ALWAYS.
Klik tanda bintang sebelum baca and please comment... kalau mau lanjut dipublish ulang semua bab.
Happy Reading.
* Sorry for typo.
🍀🍀🍀
James sedang bersiap untuk keluar rumah, berpakaian rapi, pagi ini ia akan berangkat untuk memenuhi panggilan wawancara kerja pada sebuah perusahaan swasta.
Sudah dua hari mereka tinggal dirumah kontrakan dan seharusnya hari ini ia dan Nadine menikah disebuah kantor catatan sipil.
James terpaksa harus menunda niatnya menikahi Nadine karena perempuan itu tetap bersikukuh menolak pernikahan yang harusnya berlangsung.
Nadine duduk dimeja makan kecil menunggu James untuk sarapan bersama, mereka selalu bergantian untuk mandi dan mengganti pakaian dikamar mandi.
Nadine juga tahu bahwa hari ini James akan pergi untuk wawancara, ia menunggu sambil memainkan sesuatu pada ponselnya.
Dua hari tinggal dikontrakan ia tidak melakukan banyak hal, hanya istirahat, makan, menyapu rumah,dan ya, selebihnya semua urusan rumah dikerjakan oleh James, mulai dari mencuci pakaian, berbelanja kepasar, dan memasak.
Nadine sebenarnya ingin mengerjakan itu semua tapi James melarangnya, untuk urusan kepasar dan mencuci Nadine yakin bisa melakukannya, tapi untuk memasak ia sedikit ragu, selama ini ia tidak pernah memegang yang namanya peralatan dapur apalagi harus memasak.
"Kenapa belum makan?" tanya James mendekat kearah kursi meja makan yang kosong, ia menarik kursi itu dan duduk tepat dihadapan Nadine.
Meletakkan ponselnya kesamping piring, Nadine menuangkan segelas teh dan menyodorkan kearah James.
"Nunggu kamu?" jawabnya.
"Harusnya kamu makan aja duluan, nanti baby kelaparan karena kamu gak makan"
"Semoga aja hari ini hari keberuntungan buat kamu, semoga aja kamu bisa dapat kerjaan itu" ucap Nadine tanpa menghiraukan perkataan James barusan. "Maaf James, aku udah bikin kamu ikut susah" sambungnya dengan nada lemah.
"Kenapa kamu ngomong gitu, aku bakal ngelakuin apa aja buat kamu dan baby," jawab James sambil mengambil nasi gorengnya. "Gak usah dipikirin, hari ini kamu aku tinggal dirumah bisakan? Jangan kemana-mana? Aku gak mau kamu kecapean, aku usahain pulang cepet kalau wawancaranya udah selesai."
Nadine mendengus lemas mendengar ucapan James yang menurutnya sedikit cerewet. "Iya, lagian mau kemana juga" sahutnya sambil memasukkan nasi goreng kemulutnya.
Setelah selesai sarapan, James menyempatkan dirinya untuk mencuci piring dan gelas bekas mereka sarapan sebelum berangkat.
"Yaudah, aku jalan dulu, doa'in aja aku dapat kerja'annya, semoga ini rejeki baby" pamitnya pada Nadine yang mengantarnya ke teras kontrakan.
Nadine hanya menggangguk, ia sedikit malas membahas soal baby.
Nadine masih merasa bahwa apa yang ia alami sekarang semua karena baby, jadi setiap kali James membicarakan masalah baby maka ia merasa malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby
RandomNadine tiba-tiba terbangun dalam keadaan sudah kehilangan virginatasnya. Tanpa memperdulikan apapun ia pergi meninggalkan pria itu, bahkan ia tidak tau siapa pria itu. Kenyataan yang harus ia tanggung akibat dari perbuatan pria tak dikenalnya adalah...