MB Bab 9

3.1K 224 21
                                    

ALWAYS.












Klik tanda bintang sebelum baca kalau mau lanjut aku publish ulang semua bab ok... votednya masih sedikit...




Happy Reading.













* Sorry for typo.

🍀🍀🍀

James bergegas menuju ke alamat yang diberikan Kelly, ia berusaha sekuat tenaga agar bisa sampai dengan cepat.

Ditempat praktek, Kelly masih berusaha mengulur waktu agar proses aborsi terhambat, ia juga masih berusaha membujuk Nadine agar membatalkan niat perempuan itu.

"Nad, lo yakin? Kalau lo aborsi sama aja lo bunuh anak lo sendiri?!"

Nadine hanya diam mendengar segala bujuk rayu Kelly.

Niatnya sudah bulat untuk mengaborsi baby.

Nadine pikir ini cara terbaik untuk semuanya.

Untuk menyelesaikan semua masalahnya.

"Nadz, belum terlambat, ayo kita pulang, lo tega bunuh bayi lo sendiri?!"

"Ini yang terbaik Kell___"

"Baik buat siapa? Lo gak mikir resikonya, bukan cuma nyawa Baby yang melayang tapi nyawa lo juga terancam melayang Nadz!" potong Kelly cepat pada ucapan Nadine. "Apa lo gak mikirin perasaan James, dia udah rela ngorbanin semuanya buat bela lo dan baby, sekarang kalau lo ngelakuin ini, lo egois banget Nadz, lo bener-bener egois, lo cuma mikirin diri lo sendiri___"

"Justru karena ini yang terbaik buat semua Kell" bantah Nadine cepat memotong ucapan Kelly.

Sebenarnya Nadine sendiri sedang sangat ketakutan sekarang.

Hati nuraninya menentang apa yang akan ia lakukan pada baby.
.
.
.

James berlari menuju ruangan yang menjadi tempat dilakukannya proses aborsi, pikirannya sangat kacau, ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi.

Kehilangan baby.

Kehilangan Nadine.

Pernikahan yang ia rencanakan akan hilang begitu saja.

Bagaimana dengan janji yang pernah ia katakan pada Mamy dan Mama.

Menjaga Nadine dan baby.

Memastikan Baby akan melihat dunia dengan selamat.

Apa yang akan ia katakan pada kedua wanita itu.

James berhenti dengan nafas terengah-engah, tubuhnya sedikit tertunduk, kedua tangannya bertumpu pada lutut. Ia menatap tajam pada pintu dihadapannya.

Menarik nafas sebentar dan menghembuskannya kasar, James bangkit berposisi tegak dan mendorong pintu dengan kasar.

Melihat keadaan didalam ruangan tubuhnya membeku, pintu itu tidak terkunci, ruangannya terang, tapi tunggu.

Tidak ada siapa-siapa disitu.

Ruangan itu kosong.

Apa James terlambat.

Semua sudah selesai.

Proses aborsi sudah selesai.

James terkulai lemas dilantai.

My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang