23. Dilema

3.9K 188 1
                                    

"Ayah. " ucap Andhinie saat melihat Ayah Raka duduk di depan pintu rumah Antoni.

"Apa kabar putriku? " tanya Pak Luis seraya di sambut pelukan hangat dari Andhinie.

"Baik yah. Ayah gimana sehat terus kan? "

"Alhamdulillah. "

"Emhh. .ayah kok tau aku disini? "

"Raka sudah menceritakan semuanya. "

"Maaf ayah. ." ucap Andhinie menunduk.

"Tidak perlu minta maaf Raka memang sesekali harus menerima akibatnya supaya tidak gegabah lagi dalam mengambil keputusan. "

"Sebetulnya kejadian ini tidak semuanya salah Raka ayah. Ini salahku juga yang tidak bisa bersabar sedikit saja. "

" tidak nak, selama ini kamu sudah sangat bersabar. Ayah akan senang jika kamu memberikan kesempatan pada raka. Tetapi ayah juga tidak bisa melarang jika kamu memilih Antoni. Dengan siapapun kamu tetap Putri ayah. Bagaimanapun Antoni itu juga anak ayah. "

"Anak? Maksud ayah? " tanya Andhinie tak mengerti.

"Biar Antoni yang menjelaskan. " ucap ayah.

" mamangnya kamu sudah tidak ada rasa sedikitpun pada Raka? "

Andhinie menunduk tidak bisa menjawab perkataan ayah mertuanya. Dengan Raka mungkin dia bisa berbohong tetapi dengan ayah mertuanya yang selama ini sangat care terhadapnya, dia tidak bisa melakukan itu.

"Ayah mengerti sekarang. Kalau begitu ayah pamit yah. "

"Tunggu ayah. Bolehkah aku tinggal di rumah ayah? "

" tentu saja kapan pun pintu rumah akan selalu terbuka untukmu nak. "

*****

"Kamu benar mau tinggal di rumah ayah? " tanya Antoni saat melajukan mobilnya mengantar Andhinie ke rumah pak luis.

"Ya, lagian aku tidak enak tinggal berdua di rumah laki-laki lajang. " jawab Andhinie.

"Kamu sedang tidak menghindari aku kan? "

"Tidak, masa aku begitu. " ucap Andhinie tersenyum.

"Aku menyukaimu Andhinie. Aku serius. "

Andhinie tidak menjawabnya. Dia bingung apa yang harus ia katakan. Ia takut menyinggung perasaan Antoni yang sudah sangat baik padanya. Karena sebetulnya tidak ada alasan untuk menolaknya. Tetapi, perasaannya belum bisa menerima.

Sesampai dirumah pak Luis mertuanya Andhinie segera beristirahat di kamar yang telah di sediakannya. Kini dia sangat bersyukur karena sudah di ijinkan tinggal. Kini yang jadi pikirannya adalah bagaimana caranya agar dia bisa mengganti uang Antoni yang terpakai saat menyelamatkannya bulan lalu.

Saat malam hari, saat ia duduk di dekat jendela ia di kagetkan dengan kedatangan Raka di rumah itu.

"Boleh bicara sebentar. " ucap Raka.

Andhinie tidak menjawabnya karena bagaimanapun ini adalah rumah orangtua pria itu.

"Begitu berat ya memaafkanku? " ucap Raka menghela napas panjang.

"Jangankan berbicara. Menoleh saja tidak. Seberengsek itu ya aku? Maf Andhinie aku memang laki-laki berengsek meski sudah mengetahui semuanya aku masih saja serakah. Rasanya sesak dan sakit sekali mendengar semuanya dari mulutmu. Ku kira kamu mempertahankan anak kita. Aku berharap begitu. Karena jika saja begitu, aku masih punya alasan menemuimu meski... " Raka sudah tidak bisa melanjutkan perkataannya.

MARRIED WITH YOU  ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang