14. pencemaran nama baik

4.2K 236 0
                                    

Hari ini Raka sudah berangkat ke kantor. Pembantu di rumah juga sudah kembali dari kampung halamannya sejak kemarin. Aku senang karena kini aku dan Raka hidup rukun saling menyayangi.

Terdengar suara gaduh di depan rumahku.

"Gawat nyonya..! " ucap seorang security rumah yang berlari kearahku.

"Gawat kenapa pak? " ucapku kaget.

"Di depan banyak reporter dan teman-teman tuan Raka. Mereka memaksa masuk sampai menghancurkan gerbang rumah. "

"Apa? " ucapku kaget.

Aku mengintip lewat jendela, aku melihat banyak orang yang berkerumun seperti sedang demo, banyak reporter yang meliput. Bahkan mereka sampai merusak gerbang dan pekarangan rumah karena di larang masuk oleh Security.

"Hancurkan L-Grup. Penjarakan Raka Luis! " seru mereka di depan sana.

"Sebaiknya nyonya tetap di dalam. " ucap Security.

"Tidak pak saya harus menemui mereka, mereka sudah seenaknya membuat gaduh di rumah orang lain. " ucapku sambil keluar rumah.

"Ada apa ini? "Ucapku keluar dari pintu.

"Mana Raka? "

"Dia tidak di rumah. " ucapku lantang.

" oh jadi kamu ya istri Raka itu? " ucap seorang gadis yang pernah ku lihat. Ya itu Tasya.

Aku diam tidak menjawabnya. Aku tidak ingin Raka marah jika aku mengumumkan pada media aku istrinya.

"Apa benar anda istri dari Raka Luis presiden L-Grup? Apakah benar anda yang telah membuat Raka meninggalkan kekasihnya yang sedang hamil itu? " ucap beberapa reporter yang terus bertanya dengan pertanyaan yang sama.

"Memangnya siapa yang hami? " ucap Raka yang tiba-tiba muncul di belakang para reporter lalu berdiri sejajar denganku.

"Pak Raka benarkah anda meninggalkan kekasih anda yang sedang hamil karena gadis itu? " tanya reporter.

Raka hanya tertawa.

" Raka!  Kamu tega ya begini sama aku. Aku hamil kamu harus tanggung jawab. Jika tidak aku akan membawa ini ke pengadilan. " ucap Tasya menarik tangan Raka.

Raka menepisnya kuat.

"Karena wanita ini kamu berani seperti ini padaku. Cewek berengsek! " ucap Tasya sambil mendorongku.

"Jangan sentuh istri saya! " teriak Raka membuat semua orang terdiam.

"Lihatkan Tasya bahkan sedang mengandung anaknya tapi dia sekasar itu. " ucap Rinto pada Raka sambil bertepuk tangan.

"Saya ingatkan kepada semua teman media, saya tidak pernah menyentuh gadis itu. Saya hanya tidur dengan istri saya, mana mungkin ada yang hamil, jikapun ada itu pasti istri saya. " ucap Raka menekankan.

" itu tidak benar. Saya punya bukti yang kuat bahkan dua minggu yang lalu kami menginap di luar negeri dan berlibur bersama. Kami sering melakukannya. " ucap Tasya menangis.

"Teruslah menangis. Bukankah itu satu-satunya senjatamu. " ucap Raka Merangkulku dan membawaku masuk ke dalam rumah.

Keadaan di luar rumah sangat ricuh sampai siang hari. Sepertinya mereka mulai lelah dan pergi satu persatu. Di berita televisi banyak berita tentang Raka. Berita tentang Raka menghamili kekasihnya lalu meninggalkannya. Berita tentang aku si gadis pengganggu. Pokoknya banyak sekali. Aku melirik Raka yang sedari tadi duduk di sampingku.

"Kamu harus siap mental karena telah jadi istriku. Kamu harus percaya pada suamimu. " ucapnya mengelus rambutku.

"Tapi, apa yang di ucapkan Tasya itu benar? " tanyaku.

"Kamu tidak percaya padaku? " ucap Raka memandangku.

" tapi bagaimana jika ternyata Tasya hamil ? Dan terbukti itu adalah.. "

"Stop, Andhinie!  Sudah ku bilang kan. Kamu tidak percaya pada suamimu?! " ucap Raka marah lalu masuk ke kamar.

Sepertinya aku sudah salah berucap. Raka marah padaku. Aku percaya pada suamiku tapi bagaimana jika mereka bisa membuktikannya. Berita ini tidak baik untuk perusahaan. Mengapa saat seperti ini tidak ada teman Raka satupun yang mendukungnya. Mereka malah mendukung gadis itu.

*****

Aku masih merasa kesal, bisa-bisanya Andhinie lebih percaya mereka. Aku ini suaminya harusnya dia mempercayai aku bukan mereka. Akan aku buktikan pada media, pada Andhinie, pada semuanya jika ini semua tidaklah benar.

"Tolong urus semuanya. " ucapku saat menelpon salah seorang pengacaraku.

"Raka, kamu tinggalkan gadis itu atau kamu akan ada dalam kehancuran! " ucap rinto di telpon.

"Kenapa kamu masih dendam padaku? " ucapku padanya.

"Akan ku pastikan kamu masuk penjara secepatnya dan gadis itu akan menderita karena berurusan denganku. " ucapnya lagi.

"Lakukan saja seperti rencanamu. Tertawalah kalian selagi mampu.!" ucapku menutup telpon.

"Raka.. Bagaimana ini. Ayah akan kesini dia sedang di perjalanan, Ayah pasti sangat marah. " ucap Andhinie menghampiriku.

Aku masih tidak ingin bicara dengannya. Aku masih merasa kesal. Meski ingin sekali aku memeluknya untuk meredamkan emosiku sesaat.

Tidak lama kemudian Ayah datang langsung memarahiku dan memukulku berkali-kali dengan kepalan tuanya.

" jangan Ayah cukup! " ucap Andhinie menahan ayah yang ingin memukulku lagi.

"Jadi bulan kemarin kamu berlibur dengan gadis itu kan bukan untuk mengurus pekerjaan di luar negeri. Dasar bocah brengsek..! " ucap ayah marah.

"Sabar Ayah. Sebaiknya ayah duduk, jangan marah-marah  nanti darah tinggi ayah kumat lagi. " ucap Andhinie menenangkannya.

"Tapi aku tidak menghamili dia ayah, kami bahkan menyewa kamar yang berbeda. " ucapku.

" Ayah tidak mungkin percaya pada pria brandal sepertimu. Kamu dari dulu hobinya ganti-ganti wanita memangnya ayah tidak tahu?! "

Aku menghela napas panjang. Tidak ada gunanya juga melawan ayah. Ayah akan percaya jika aku membuktikannya bukan membicarakannya.

"Ayah akan mengambil alih semua yang sudah ayah wariskan jika dalam satu bulan ini kamu tidak bisa membersihkan nama keluarga dan perusahaan. " ucapnya meninggalkan kami.

Andhinie memandangku tak tega.

" kenapa?  Kamu juga tidak mempercayai aku kan?! " ucapku memandangnya penuh ancaman.

Andhinie hanya tersenyum lalu mendekat dan mencium pipiku mesra lalu pergi masuk ke kamar. Rupanya sedang keadaan seperti inipun dia masih berani menantangku semesra itu. Aku langsung berlari mengikutinya masuk ke dalam kamar.

*****

Ssstttt....!!!
Kira-kira mereka mau ngapain ya??
Awas jangan ngintip pamali.  Hehee

MARRIED WITH YOU  ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang