15. Mencari jawaban

3.9K 230 2
                                    

Raka mendatangi kediaman Tasya.

"Ada apa? " ucap Tasya ketus.

"Aku hanya ingin berbicara sebentar saja. " ucap Raka menatapnya menyelidik.

"Bicara apa? Apa kamu ingin bilang jika kamu menyesal dan memintaku kembali? " tanya Tasya tersenyum sinis.

"Tidak juga, aku hanya ingin memastikan apa kamu baik-baik saja. Ku rasa sudah dekat waktunya. " ucap Raka memasukan tangannya ke dalam saku.

"Kamu menyumpahiku? Apa kamu tidak menyesal sedikitpun karena telah meninggalkanku? Kamu sudah menyakitiku Raka. Aku tidak akan membiarkan kamu bahagia setelah kepergianku. " ucap Tasya mengepalkan kedua tangannya .

"Sayang sekali ya. Tapi kamu ingat malam itu? Malam saat kamu mengajaku untuk melakukannya denganmu. Saat itu aku menolakmu bukan? Lalu kenapa kamu bilang kamu sedang hamil sekarang. Jikapun iya, bukankah kita tidak pernah... "

"Cukup Raka. Aku memang tidak sedang mengandung anak siapapun. Aku hanya ingin kamu dan wanita jalang itu menderita. " ucap Tasya.

"Tapi sayang, harapanmu itu sungguh di sayangkan. Andhinie adalah wanita yang sangat pengertian dia tidak akan terpengaruh seperti orang di luar sana. Aku tidak perduli orang tidak mempercayai aku. Tapi selama Andhinie percaya dan terus di sampingku ketidak percayaan mereka tak ada gunanya. Oh ya, cari banyak bukti untuk menjatuhkanku jika tidak kalian akan menyesal, atau bahkan terperangkap umpan sendiri. " ucap Raka sambil berjalan meninggalkan Tasya.

"Mengumpulkan banyak bukti katanya? " ucap Tasya kesal.

*****

"Sayang bagaiman? " ucap Andhinie berlari menghampirinya.

" oww.. Sekarang udah manggil-manggil sayang ya..! " ucap Raka mencubit kedua pipi istrinya.

"Kan sekarang semua orang sudah tahu aku istrimu. "

"Hahaa... Tepatnya sih sekarang kita tinggal menunggu hasilnya. Aku mengumpulkan banyak bukti ya nanti juga ketahuan mana yang salah dan mana yang benar. " ucap Raka mengelus kepala istrinya dan mengajaknya duduk di sofa.

" semoga saja ya. Tapi bagaimana dengan Tasya? Padahalkan dia sedang sakit parah. Apa kamu sudah mengingatkannya untuk di rawat saja? "

"Kamu ini ya masih aja mikirin yang udah jahat ke keluarga kita. "

"Loh bukan begitu sayang, tapi kan tetap saja.. "

Sebelum Andhinie meneruskan pembicaraannya Raka dengan segera mencium bibir istrinya sampai tak bisa berkata apapun lagi.


MARRIED WITH YOU  ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang