Sembilan

2.3K 140 2
                                    


"Ma,, pa,, bang,,, berangkat,,dulu,, daaaa,,,!!" teriak vanila terburu-buru sambil menuruni tangga

"Vanila sarapan dulu" ucap mamanya

"Tumben tu bocah, pagi-pagi udah berangkat" ucap Jordi

********
"Duh gara-gara mau ngasih beginian kek kak Rezza gue harus berangkat pagi-pagi,," ucap Vanila sambil memasukkan sebuah susu kotak rasa Vanila yang masih dingin ke dalam laci meja Rezza,tak Lupa ia juga mengeluarkan semua benda-benda pemberian para fans atau para pengagum atau para wanita penyuka nya Rezza, ia pun memberi note kecil yang di tempel di bagian depan susu kotak itu,,

Diminum ya kak,,,,

Vanila,,,,,,,
******

"Eh Van tumben lo udah dateng, kesambet apaan lo..? " ucap April

"Yee,, gue emang selalu dateng pagi kali,,, "

"Pagi pala lu,,, "

"Gue dateng siang salah, dateng pagi salah,,, sebenarnya apa salah hamba ya Allah.... "ucap Vanila dramatis

"Geli gue Van dengernya"

"Hahahahaha,,," Vanila terbahak mendengarnya

"Eh Rani mana,,?"

"Bentar lagi juga dateng,,"

"Biasanya lo bareng sama dia"

"Tadi dia nyuruh duluan,,"

"Tuh Rani dateng" ucap April ketika melihat Rani memasuki kelas.

Lalu bel tanda masuk berbunyi, seketika kelas menjadi tenang, selang beberapa detik datang guru biologi dengan badan yang gempal,plus kacamata yang bertengger di hidungnya membuat guru tersebut sukses di juluki bupal oleh siswa-siswi merah putih.

"Pagi anak-anak" ucap bu Galuh

"Pagi buuuu"

"Hari ini ibu akan membagikan hasil ulangan harian minggu lalu "

Setelah semuanya mendapatkan kertasnya masing-masing, hanya ada satu anak yang belum mendapatkan kertasnya karena nilai uangannya paling rendah,

"Dimas-dimas,,,,,,, lagi-lagi kamu yang mendapatkan nilai paling rendah, kamu sebagai ketua kelas seharusnya kasih contoh yang baik buat anggota kelasmu" omel bu Galuh

Bagaimana Dimas tidak mendapatkan nilai kecil,sedangkan jawabannya melenceng Semua contohnya seperti soal nomor dua, sebutkan bagian-bagian dari sel alih-alih ia menjawab mitokondria, nukleus, badan golgi dan sebagainya ia malah menjawab bagian atas, bagian tengah, bagian bawah.

"Minggu depan kita ulangan harian lagi, dan kamu Dimas jika nilai ulanganmu masih jelek kamu harus menghadap guru bk,faham.... "

"Ya buu" jawab dimas jengkel

Lalu bel tanda istirahat berbunyi,melegakan seluruh murid-murid yang sudah tak sabar untuk segera mengisi perutnya yang sudah meronta-ronta minta asupan,

"Kantin yuk" ajak Rani

"Yuk" jawab Vanila dan April berbarengan,

*******

"Wah udah rame nih,, " ucap Vanila

"Yaudah lo berdua cari tempat sono, gue yang pesen, kayak biasanya kan..? " ucap April

"Okk,, siap bos" sahut vanila

Setelah menemukan kursi yang kosong, mereka langsung menduduki-nya, menunggu April datang, selang beberapa menit April datang membawa nampan yang berisi pesanan-pesanannya,

"Wihh,, dateng juga nih makanan"ucap Vanila,mereka pun makan dengan khidmat tidak ada satu pun dari mereka yang mengeluarkan suaranya,
Tiba-tiba,,,

Brakkk,,,,

"Apaan sih Van" sahut Rani

"Kak Rezza" ucap Vanila, pandangan kedua temannya pun mengikuti arah pandangannya,melihat ke arah Rezza dan kedua temannya.

"Gue samperin dulu ye,, " ucap Vanila

"Udah deh Van gak usah, lo gak kapok-kapok apa dari dulu di cuekin terus" sahur Rani

"Namanya aja berjuang Ran"

"Ya gak segitunya juga kali, gue tanya sama lo., udah berapa kali lo di cuekin, di bentak-bentak hah,,,,? "

Vanila hanya mengedikkan bahunya acuh, sambil berlalu menuju meja Rezza dan kawan-kawan.

"Hai kak...? "Sapanya Ramah

"Hai,,, duduk sini Van" sahut Davi sambil menepuk-nepuk bangku kosong di sebelahnya,

"Makasih kak" jawab Vanila sambil melangkah mendekati bangku kosong di sebelah Davi,
Otomatis ia duduk tepat di hadapan Rezza yang sedang asik dengan ponselnya,

"Kak Rezza..! " panggil Vanila
Hening tak ada jawaban sama sekali

"Kak,,, " ulangnya
Masih tak ada jawaban

"Ishh,,, kak gue ngomong sama elo"teriak Vanila sambil merampas hp yang di pegang Rezza,

Kedua temannya yakni Bima dan Davi melongo melihat aksi berani Vanila,

"Ck,, mau lo apa sih..? " tanya Rezza datar sambil menatap tajam Vanila seolah-olah Vanila adalah mangsa yang siap ia terkam.

"M-mau minta nomer hp"

"Gak" jawab Rezza sambil mengambil kembali hp-nya.

"Pelit amat sih kak,,, boleh ya..? "

"Gak"

"Boleh ya,, ya..? "

"Gak,,, lo ngerti bahasa manusia gak sih"

"Udah lah Za, kasih napa nomer hp lo" sahut bima

"Diem lo"

"Kenapa sih lo kak, lo nggak mau kasih nomer hp lo..? " tanya Vanila

"Lo punya otak gak sih, lo gak malu ngejar-ngejar cowok hah..? "

Mendengar suara yang di ucapkan Rezza hati Vanila langsung mencelos,ia tidak pernah berpikir Rezza akan mengucapkan kalimat sepedas itu. Begitupun dengan kedua teman Rezza yang sedari tadi hanya diam pun ikut kaget mendengar ucapan Rezza yang begitu pedas,

"A-apa salahnya merjuangin orang yang di sukai, kalok bisa milih, gue juga nggak mau suka sama lo kak,di sini sekarang yang berfungsi hati bukan otak"

ucap Vanila, suaranya bergetar, matanya pun sudah berkaca-kaca, siap menjatuhkan bulir-bulir bening di pipinya,setelah mengucapkan kalimar tersebut, ia masih sempat tersenyum ke Rezza lalu melangkah keluar meninggalkan kantin,

"Wah,, parah lo za, nangis kan anak orang" ucap Bima setelah Vanila pergi,

"Bodo"

"Kejam banget sih lo Za, ati-ati karma berlaku lo,,, " kini giliran Davi bersuara

"Maksud lo..? "

"Ck,, bisa aja sekarang yang ngejar-ngejar Vanila, entar kalok Vanila udah capek gak mau sama lo lagi, giliran lo yang suka sama dia, ngejar-ngejar dia" ucap Davi

"Nah bener tuh"timpal Bima

Mendengar ucapan sahabatnya tadi,Rezza hanya diam,pusing memikirkan semuanya hari-harinya yang dulu tenang kini berubah 360° semenjak kehadiran seorang siswi yang selalu ia anggap sebagai pengganggu,

⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄

Vote,, vote,, vote,, 😄😄😄😅

RezzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang