MB Bab 20

2.8K 207 29
                                    

ALWAYS.
















Klik tanda bintang sebelum baca or kalau gak tau apa itu tanda bintang, please kasih vote sebelum baca.












Happy Reading.











* Sorry for typo.

🍀🍀🍀

Setelah menurunkan Nadine di lobby apartemen, Kelly langsung berpamitan pulang. Sebenarnya ia sudah menawarkan diri untuk menemani Nadine hingga James pulang bahkan sempat memaksa tapi Nadine tetap menolak. Nadine beralasan ia hanya ingin sendiri sekarang, ia sudah baik-baik saja dan ia juga tidak mau merepotkan Kelly.

Nadine melangkah pelan menuju apartemennya, setelah tiba didepan pintu ia merogoh tasnya untuk mengambil kunci tapi ketika ia memegang knop pintu, ia sedikit bingung karena ternyata pintunya tidak terkunci. "Apa ada orang didalam?" pikirnya karena ia sangat yakin bahwa ia sudah mengunci pintu tadi pagi. Ia juga yakin James belum pulang karena ketika tadi menelpon James saat di Mall, suaminya itu mengatakan ia masih sibuk.

Nadine melangkah pelan untuk masuk ke dalam apartemen, matanya mengitari seluruh isi ruangan lalu memicing melihat pintu kamar Erika sedikit terbuka dan karena penasaran Nadinepun mendekati kamar Erika perlahan.

"Eeehhmm..."

Mata Nadine membulat mendengar suara desahan yang berasal dari dalam kamar Erika. "Apa Erika membawa pria ke apartemen?" pikir Nadine. "Tapi kenapa Erika bisa membuka pintu?" batinnya karena seingatnya hanya ia dan James yang memiliki kunci apartemen. "Berani sekali Erika." Sambung Nadine sedikit geram.

Nadine semakin mendekati kamar Erika, ia semakin penasaran apa yang terjadi didalam sana. Setelah berada didepan pintu kamar Erika perlahan Nadine mendorong pintu kamar itu dengan pelan untuk memastikan apa yang terjadi didalam sana. Sekali lagi mata Nadine membulat sempurna melihat adegan yang terjadi didalam kamar Erika. Kakinya terasa lemas, darahnya berdesir hebat, sekujur tubuhnya seakan mati rasa. "James..." Ucapnya ragu, pelan dan lirih. "Apa ini? Kenapa James bersama Erika? James dan Erika berciuman di apartemen mereka? Apa James masih mencintai Erika? Ini alasan James membawa Erika ikut tinggal bersama di apartemen?" pertanyaan itu muncul begitu saja dalam benaknya, airmatanya pun mengalir tanpa ia sadari.

James sontak mendorong tubuh Erika yang menempel padanya ketika ia mendengar namanya disebut, walau hanya suara pelan tapi James dapat mendengarnya, Jamespun sama kagetnya dengan Nadine. Melihat Nadine berdiri mematung di depan pintu kamar Erika, secepat mungkin James langsung melangkah menuju kearah Nadine.

Nadine yang melihat James berjalan kearahnya memaksakan kakinya untuk bergerak meninggalkan tempatnya berdiri sekarang, walaupun ia merasa tidak dapat merasakan lagi kakinya bergerak tapi tetap ia paksakan. Ia merasa tak sanggup melihat James bersama wanita lain. Hatinya terasa sangat sakit, rasanya seperti teriris pisau lalu diberi perasaan air jeruk. Perih, pedih. Nadine meringis dalam hati.

My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang