Part 8

238 40 6
                                    

"Nee-chan? Apakah Nee-chan merasa lebih baik?" Daiki tidak menjawab. Ia berusaha bangun, lalu meringis sambil memegangi bagian dahinya yang dibalut dengan perban kecil.

"Nee-chan, kalau masih sakit, jangan dipaksakan."

"S-siapa yang hampir menabrakku?" tanya Daiki namun dengan suara yang masih agak lemah.

"Nee-chan pasti tidak percaya, yang hampir menabrak Nee-chanー" ucapan Yuri terpotong karena tiba-tiba Yuya langsung maju menghadap ke Daiki.

"Aku." jawab Yuya. Mata Daiki membulat karena terkejut. Namun, tiba-tiba kepalanya terasa berdenyut lagi.

"Ittai! Kepalaku.." ringis Daiki lagi sambil memegangi kepalanya.

"Kau rileks saja, jangan mengingat apapun tentang sebelum-sebelumnya, kalau kau merasa sudah lebih baik, akan ku jelaskan." ucap Yuya. Daiki hanya bisa mengangguk kecil.

"Nee-chan, aku akan panggilkan dokter dulu." ucap Yuri. Namun, Ryosuke menahannya. Lagi-lagi jantung Yuri berdegup kencang karena perlakuan Ryosuke.

"Biar aku saja yang panggil." kata Ryosuke, Ryosuke pun langsung berlari keluar ruangan.

Beberapa menit kemudian, Ryosuke sudah kembali dengan dokter dibelakangnya.

"Arioka-san? Sudah sadar? Apakah kepalamu terasa berdenyut hebat?" tanya sang dokter langsung.

"Y-ya." jawab Daiki sambil meringis.

"Tenang, itu karena efek mulainya kinerja diotakmu saat kau sudah sadar. Mungkin kalau kau rajin istirahat, denyutannya akan berkurang." ucap sang dokter lagi.

"Oh ya, pasien juga tidak boleh berpikir tentang hal kecelakaan sebelumnya atau hal-hal yang sulit lainnya, karena jika otaknya berpikir lebih keras, tidak akan ada pemulihan yang terjadi." ucap sang dokter pada Yuri, Yuya dan Ryosuke. Mereka bertiga hanya mengangguk paham.

"Dan satu hal lagi, jika pasien rajin beristirahat, mungkin waktu pulangnya akan lebih cepat, kemungkinan waktu paling cepat adalah besok. Dan jika waktu pemulihannya agak lama, kemungkinan waktunya bisa lusa. Kalau begitu, saya permisi dulu." Sang dokter segera berlalu begitu saja.

"A-apakah Hikaru kesini?" tanya Daiki.

"Tidak sama sekali, Nee-chan." jawab Yuri.

"Siapa itu Hikaru?" tanya Yuya.

"Eum.. Bisa dibilangー"

"Kekasihnya?" potong Yuya langsung.

"O-oh ya, dia kan... Ittai! Mengapa a-aku tidak bisa berpikir sedikit lebih keras?"

"Dia kenapa?" tanya Yuya.

"Nee-chan terlibat konflik dengannya semalam." ucap Yuri takut-takut.

'Maaf, Nee-chan. Setidaknya, aku tidak memberitahu siapa yang bersama Hikaru-nii pada Takaki-san semalam.' -Yuri

***


Hening.

Satu kata yang memenuhi ruangan inap Daiki.

"Yuya, Tou-san dan Kaa-san mu akan pulang malam ini." ucap Ryosuke.

"Biarkan saja. Aku ingin menjaga Daiki disini." ucap Yuya.

「 Marry With IdolーArioka Daiki 」✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang