Part 3

246 40 0
                                    

Yuya's part

Setelah Mizuki mencoba ketiga gaun pilihan Yuya, ia pun tertarik dengan gaun yang terakhir, yaitu gaun selutut yang berlengan tetapi pada ujung lengan mengembang lebar berwarna soft pink , dan memiliki kerah berwarna putih. Gaun itu mirip dengan gaun milik putri Aurora.

"Bagaimana? Kau mau gaun yang itu?" tanya Yuya ketika Mizuki menghampirinya dengan sebuah gaun ditangannya.

"Ya! Gaun ini sangat indah. Oh iya, memang dalam rangka apa kau membelikanku gaun?"

"Kau ingin tahu? Tunggu saja," jawaban Yuya membuat Mizuki mengerucutkan bibirnya karena ia tidak puas dengan jawaban Yuya.

"Ayo kita bayar gaun ini." ucap Yuya.

Setelah Yuya sudah membayar gaun Mizuki, ia dan Mizuki kembali ke mobil.

Daiki's part

"Yuri! Tebak aku bawa apa!" pekik Daiki ketika ia masuk ke dalam rumahnya.

"Memangnya nee-chan bawa apa?" tanya Yuri heran.

"Dua buah tiket untuk konser Takaki Yuya untuk dua hari lagi!" jawab Daiki sambil menunjukkan dua tiket yang ia pegang, tepat didepan wajah Yuri.

"Maji de?! Aku tak menyangka bahwa Neechan akan membelikan tiketnya!" pekik Yuri heboh.

"Tentu saja aku akan membelikannya. Tapi bukan pakai uangku. Lebih tepatnya, Hikka yang membelinya." Daiki menunjuk Hikaru dibelakangnya.

"Arigatou, nii-san!" kata Yuri seraya menunduk hormat pada Hikaru.

"Douita, Yuri. Tentu aku akan selalu membelikan tiketnya untuk kalian berdua," jawab Hikaru sambil tersenyum.

"Tunggu sebentar. Jika aku, Yuri dan kau yang akan menonton, mengapa tiketnya hanya dua?" tanya Daiki bingung.

"Kalian berdua saja yang menonton." jawab Hikaru santai.

"Eh? Tak bisa begitu. Aku merasa tak enak padamu, Hikka."

"Kau ini, seperti dengan orang lain saja. Aku akan selalu membuatmu bahagia, memang aku tidak menjamin kedepannya bahwa kau akan selalu bahagia denganku, tetapi, selama kau bahagia denganku, aku pun ikut bahagia. Itu saja."

"Sungguh perkataan yang sangat manis." celetuk Yuri.

"Yuri, kau baru berusia empat belas tahun. Jangan menyeletuk." nasihat Daiki. Yuri hanya mengerucutkan bibirnya.

"Eum, baiklah jika itu yang kau mau, Hikka." Hikaru hanya membalas ucapan Daiki dengan senyumnya.

••

Dua hari kemudian..

Beginilah kebiasaan unik Daiki dan Yuri ketika menuju tempat konser Takaki Yuya, mereka akan selalu berimajinasi tinggi-tinggi.

"Nee-chan, Jika aku punya kakak seperti Yuyan, aku selalu mengikuti kemana dia pergi, dan memintanya untuk berkeliling dunia. Oh iya, kan Nee-chan juga tau, selain ia menjadi aktor dan penyanyi, ayahnya menjadi direktur perusahaan ternama di Jepang, belum lagi ibunya, ibunya adalah pemilik butik ternama di Jepang." ucap Yuri.

"Lho, kok jika Yuyan menjadi kakakmu?" tanya Daiki bingung.

"Hehe, hal ini agak memalukan, tapi aku lebih tertarik pada manajer Yuya." jawab Yuri.

"Yamada Ryosuke maksudmu?" tanya Daiki.

"Eum.. Ya." jawab Yuri malu-malu.

"Untuk apa kau malu, Yuri? Ryosuke juga tak kalah tampan dengan Yuyan." ujar Daiki.

"Begitu ya? Baiklah." jawab Yuri.

"Kita sudah sampai." kata Hikaru. Posisi Hikaru tampak seperti seorang sopir karena Daiki memilih duduk ditengah bersama Yuri.

Setelah ketiganya turun, seperti biasa, Hikaru melambaikan tangannya pada Daiki dan Yuri yang dibalas lambaian tangan juga oleh Daiki.

"Ayo Yuri, cepat!" seru Daiki.

"Baik, nee-chan!" jawab Yuri.

"Oh ya nee-chan, apakah penampilanku sudah sesuai? "

"Tentu saja sudah, ayo kita langsung duduk."

"Ya."

Mereka pun duduk di barisan kursi keenam dari depan.

Tbc.

Hellooooo!! I'm back!!
Sorry banget kalau Yuya's partnya
sedikit. Author mau fokus ke Daichannya
dulu.. Nanti kalau sudah sampe ke klimaksnya, author perbanyak Yuya's partnya..
See you!!

-Elverant248-

「 Marry With IdolーArioka Daiki 」✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang