"Begini kan enak. " ucap Antoni berbaring di ranjang diikuti oleh Andhinie.
"Jadi apa rencanamu? " tanya Andhinie.
"Santai dulu dong. Memangnya kita tidak... Emmhh... "
" aku tidak akan melakukannya. Keluarkan aku dari sini dan nanti aku akan mengganti semua kerugiannya. " ucap Andhinie membuat Antoni tersenyum.
" baiklah. Aku tidak akan mengulur waktu. Sebaiknya bersiaplah sekarang. "
Antoni dan Andhinie berjalan menemui bos besar tempat ini. Jantung Andhinie berdebar takut ini tidak akan berjalan sesuai rencana.
"Tamu tidak boleh membawa pekerja keluar dari sini. " ucap bos besar.
"Saya akan bayar berapapun. Saya tidak biasa bercinta di tempat kecil seperti ini. Saya perlu ketenangan. " ucap Antoni memberi alasan.
"Baiklah sebagai jaminan saya akan menyimpan mobil mewah saya di sini. " ucap Antoni lagi sambil menyodorkan kunci mobilnya.
"Baik. Setelah selesai cepat kembali. " ucap bos besar yang termakan rayuan Antoni.
"Tapi bos saya tidak mau pergi dengan dia. " ucap Andhinie merengek seolah tak mau ikut pergi.
"Saya sudah bayar kamu mahal ya, jangan macam-macam. " ucap Antoni menarik lengan Andhinie kasar.
Akhirnya mereka berhasil keluar dari tempat hiburan yang menyewakan banyak wanita cantik ini. Mereka pergi dengan menggunakan taksi, setelah itu naik kendaraan pribadi, dan naik taksi lagi. Membuat Andhinie bingung.
"Kenapa dari tadi naik turun terus sih ?" tanya Andhinie.
"Ikut saja. "
Antoni membawanya ke sebuah tempat yang terlihat seperti bandara itu. Bandara yang lebih kecil dari bandara pada umumnya. Tidak menunggu sampai setengah jam kita sudah meluncur ke tempat tujuan.
"Kita akan kemana? " tanya Andhinie.
"Kita akan langsung ke tempat tujuan. " jawab Antoni.
"Kenapa kamu menolongku? "
"Karena ingin. "
"Cuma itu? " tanya Andhinie tak percaya.
"Jika karena aku menyukaimu bagaiman? " ucap Antoni mendekatkan wajahnya membuat Andhinie terkejut.
"Bagaimana kamu tahu aku dan Raka luis? "
" bukankah kalian telah mengumumkannya ke media? "
"Bagaimana kamu tahu aku disana? "
"Ya, kebetulan. Awalnya ku kira salah orang tetapi semakin ku perhatikan semakin aku yakin. "
"Maaf ya gara-gara membantuku, mobilmu... "
"Tenang saja itu hanya mobil sewaan. " ucap Antoni tersenyum.
Andhinie membenarkan posisi duduknya menyender. Antoni tiba-tiba menyelimutinya dengan jaket yang di pegangnya.
"Jika kurang nyaman disini ada bilik kamar kamu boleh tidur disana. " ucap Antoni.
"Sebaiknya aku disana saja. "
"Ayo aku antar. "
Mereka berjalan ke sebuah bilik kamar yang lumayan besar. Meski di dalam pesawat tetapi terasa di hotel mewah. Tempat duduk pesawatnyapun hanya cukup untuk empat orang. Karena ini bukan pesawat umum.
"Loh kamu tidak ke kamarmu? " tanya Andhinie kaget karena Antoni ikut berbaring di sebelahnya.
" kamarnya cuma ini. " jawab Antoni.
"Tidur saja aku tidak akan macam-macam ko. " ucapnya melepaskan kacamata yang di pakainya dan memejamkan mata.
Andhinie bergeser ke ujung ranjang. Tetapi Antoni mengikutinya semakin mendekat."Aku sudah tidak menggunakan bantalku kenapa kamu terus mendekat? "
"Aku cuma mau tidur di dekatmu. "
"Jangan macam-macam. "
"Hahaa.. Kamu takut sekali ya? " ucap Antoni tertawa.
Akhirnya Antoni menggeser posisi tidurnya ke tempat semula membuat Andhinie menghela napas bersyukur.
Sungguh pria ini sangat ramah dan manis. Andai saja itu Raka, Andhinie pasti akan dengan erat memeluknya. Andhinie menatap pria yang tidur di sampingnya sampai ia terlelap.
Sampai sebuah ciuman mengagetkannya hingga ia terbangun. Dia sangat terkejut dan bangun. Antoni hanya tersenyum melihatnya.
"Beraninya kamu. " ucap Andhinie marah.
" cuma di pipi ini sedikit. "
"Tetap saja itu tidak sopan. "
"Yang penting kamu bangun. Lima menit lagi kita akan mendarat. Sebaiknya kamu siap-siap. " ucap Antoni pergi.
Mereka telah sampai di bandara nasional Indonesia. Meski kesal Andhinie tetap berterima Kasih kepada Antoni yang sudah menyelamatkan dirinya. Mereka menuju ke sebuah rumah yang dikelilingi dengan kebun besar. Rumah itu terlihat sederhana dari luar. Tetapi saat masuk tidak kalah mewahnya dari rumah Raka.
"Kamar ada di ruang bawah tanah. " ucap Antoni.
Rumah ini memang terlihat hanya mempunyai satu lantai saja. Andhinie di kagetkan dengan pintu yang terlihat seperti sebuah lemari yang penuh dengan pakaian yang di gantung. Lemari yang dalamnya ada terdapat pintu lagi dan lorong yang lumayan panjang namun sempit. Di ujung lorong sana ada pintu lagi, pintu sengan sidik jari sama seperti di kamar Raka tetapi dalam bentuk pintu yang lebih kecil.
"Apa hubunganmu dengan Raka? " tanya Andhinie yang menyadari kesamaan mereka.
"Nanti juga kamu tahu. " ucap Antoni mengedipkan sebelah matanya.
Dia begitu terlihat sangat tampan membuat Andhinie hampir terhipnotis dengan ketampanan yang di pancarkan olehnya. Tetapi bayangan Raka menyadarkannya.
*****
Di satu sisi Raka mulai mengingat semua ingatannya yang hilang karena kecelakaan. Dia syok dan sangat menyesali perbuatannya. Dia mencari Andhinie ke semua tempat yang kemungkinan Andhinie berasa di sana.
"Berengsek...!!! " ucapnya sambil mencakar rambutnya yang mulai panjang.
"Apa yang sudah aku lakukan. Dimana Andhinie? " ucapnya.
"Sudah di ingatkan tapi tetap saja keras kepala. Sudah begini menyesal. " ucap Ayahnya.
"Sebenarnya ayah tahu dia dimana kan? " tanya Raka marah.
"Kalo tahu ayah pasti sudah memberi tahu kamu. "
"Harus cari kemana lagi coba.. " ucap Raka duduk lemas di sebelah ayahnya.
Penyesalan memang selalu datang terlambat. Bagaimana jika Andhinie tidak dapat di temukan? Bagaimana dengan kandungannya apa dia baik-baik saja? Ataukah?
Begitu banyak pertanyaan di kepalanya. Pertanyaan yang tidak bisa di jawab siapapun. Setiap malam dia menangisi keteledorannya. Kesalahannya yang telah mengusir dan menceraikan isterinya.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH YOU ( TAMAT )
Roman d'amourBudayakan vote sebelum membaca !!!! Kisah ini menceritakan kisah seorang gadis yang bertemu dengan pria kaya penikmat kepuasan dunia. pria yang punya segalanya namun dia telah berikrar tidak akan pernah menikah dengan gadis manapun. karena dengan u...