Tujuh belas

2.3K 111 3
                                    


"Udahan lah misi nyuekinnya, capek gue" keluh Vanila

"Ih,, belom aja nyampek seminggu, udah nyerah" sahut Rani, sambil memakan keripik kentangnya

"Tapi kan udah membuahkan hasil, kemaren kak Rezza ngasih gue minum"

"Yaelah,, cuma minum doang"

"Semangat dong Van, tinggal empat hari lagi" ucap April

"Sehari aja berasa setahun"

"Alah, lebay lo" ucap Rani sambil terus memakan keripiknya

"Beneran suwerr"

"Kalok bisa selamnya aja Van lo cuekin tuh si patung es"

"Rezza namanya, bukan patung es"

"Serah lo"

Rumah Vanila adalah rumah yang paling sering di jadikan tempat kumpul oleh sahabatnya, karena Vanila mempunyai ruangan sendiri yang sudah ia rancang, ada kulkas mini di pojok ruangan, lemari yang berisi aneka novel dan komik detektif conan sampai bepuluh-puluh volume, televisi dengan ukuran tiga puluh inchi, karpet beludru berwarna cokelat yang terhampar di sepanjang lebarnya ruangan, dan koleksi boneka-boneka sapinya yang berserakan di mana-mana,serta dinding kaca yang menghadap langsung ke arah kebun lili milik mamanya.

"Ihh,,bagi-bagi dong Ran" rengek April karena tidak kebagian lays rasa rumput laut kesukaannya.

"Enak aja,gue yang ambil duluan"

"Dasar pelit"

"Biarin wleee"

"Orang pelit kuburannya sempit"

"Lahh emang lo yang gali kuburan gue kalok gue mati"

"Ck,, berisik woyyy" sahut Vanila sambil melempar bantal ke arah dua sahabatnya yang sedang beradu mulut.

********

"Jangan nyapa duluan" peringat Rani ketika mereka melihat Rezza sedang berjalan santai di koridor sekolah.

"Iya-iya gue tauuukkk"

"coba gak ada gue, pasti lo udah teriak-teriak nyapa dulan"

Ketika ke tiganya berpapasan hening, tak ada yang menyapa,senyum pun tak ada seolah-olah mereka memang sama sekali tidak mengenal satu sama lain.

"Aneh" batin Rezza

"Hufftttt akhirnya,,, tahan nafas gue tadi" ucap Vanila setelah berhasil melewati Rezza

"Liat sendiri kan lo tadi, kak Rezza biasa-biasa aja, ngelirik ke arah elo aja nggak"

"mungkin di gak liat" sangkal Vanila

"Yakali Van, jarak gak ada satu meter gak liat"

"udah deh masih pagi ini, jangan bikin mood gue ancur"

"lah tumben indoApril udah dateng" ucap Vanila ketika masuk ke dalam kelas, ia heran karena April sudah duduk manis sambil membuka bukunya.

"IndoApril-indoApril,yang ada tuh indomaret, emang gue mini market apa"

"pasti belom buat pr" sahut Rani

"he, he, kok lo tau Ran"

"lo mah kalok berangkat pagi cuma buat nyalin pr doang"

"kalok piket gue juga berangkat pagi"

"pagi lo sempruull, orang nyapu aja gak pernah"

"untung gue gak sekelompok piketnya sama elo" celetuk Vanila

RezzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang