MB Bab 17

3.4K 223 45
                                    

ALWAYS.

















Klik dulu tanda bintang sebelum baca. Wajib...















Happy Reading.
















* Sorry for typo.

🍀🍀🍀

Nadine sedang duduk santai disofa sambil menonton video senam ibu hamil, ia menunggu James pulang dari kantor. Rutinitas harian yang ia lakukan sejak tinggal bersama James setiap sore. Menunggu James pulang kerja. Sesekali Nadine mengikuti gerakan yang ia liat dilayar tv, sudah empat hari ia dan James tinggal di apartemen milik James.

Papi mengembalikan semua fasilitas James malam itu, Jabatan diperusahaan, mobil, kartu kredit, dan apartemen. Setelah menginap sehari dirumah kediaman Reid, James membawa Nadine pindah ke apartemen miliknya. Mami dan Mama mengusulkan agar mereka memilih untuk tinggal disalah satu rumah kediaman Reid atau kediaman keluarga Lustre tapi James lebih memilih untuk tinggal diapartemen pribadi miliknya, ia ingin menghabiskan banyak waktu bersama istrinya. James tidak ingin waktunya bersama Nadine terganggu jika ia memilih tinggal di salah satu dari rumahnya atau rumah Nadine.

Mendengar suara pintu terbuka senyum Nadine terkembang, ia tahu itu James.

"Aku pulang!" info James sambil mendekat kearah Nadine. "Lagi ngapain?" tanyanya setelah duduk disebelah istrinya itu. James mengecup singkat kening Nadine dan kemudian menunduk, ia mengecup perut bulat Nadine. "Baby, gimana kabarnya hari ini, Dad kangen nih," ucapnya sambil mengelus pelan perut Nadine yang sudah membukit.

Senyum Nadine semakin lebar melihat aksi James, hal yang selalu James lakukan setiap pulang kerja.

"Gimana kerjaannya? Lancar?"

James menegakkan posisi duduknya dan menyandarkan kepalanya kebahu Nadine. "Lancar, tapi capek,"

"Mau aku bikinin teh atau kopi?"

"Susu ada gak?" sahut James sengaja menggoda Nadine. "Lagi butuh tenaga ekstra nih"

Nadine mendorong kepala James pelan. "James... masih sore, jangan macem-macem!"

"Becanda Love," sahut James cepat dengan cengiran khasnya. "Tapi kalau dikasih sih gak bakal nolak" sambungnya dengan nada manja.

Nadine memukul kecil pundak James. "Dasar mesum." Ucapnya sambil berusaha menyembunyikan wajah merahnya. "Yaudah aku bikinin teh yah, sana gih mandi, bau, aku juga mau nyiapin makan malam," ucap Nadine sambil berdiri dan beranjak meninggalkan James. Ia sengaja tidak meladeni sikap manja James hari ini karena ia tahu kalau ia meladeni maka pasti ia akan berada didalam selimut dengan tubuh polosnya malam ini semalaman. James sudah mulai tidak segan lagi meminta tambahan ronde bila mereka bercinta.

"Love, jadi gini aja, gak dilanjutin dulu gitu sampe kepegang-pegang?" tanya James menekankan kata pegang-pegang kode khas mereka. Melihat Nadine berdiri dan meninggalkannya, James hanya terkekeh kecil. Ternyata gombalannya kali ini tidak ampuh.

James menegakkan lagi badannya, ia menarik nafas dan  membuka pesan masuk pada ponselnya. Ya... sudah tiga hari ini ia selalu menerima pesan berantai dari Erika yang terus mendesaknya untuk menuruti permintaan wanita itu. Setelah hari itu ia bertemu Erika dan mendengar permintaan kedua wanita itu, James terus merasa frustasi. Ia sudah menolak mentah-mentah permintaan Erika, tapi Erika sepertinya tidak mau menerima penolakan, Erika terus merengek pada James tapi untung saja sore harinya Erika mengirim pesan yang memberitahukan bahwa ia harus keluar kota selama lima hari jadi James bisa sedikit bernafas lega.

My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang