Sebelas

2.2K 118 0
                                    

Vanila pov,,,,

   "La bangun udah siang, lo sekolah kagak ha,,,?,,"

teriak Jordi di depan pintu kamar Vanila sambil menggedor-gedor pintu, karena jika hanya mengetuk-ngetuk pintu maka hasilnya akan sia-sia,

" ni bocah perempuan tapi Tidurnya kayak kebo, turunan siapa sih,,,?" Gumam Jordi

Karena dari tadi Jordi sudah demo di depan kamar Vanila,tapi tetap tidak menimbulka  reaksi apapun, ia memutuskan untuk masuk ke kamar Vanila ,untung tidak Vanila kunci,,

"Masyawloh,, ni kamar apa kandang sapi sih,, banyak banget sapinya,"

"La bangun,, woyyy,, banguuuuunnnnn,,,"
teriak jordi sambil menarik-narik selimut yang melilit tubuh Vanila

"Ck,, apaan sih bang"
sahut Vanila setengah sadar, sambil menarik Selimutnya kembali,

Jordi tak habis pikir dengan adik satu-satunya yang tingkah nya sangat absurd, kadang seperti anak kecil kadang berubah dewasa,,

Saatnya seorang jordi beraksi,,

Jordi melangkah menuju kamar mandi milik Vanila, tak lama kemudia ia keluar dengan membawa segayung air ditangannya,,

"Bismillahhirromanirrohim,, keluarlah kau wahai setan jelek,, wuzz,, wuzz" teriak jordi sambil memerciki wajah Vanila dengan air,,,

"Wah bocorrr,,, bocoooorr" ucap Vanila sambil melompat dari tempat tidur,,

"Bang kamar gue bocor"

ucap Vanila menghadap ke Jordi.. Jordi hanya meringis memamerkan deretan gigi putihnya, lalu tatapan Vanila turun ke bawah melihat tangan jordi yang sedang memegang gayung,

"Oh,, jadi elo ngerjain gue, awas lo bang,," ucap Vanila sambil melempar bantal-bantalnya ke arah jordi,

"Wah,,, kaburrr"

"Eh,,, bang gayung gue mau di bawa kemana"

********

"Hai Van,,..!" Sapa seseorang

"Hai,, eh Alden"

"Eh, masih inget gue ternyata"

"Yakali lupa"

"Kan lama gak ketemu, semenjak mau ada olompiade kan cuma kelas xi yang eskul" jelas Alden panjang lebar

"Eh lo mau kemana,?, bukannya kelas lo sebelah sana"
imbuhnya sambil menunjuk sebuah ruangan ke tiga dari pojok,

"Oh,, gue mau ke kelas xi"

"Sepagi ini..?mau ngapain Emang udah ada orang.?"

"Nggak tau,, yaudah gue duluan ya" jawab Vanila sambil menaiki tangga sedangkan Alden berjalan memasuki kelasnya

"Untung belom ada orang" ucapnya sambil tersenyum dan melangkah menuju ke tempat duduk Rezza,

Ia meletakkan susu kotak rasa Vanila kesukaannya ke dalam laci meja Rezza, ia memandang semua barang-barang yang ada di laci meja Rezza, ada coklat, bunga dan masih banyak lagi,,

Ternyata banyak banget fans nya kak Reza,,,,

********

"Eh Vanila dari mana aja lo..?" Tanya Rani

"Alah palingan abis ngejalanin tugas rutin nya." Sahut April

"Tugas rutin,,," Rani membeo

"Apaan..?"imbuh Rani

"Ya apa lagi kalok bukan ngasih susu kotak vanila ke kak Rezza,"

"Ish apaan sih Pril,!" Sahut Vanila

"Bener kan gue"

"Udah deh Van, lo tuh stop ngejar-ngejar kak Rezza,," ucap Rani

"Bukan ngejar-ngejar, tapi berjuang."

"Serah lo Van serah"

*******

"Kak Rezza" panggil Vanila saat melihat Rezza turun dari tangga

"Ya tuhan cobaan apa lagi ini" batinnya,

Rezza hanya diam menanggapi pertanyaan Vanila tadi, melihat tak ada jawaban apapun ia melangkah menghampiri Rezza yang masih tetap diam,

"Mau kemana kak.?" ulangnya

"Perpus"

"Ooo,,,,bareng ya kak. gue juga mau ke perpus"
ucap Vanila bohong, mana ada seorang Vanila Arrega mau ke perpustakaan saat di jam istirahat seperti ini, lebih baik digunakan untuk mengisi perutnya yang meraung-raung minta di beri asupan makanan.

"Hmm"

Lalu Rezza pun berjalan memdahului Vanila, Vanila hanya mendengus sebal, lagi-lagi ia di tinggal.

Hening tak ada yang membuka percakapan di antaranya, Vanila sibuk dengan pikirannya sendiri, ingatannya melayang ke beberapa tahun silam, ia teringat Vandra sahabatnya dari kecil  dulu, ia ingat, vandra yang selalu memelankan langkahnya agar bisa berjalan beriringan,vandra yang selalu mau berhenti menunggu langkah kakinya agar ia tidak tertinggal di belakang, vandra yang selalu menghiburnya, melindunginya,vandra yang selalu marah ketika ia tak mau makan,

Semuanya hanya tentang Vandra,Vanila sedih karena ia harus mengikuti orang tuanya pindah dari Jakarta, padahal ia sudah bersikeras untuk tinggal dengan neneknya saja di Jakarta, tapi orangtuanya melarang Vanila untuk tinggal dengan neneknya mengingat kelakuan Vanila yang sembrautan orang tuanya yakin nantinya malah membuat Neneknya pusing mengurusinya,
        Ia pun menghela nafasnya, menyadari sesuatu,, seseorang yang sudah menggantikan Vandra nya,walaupun sifat nya sangat,sangat,sangat berbeda 

    ⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄

Typo bertebaran,,

Vote,, vote,, vote😅😅😅

Gak nyambung,,, maklum amatir, 😅


RezzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang