ALWAYS.
Klik tanda bintang sebelum baca...
Happy Reading.
* Sorry for typo.
🍀🍀🍀
Setelah berhasil melewati lalu lintas yang cukup padat akhirnya James tiba pada sebuah rumah besar, ia sekarang berdiri di depan pagar rumah mewah.
James memasuki area pekarangan rumah, berdiri didepan pintu. James menarik nafas sedikit kasar sebelum membuka pintu, ia lalu mengitari seluruh isi rumah dengan matanya. James mencari keberadaan istrinya.
Dada James bergemuruh hebat karena menahan emosi ketika membaca isi pesan pada ponselnya tadi sebelum pulang.
James menerima sms dari Papi yang mengatakan bahwa Nadine berada dirumah kediaman keluarga Reid. "Apa maksud Papi membawa Nadine kerumah keluarga Reid?" pikir James, lalu James seketika menjadi khawatir kalau hal buruk terjadi pada Nadine dan baby, bukankah sejak awal Papi menolak tegas keberadaan baby dan tidak mau menerima Nadine, lalu kenapa sekarang Papi membawa Nadine.
Pikiran jahat tentang Papi terlintas dibenaknya selama perjalanan menuju ke kediaman keluarga Reid.
"Den James sudah pulang? Mau bibi panggilin nyonya atau tuan?" tanya bi Sari yang melihat keberadaan James.
"James, mami senang akhirnya kamu pulang!" seru mami yang baru datang dari arah belakang rumah.
"Mi, dimana Nadine?" tanya James cepat, ia tidak mau berlama-lama dirumah itu, ia hanya ingin menjemput Nadine dan membawa pulang istrinya itu. Ia tidak sudi bertemu muka dengan Papi, James masih merasa marah pada Papi karena tragedi pengusiran beberapa bulan lalu.
"Nadine dikamar kamu, lagi istirahat, tadi katanya kepalanya sedikit pusing," info Mami sambil menunjuk kearah kamar James yang berada dilantai dua rumah mewah itu.
James bergegas melangkah bahkan sedikit berlari menuju kamar yang dulu adalah kamarnya, ia sedikit panik mendengar Nadine sakit kepala, ia tidak mau terjadi hal buruk pada Nadine terlebih sekarang istrinya itu sedang hamil. Emosi didadanya lenyap seketika.
"James, Nadine baik-baik aja." Ucap Mami melihat gerakan cepat anaknya menaiki tangga menuju lantai dua rumah itu.
"Stop! Berhenti disitu!"
Langkah James terhenti seketika, ia berada ditengah-tengah tangga untuk menuju lantai dua dimana Nadine berada. Mendengar suara perintah yang ditujukan padanya, seketika James mengeraskan rahangnya, tangannya mengepal kuat tanda bahwa ia sedang sangat marah.
James sangat mengenal suara siapa yang ia dengar. Suara papi.
"Ikut ke ruang kerja Papi sekarang!"
James berniat melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga. Ia tidak sudi mengikuti perintah Papi, ia hanya ingin cepat membawa Nadine pulang bersamanya. Tidak mau berada dirumah itu berlama-lama.
"Ikut Papi sekarang atau kau tidak akan bertemu Nadine lagi selamanya" ancam Papi tegas karena melihat James tidak memperdulikan ucapannya.
James memutar badannya dan langsung menatap Papi dengan tajam, "Saya tidak ada urusan dengan anda, saya kesini untuk menjemput istri saya," ucap James lantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby
RandomNadine tiba-tiba terbangun dalam keadaan sudah kehilangan virginatasnya. Tanpa memperdulikan apapun ia pergi meninggalkan pria itu, bahkan ia tidak tau siapa pria itu. Kenyataan yang harus ia tanggung akibat dari perbuatan pria tak dikenalnya adalah...