Part 4

235 45 8
                                    

Konser Takaki Yuya pun berlangsung. Jangan tanyakan bagaimana reaksi Daiki dan Yuri yang beradu suara menyebut nama Yuya.

"YUYAN!"

"YUYAN, DAISUKI!"

"YUYAN, YOU'RE MINE!"

Dan sebagainya.

••

Jam pun sudah menunjukkan pukul setengah enam sore, yang berarti konser Takaki Yuya cukup memakan banyak waktu.


"Huft, akhirnya konsernya selesai juga." kata Daiki setelah keluar dari tempat konser.

"Ya, nee-chan. Eh? Mengapa ada kerumunan besar disana?"

"Kau benar, mari kita hampiri!" ajak Daiki.

Mereka berdua pun menghampiri kerumunan itu, dan mencoba untuk menerobosnya untuk melihat apa yang terjadi.

"Eh? Meet and greet with Takaki Yuya?" ucap Daiki setelah melihat poster besar yang ada didepan kerumunan.

"Tiga hari lagi, nee-chan!" sorak Yuri.

"Astaga, kita pasti akan hadir!" seru Daiki

Mereka pun meninggalkan kerumunan dan memilih menaiki taksi, karena ternyata Hikaru tidak menunggu mereka.

Ya, biasanya konser Takaki Yuya tidak memakan banyak waktu. Tapi tidak apa, Daiki dan Yuri juga sudah sangat senang hari ini.

••

"Apakah kau lelah, Yuri?" tanya Daiki ketika mereka berdua baru menaiki taksi.

"Tidak terlalu. Bagaimana dengan nee-chan?"

"Tidak terlalu juga."

"EH, NEE-CHAN?! Apakah itu Hikka-nii? Dengan siapa dia?"

"Eh?! Itu Hikka-chan!"

"Pak, stop! Berhenti disini saja!" pinta Daiki pada sopir taksi.

Ketika Daiki dan Yuri turun dari taksi, Daiki sempat memotret Hikaru dan seorang wanita yang sedang digandengnya agar ia mempunyai bukti.

Lalu, Daiki dan Yuri pun menghampiri Hikaru.

"HEE?! DIA SIAPA HIKKA-CHAN!" semprot Daiki langsung.

"Eh?! Bukannya konser belum selesai?" tanya Hikaru tak nyambung.

"KAU! YAMAMOTO MIZUKI KEKASIHNYA YUYAN KAN?!"

"Ya, aku memang Mizuki, kau siapanya Hikka-chan?" tanya Mizuki santai.

"AKU KEKASIHNYA BAKA!"

"Honey, apa benar dia kekasihmu? Jadi, kau selingkuh dariku ya?" tanya Mizuki sok manis sambil mengeratkan gandengannya pada Hikaru.

Amarah Daiki semakin memuncak.

"E-eh? Tentu saja bukan, honey. Dia itu hanya tetanggaku saja,"

"Mengapa dia mengaku sebagai kekasihmu? Jika itu benar, seleramu rendah sekali, honey."

"Ck, tentu saja bukan, honey. Dia hanya mengada-ada. Kau percaya aku, bukan?" tanya Hikaru. Mizuki mengangguk-angguk.

"Lagipula, seleramu yang seperti aku, bukan? Bukan yang rendahan seperti ini? Ew, menjijikan,"

Amarah Daiki pun sudah pada batasnya.

Tanpa basa-basi pun, Daiki langsung menampar keras pipi Mizuki.

PLAK!

"DASAR WANITA JAL*NG! BERANI-BERANINYA KAU SELINGKUH DARI YUYAN! DAN SEKARANG, KAU JUGA MENGAMBIL KEKASIHKU?! DASAR WANITA TAMAK DAN RENDAHAN! ARGGHHH, TERKUTUK KALIAN BERDUA!" teriak Daiki didepan wajah Mizuki.

Daiki pun segera menarik tangan Yuri untuk pergi dari tempat itu.

Dan, mereka pun pergi ke restoran kecil di sekitar tempat itu.

"B-bagaimana ini, Yuri? Hikka s-selingkuh dariku..." kata Daiki sambil sesegukan.

"Nee-chan.. Banyak laki-laki didunia yang lebih baik dari Hikka-nii, mungkin Hikka-nii bukan jodohmu," jawab Yuri sambil mengelus punggung Daiki untuk menenangkannya.

"T-tapi aku s-sangat mencintainya, Yuri!" kata Daiki.

"Nee-chan.. Kami-sama pasti punya rencana yang lebih baik lagi untuk nee-chan. Nee-chan tenang saja, ya?"

••


Setelah dari restoran kecil, Yuri dan Daiki mencari taksi untuk pulang. Tetapi setelah dua jam, tak ada satu pun taksi yang lewat.

Dan tiba-tiba, ada satu mobil hitam yang berhenti didepan mereka berdua.

"Butuh tumpangan?"

Yuya's part

Tiga jam setelah konser berakhir, Yuya memutuskan untuk pulang ke rumah. Ia menghubungi Mizuki berulang-ulang, namun hasilnya nihil, hanya suara operator wanita yang sering dikutuk banyak orang.

"Mizuki.. Kemana kau?" Yuya pun semakin resah.

"Ah, sudahlah. Mungkin besok saja aku akan ke apartemennya.." Yuya mengambil kunci mobilnya dan menuju parkiran. Untungnya, parkirannya sepi, jadi ia tidak akan dikerubungi penggemarnya.

Di tengah jalan menuju ke rumahnya, ia melihat dua gadis yang sepertinya mencari taksi.

'Gadis-gadis ini cukup menarik.' batin Yuya.

Lalu, Yuya menyetop kendaraannya tepat di depan kedua gadis itu. Ia pun membuka kaca mobilnya.

"Butuh tumpangan?" tanya Yuya.

"Eh? Takaki Yuya-san?" ucap gadis yang lebih tinggi sedikit.

"Panggil saja aku Yuya, pasti kalian salah satu dari penggemarku bukan?"

"A-ano, ya, kami salah satu penggemarmu." jawab gadis itu malu-malu.

"Boleh aku tanya sekali lagi? Butuh tumpangan?"

"Eh? Sepertinya tidak, aku dan adikku hanya menunggu taksi yang lewat."

"Kalian menunggu taksi yang lewat? Jam segini, sih, biasanya jarang taksi yang lewat. Kalian tetap mau menunggu?"

"Eum, bagaimana ya? Apa kami tidak mengganggu jadwalmu?"

"Jadwalku hari ini sudah selesai, jadi waktuku bebas sampai malam. Bagaimana? Mau tidak?" tanya Yuya lagi.

"Eum.. Ya, kami mau." Malam itu pun berakhir dengan Yuya mengantarkan kedua gadis itu pulang.

Tbc.

Yeayy!! Part 4 selesai!!
Hehe, makasih untuk yang buat sempetin baca!!
Jangan lupa klik tombol bintang di kiri bawah!!
Arigatouu~ ^^

-Elverant248-

「 Marry With IdolーArioka Daiki 」✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang