MB Bab.3

4.3K 271 18
                                    

ALWAYS


























Klik tanda bintang dulu sebelum baca, sapa yang udah nunggu lama cerita ini up? Yuk baca and udah ada My Baby 2 juga lho... jangan lupa mampir ya... ini juga publish ketiga ya sejak MB ini selesai tahun 2017, seneng sih masih banyak yang mau baca so aku up lagi buat kalian.















Happy Reading.





















* Sorry for typo.

👼👼👼

Setelah memastikan hasil dari alat pengecek kehamilan tadi Nadine merasa dunianya sekarang akan runtuh. Ia meringkuk dikasurnya. Ia merasa tidak mau melakukan apapun sekarang. Ia hanya ingin sendiri.

"Ke-kenapa begini...? Kenapa harus gue...? Gue benci sama lo... bajingan... gue benci bayi ini... gue benci..." Nadine berujar lirih sambil memukul-mukul perut datarnya. Ia merutuki pria yang telah mengambil kesuciannya, pria yang telah merubah masa depan yang ia rencanakan, ia bahkan menyebut pria tak dikenalnya itu bajingan.

Bi Monet mulai bertanya-tanya kenapa anak majikannya itu tidak turun untuk sarapan, bukannya gadis itu harus kekantor.

Orangtua Nadine sedang pergi keluar kota kemarin dan akan kembali besok jadi sementara Papa tidak ada maka ia yang diberi tugas untuk memegang kendali dikantor.

Nadine memikirkan apa yang harus ia lakukan sekarang. Ia memaksakan diri berfikir dengan kepala sedikit dingin. Hanya dengan testpack belum tentu benar, yah... ia berfikir untuk ke dokter agar lebih memastikan kebenarannya.

Lagipula jika bersama dokter mungkin ia bisa mencari solusi untuk masalahnya sekarang.

Aborsi.

Mungkin.

Nadine menyemangati dirinya sendiri mencoba bangkit dari tempat tidurnya. Ya... belum tentu semua ini benar. Sebelum dokter mengatakan hasilnya maka untuk sekarang ia memilih untuk tidak mempercayai hasil alat pengecek kehamilan itu.

Semua bisa saja salah pikirnya.

Setelah berpakaian rapi ia memilih untuk kekantor, ketika jam makan siang nanti ia akan pergi kerumah sakit dan mengecek kondisinya.

"Bi... Nadz ntar gak makan siang dirumah lagi pengen makan diluar"

"Tapi non pesan nyonya harus makan siang dirumah..."

"Udah bi ntar Nadz yang bilang sama Mama" Nadine memotong ucapan bi Monet sebelum bibi berceramah soal pesan Mama.

Mama Nadine selalu meminta anaknya itu makan siang dirumah semenjak anaknya itu mulai bekerja dikantor. Alasannya adalah karena Mama ingin anaknya itu memakan sesuatu yang bergizi dan terjamin kebersihannya.

Setiba dikantor Nadine meminta sekretarisnya untuk mengosongkan jadwalnya setelah makan siang. Ia akan memanfaatkan waktu itu untuk pergi kedokter kandungan. Memastikan kebenaran tentang kondisinya. Apa benar sekarang sudah ada seorang bayi yang sedang bersemayam di dalam bagian tubuhnya. Hanya hari ini ia punya waktu untuk memastikannya. Besok ketika orang tuanya pulang, ia tidak mau terlihat sedih ataupun terlihat sedang ada masalah. Ia tidak mau membuat Mama khawatir.

James dan Papi mengadakan rapat penting sejak pagi tiba dikantor. Perusahaan mereka sedang berencana membuka cabang baru di Malaysia. Semua sudah diatur sedemikian rupa. Mereka sedang menyusun rencana untuk acara launcing perdana perusahaan mereka di Malaysia.

My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang