19. Kesalahan siapa?

3.8K 192 1
                                    

Aku terbangun di sebuah tempat asing. Tempat yang tidak pernah ku datangi. Ini seperti kamar tidur tetapi juga penjara. Sebuah ruangan yang cukup besar dan terdapat banyak ranjang seperti di kamar panti tetapi ini bukan tempat anak-anak terlantar. Disini banyak wanita cantik dengan pakaian minim. Malah hampir seperti tidak mengenakan pakaian.

"Wah kamu sudah sadar ya? " ucap seorang gadis berambut pendek kepadaku.

"Ini.. Ini dimana? " tanyaku.

"Kamu pingsan, bos kami membawa kamu kesini. Sepertinya kamu mau ke suatu tempat dengan membawa tas sebesar itu. Bos kami sangat baik dan perhatian. Dia menyiapkan baju untukmu disana. " ucapnya tersenyum sambil menunjuk pakaian di atas meja rias sana.

"Tempat apa ini? " tanyaku.

" nanti juga kamu akan tahu. Disini kita akan bersenang-senang. Lebih tepatnya menyenangkan orang lain. " ucapnya membuatku curiga.

"Tapi sepertinya aku akan pulang, ada yang harus ku urus. " kataku sambil beranjak dari tempat tidur.

"Tidak semudah ituloh.. " ucapnya meninggalkanku.

Sebenarnya tempat apa ini. Aku tidak pernah tahu ada tempat seperti ini di Indonesia, seperti di luar negeri saja. Bangunannya juga aneh. Aku melihat ke luar jendela yang besar tanpa pintu. Ini seperti di paris. Aku pernah melihatnya di internet saat jaman sekolah dulu. Tapi kenapa aku bisa sampai sini? Jangan-jangan aku di jual. Hah sama siapa? Mengapa Raka sejahat itu?

 Hah sama siapa? Mengapa Raka sejahat itu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini benar-benar tempat bersenang-senang. Aku melihat mereka tertawa gembira tidak seperti aku. Aku terpenjara di sebuah tempat yang tidak pernah aku inginkan. Disini aku di pakaikan baju yang cantik, juga di rias. Aku bahkan sampai tidak mengenali diriku. Disini semua gadis mempunyai satu tamu terkecuali aku. Aku yang terkesan tidak pernah tersenyum dan sangar membuat para tamu enggan mendekat. Pada akhirnya aku tidak pernah punya pelanggan satupun. Ya aku terpenjara di sebuah tempat hiburan malam. Aku disuruh menjual diriku.

Aku menangis setiap malam karena mengingat jabang bayi di perutku. Aku ingin pulang, aku tidak mau disini. Tapi pada siapa aku akan pergi, bahkan aku tak punya keluarga. Aku tidak mungkin tinggal di panti mengingat betapa merepotkan aku dulu disana.

Setelah sebulan disini aku berharap perutku cepat membesar agar semakin banyak alasan untuk aku tidak menjual diriku.

"Andhinie ada tamu untukmu. " ucap seorang wanita berkepala empat memanggilku.

Aku tidak bergerak sedikitpun dari tempatku berdiri. Seorang pria berkacamata menghampiriku.

"Hai Andhinie. Mau minum denganku? " ucapnya tanpa basa-basi.

"Not thanks. " ucapku.

"Kamu ku dengar asli Indonesia ya? Aku memperhatikan kamu sejak lama. " ucapnya menyenderkan tubuhnya di tembok.

"Jangan berharap banyak pada wanita hamil. " ucapku.

"Benarkah? Aku mau jadi ayahnya. "

"Dia punya ayah. " ucapku ketus.

"Siapa? Langgananku disini? "

"Jangan sembarangan aku punya suami. "

"Hahahaaa.... " dia tertawa mendengarku berbicara seperti itu.

"Kamu masih menyebutnya suami? " ucapnya membuatku terkejut.

"Apa kamu berencana keluar dari tempat ini? Aku bisa membantu, benar kok aku ini ingin membantu. " ucapnya pelan.

"Mana bisa ku percaya. " kataku tak menghiraukannya.

" aku beri tahu ya, aku tidak menyukai tuan Luismu itu. Aku tau kamu di usir dari rumahnya dan... "

"Baiklah. " ucapku sebelum dia melanjutkan pembicaraan.

"Oke akan ku urus. Tapi sebaiknya kita perlu tempat yang lebih nyaman untuk merancang strategi. "

"Dua juta perjam. " ucapku.

Ini pertama kalinya aku mendapatkan seorang tamu. Entah mengapa aku percaya dengan apa yang di ucapkannya. Ternyata dia tau banyak tentangku. Mungkin dia musuh bisnis Raka. Aku tidak terlalu memperdulikannya.

MARRIED WITH YOU  ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang