26. kuatkan kami tuhan

4K 191 0
                                        

Mohon maaf baru up lagi  🙏
Dikarenakan author kemarin sedang sakit. 🤒

Jangan lupa vote and comment ya..!

I love you my readers..!!

Happy reading..!!!!!




*****


"Sudahlah tidak perlu menangis lagi. " ucap Antoni pada Andhinie.

"Raka mana? " tanya Andhinie.

"Dia masih menunggu di luar. Yaudah aku panggilin yah. " ucap Antoni melangkahkan kaki keluar.

Raka kini telah duduk di samping Andhinie.  Tanpa mengatakan apapun dia hanya duduk tanpa memandangnya.  Andhinie pun merasa sungkan untuk bertanya terlebih dahulu.

"Kamu pasti akan baik-baik saja. " ucap Raka.

"Hhmm..?  Kamu kalo ngomong itu liat orang yang di ajak ngomong dong. " ucap Andhinie menggenggam tangan Raka.

" anak kita baik-baik saja. "

"Akan lebih baik jika kamu, aku, anak kita kumpul bareng sayang. "

"Aku... Aku akan pikirkan. "

"Kamu masih marah yah?  Atau kamu udah gak punya niat balik lagi ya sama aku. Kamu... " ucap Andhinie menunduk.

"Sebaiknya kamu pikirkan perasaan Antoni. Bukannya kamu juga suka sama dia ya. Sampe salah sebut nama jelas-jelas aku yang selametin kamu. Kamu ngarep dia yang datang? "

"Aku bukan... "

"Sudah aku sebaiknya pergi. " ucap Raka memotong ucapan Andhinie.

"Aku cuma mau kamu. " ucap Andhinie menahan air matanya.

"Jika benar buktikan. " ucap Raka.


*****

Akhirnya Andhinie sudah bisa pulang kerumah. Tetapi bayinya belum bisa di bawa pulang karena masih harus di tangani dokter karena lahir belum pada waktunya.

"Raka kok belum kesini yah? " ucap Andhinie pada ayahnya yang duduk di dekatnya sambil membaca koran.

" kamu kangen ya? " goda Pak Luis.

"Aku cuma khawatir. "

"Kenapa gak di telpon aja sih sayang. "

"Kenapa kok murung? "

"Gapapa kok yah. Raka pasti kecewa ya sama aku? "

"Kamu kok gituh?  Tuh orangnya datang. " ucap Pak Luis melihat Raka memarkirkan mobilnya di depan rumah.

Andhinie langsung menyambutnya ke depan pintu. Di lihatnya Raka yang kian mendekat ke arahnya.

"Raka, ko baru kesini? " tanya Andhinie mengikutinya.

"Aku sedang tidak ingin bicara denganmu. "

"Kamu sudah makan belum. Aku masakin ya, kamu mau makan apa? " tanya Andhinie lagi.

"Gak. " ucap Raka ketus.

"Atau kamu mau di buatkan kopi? " tanya Andhinie tidak menyerah.

"Kamu ini budek atau apa sih? " ucap Raka membentak Andhinie yang berdiri di depannya.

"Terus sejak kapan aku ngopi? " ucap Raka sinis.

Andhinie lupa jika sejak dulu Raka tidak suka kopi ataupun teh. Mengapa suasananya jadi semakin tidak baik seperti ini. Andhinie semakin merasa tidak punya kesempatan untuk memperbaiki hubungannya. Kini dia hanya bisa menangis di kamarnya.

"Raka, kamu itu jangan terlalu kasar sama Andhinie. Memangnya apa masalahmu sekarang?  Dulu saja mohon-mohon minta balik lagi. Jangan sampai kamu menyesal nantinya. " ucap Pak luis pada putranya yang sedari tadi memandangi handphonenya.

"Biasa aja kok. Lagian dulu juga aku begitu dia tidak masalah. "

"Kamu itu kalo di bilangin. "

*****

Andhinie merasa putus asa karena sikap Raka yang semakin sini semakin kasar padanya. Di tambah lagi anaknya yang kurang baik kesehatannya membuatnya semakin sedih.

"Yah, boleh aku bicara sebentar? " tanya Andhinie  pada pak Luis yang masih duduk dengan Raka.

"Ada apa? " tanya pak Luis.

"Andhinie sebaiknya ngontrak aja yah. "

"Loh memangnya kenapa? " tanya pak Luis.

"Kalo kamu risih ketemu saya, saya tidak akan kesini. Gak usah mau ngontrak segala. " ucap Raka semakin membuat Andhinie tidak enak.

"Enggak kok, aku cuma gak enak numpang disini terus apalagi aku kan bukan siapa-siapa kalian lagi. " ucap Andhinie suaranya berat dan bergetar menahan tangisnya yang tak tertahankan.

"Aku akan mengurus surat rujuk kita. " ucap Raka.

"Benar? "

"Memangnya kapan aku bohong? "

"Yasudah kalo begitu aku mau ke rumah sakit. " ucap Andhinie.

"Iya biar Raka anterin. " ucap Pak Luis.

Raka dan Andhinie segera pergi menuju rumah sakit. Dalam perjalanan pun terasa sangat canggung.

"Maaf ya kamu jadi harus nganterin aku padahal... "

"Dia juga kan anakku jadi biasa aja. " ucap Raka.

"Anak kita belum di beri nama. "

"Aku sudah memberikan ya nama. "

"Oh yah? Siapa namanya? "

"Karena dia laki-laki  aku memberi dia nama Raditya Putra Luis. " ucap Raka masih menyetir mobil.

"Wah Bagus. Raditya, R-A itu Raka Andhinie ya? " ucap Andhinie tersenyum.

"Jangan geer aku tidak seromantis itu. " ucap Raka.

*****

MARRIED WITH YOU  ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang