang menyiksa kepala. Ia berhenti pada sebuah gedung yang pernah ia kunjungi enam hari lalu. Ia berjalan di koridor rumah sakit jiwa ini, memandang sesuatu yang tidak mengenakkan mata di setiap sudut tempatnya.
Sebelum ia sampai di kamar tempat Prilly berada, ia menemuinya terlebih dahulu ditaman kecil bersama perawat yang mendampinginya. Ali hanya memperhatikannya dari kejauhan, perawat itu tengah berusaha menyuapi Prilly dengan bubur, tapi tidak Prilly hiraukan. Perempuan itu hanya melamun dengan wajah menyedihkan sambil menggendong sebuah boneka yang sama saat di kamar Alunna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belatedly Love You 1 & 2
Fiksi PenggemarSUDAH TERBIT!!! Chapter 1-22 (versi 1) | Chapter 23-selesai (versi 2). Ini lebih mirip kisah klasik mungkin. Tentang mereka yang terpaksa terikat janji pernikahan karena dijodohkan kemudian timbul berlarut-larut luka karena merasa tidak hidup layakn...