Dua puluh tiga

2.3K 111 0
                                    


Sinar Matahari sudah menyembul di antara pepohonan di samping rumah Vanila dan menerobos masuk lewat ventilasi jendelanya.

Pagi ini adalah hari terakhir ujian semester genap, setelah lima hari berturut-turut di suguhi dengan soal-soal yang membuat kepala memanas.

**

Kringgg,,

Suara bell sekolah terdengar nyaring,menandakan perjuangan mengerjakan soal akan segera dimulai.

Vanila masuk ke kelas sambil mencoba menghafal beberapa materi pelajaran yang ia hafalakan semalam.
Setelah sampai di tempat bangkunya Ia segera duduk karena ternyata pengawas ujian sudah datang,

Soal mulai di bagiakan beserta lembar jawaban, dengan otak yang di atas standar,sedikit tapi.!!. Vanila mulai mengerjakan soal, memasukkan angka dalam rumus-rumus yang ia hapal semalam.

"duhh,, kenapa fisika barengan sama matematika sih,, kan puyeng.!! Mana laper lagi"

"Ayo anak-anak segera di kumpulkan,waktunya tinggal 10 menit lagi.! Ucap pak Amir yang kali ini jadi pengawas ujian.

Sebagian murid-murid langsung berdiri mengumpulkan lembar jawaban yang sudah terisi penuh.

"alah bodo amat, asal-asalan aja" ujar Vanila yang sudah sterss karena daritadi menghitung-hitung jawabannya tapi tetap tidak ketemu hasil, dengan gerakan buru-buru ia menghitamkan bulatan lembar jawaban sekaligus lima nomer tanpa melihat soal.

Setelah yakin lembar jawabannya sudah terisi semua,Vanila melangkah menuju meja guru,mengumpulkan jawabannya.

**

Setelah mengerjakan soal terakhir Vanila mengemasi peralatan sekolahnya, lalu keluar kelas menuju ke kantin, yang Untungnya belum tutup.
Sambil berjalan ia mengecek ponselnya, ternyata ada satu notif pesan singkat dari Rezza.

"gue tunggu di kantin"

Senyum Vanila mengembang, hanya karena satu pesan singkat dari Rezza, padahal tidak ada yang istimewa dari isi pesan tersebut. Dengan senang hati ia melangkah menuju kantin, yang memang ia berniat pergi ke kantin.

Setelah sampai di kantin Vanila celingukan mencari Rezza, setelah melihat Rezza berada di meja agak ujung ia segera melangkah kan kakinya,

"Tumben ke kantin biasanya langsung pulang"

"laper"

"Ohh,, kok belum pesen makanan.? "

"Nunggu kamu"

"kamu."Vanila membeo

"mbak bakso nya dua" teriak Rezza,mengalihkan perhatian

Setelah memesan makanan, ia mengalihkan pandangannya dari mbak-mbak kantin ke Vanila, Rezza memandangi wajah Vanila sambil menopangkan wajahnya di tangan kirinya.
Vanila yang tadinya ingin Bertanya perihal tentang,kata kamu yang di ucapakan Rezza tadi mendadak diam,kikuk, Di tatap Rezza, walaupun Rezza menatapnya dengan santai, tetepa saja kan malu dilihatin terus sama pacar..!! :)

"Jangan ngeliatain terus kak.!!"

"kenapa.?"

"diliatain aja udah bikin baper.!!" Ucap Vanila dalam hati.

"nggak papa sih"

Tanpa sadar tangan Rezza terangkat, bergerak mendekat ke arah wajah Vanila,
Vanila yang bingung dengan kelakuan Rezza hanya diam mematung,menstabilakan debaran Jantungnya yang sedang, entahlah mungkin jantungnya sedang lomba lari.!

RezzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang