ALWAYS.
Wajib klik tanda bintang sebelum baca...
Happy Reading.
* Sorry for typo.
👼👼👼
James menatap lembut wajah Nadine yang sedang tertidur pulas, ya, Nadine pasti sangat lelah hingga begitu sampai dikamar hotel dan merebahkan diri diatas kasur tidak butuh waktu lama untuk terlelap bagi perempuan itu pikir James.
James menyewa sebuah kamar hotel untuk mereka tidur dan beristirahat malam ini, ia menyewa sebuah kamar dengan fasilitas double bed. Tangannya bergerak pelan menyimpul rambut yang tergerai menutupi wajah Nadine kebelakang telinga gadis itu, ada sisa bekas airmata yang mengering terlihat pada pipi mulus Nadine. "Kamu harus kuat, aku janji akan bahagia'in kamu dan baby" ujarnya pelan pada Nadine.
James benar-benar merasa bersalah pada Nadine, seandainya malam itu ia bisa menjaga tanggung jawabnya menjaga Nadine maka hari ini tidak akan pernah ada kejadian seperti ini pikirnya. Nadine terusir dua kali hari ini dari rumah. Pertama dari rumah gadis itu sendiri dan yang kedua dari rumahnya.
Sekarang yang harus ia lakukan adalah menikahi Nadine. James menarik selimut untuk menghangatkan tubuh Nadine yang terlelap dengan masih menggunakan pakaian kerja.
James bergerak menuju kasurnya, ia sudah selesai membersihkan diri dan mengganti baju, meraih ponselnya dan mengirim pesan pada Mami dan Mama secara bergantian untuk memberi kabar dimana mereka dan bagaimana kondisi Nadine sekarang. Melirik jam pada meja nakas James bermaksud untuk keluar kamar sebentar membeli beberapa kebutuhan untuk mereka.
"Nadine... Nad..." panggil James lembut membangunkan Nadine.
"Eumhh..." Nadine hanya mengeliat dan kembali merapatkan selimutnya.
"Hey... aku keluar sebentar yah... gak lama," ucap James pada Nadine.
Nadine perlahan membuka matanya dengan malas dan langsung tersadar dengan ucapan James barusan. "James, lo mau kemana? Lo mau ninggalin gue? Lo mau___"
"Hey... hey... aku cuma mau beli makanan buat kita, aku gak akan ninggalin kamu," sanggah James cepat menyadari ketakutan dari nada bicara Nadine.
Nadine terduduk cepat dari posisi tidurnya. "Gue mau ikut, please jangan tinggalin gue sendiri, gue gak punya siapa-siapa lagi sekarang" ucapnya bergetar menahan airmata yang ingin keluar lagi.
"Siapa yang mau ninggalin kamu, aku cuma sebentar, janji gak akan lama, kamu disini aja, kamu pasti cape, kamu mau makan apa sekarang?" ucap James lembut meyakinkan Nadine.
Nadine menghela nafasnya lega mendengar penuturan James. "Gue gak lapar, gue cuma mau lo balik cepet jangan lama-lama ninggalin gue, gue takut sendirian"
"Tapi kamu perlu makan, bukan cuma buat kamu tapi juga buat baby" sahut James.
"Gue gak peduli sama dia, gara-gara dia gue ngalamin ini semua" sahut Nadine tegas.
"Nadine... kamu gak boleh bilang gitu, baby gak salah, ini semua sudah takdir" James berusaha sekuat tenaga menahan gejolak emosinya. "Dan mulai sekarang jangan pake kata lo- gue lagi, kita harus belajar jadi contoh yang baik buat baby, kamu ngerti?" lanjut James menegaskan pada Nadine.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby
RandomNadine tiba-tiba terbangun dalam keadaan sudah kehilangan virginatasnya. Tanpa memperdulikan apapun ia pergi meninggalkan pria itu, bahkan ia tidak tau siapa pria itu. Kenyataan yang harus ia tanggung akibat dari perbuatan pria tak dikenalnya adalah...