Part 17

224 41 13
                                    

"Tadaima.." Terdengar suara Kei dan Kota yang sudah pulang. Yuya semakin panik.

"Bagaimana ini?" gumam Yuya.

"Daiki? Yuya?" Suara mereka makin mendekat. Sepertinya Kei dan Kota naik ke lantai atas untuk mengecek kamar Yuya.

"Mizu-chan! Kau bersembunyi, sana!" bisik Yuya. Mizuki langsung mengangguk. Tepat saat Mizuki sudah bersembunyi, Kei dan Kota datang.

"Yuya?"

"Ah, Kaa-san dan Tou-san sudah pulang." ucap Yuya.

"Dimana Daiki?"

"Dai-chan didalam."

"Didalam kamarnya? Kebetulan. Kami membawa beberapa Pocky untuknya."

"Eh? Tou-san dan Kaa-san titip Pocky-nya padaku saja. Besok akan kuberikan ke Dai-chan. Dia sudah tertidur lelap." bohong Yuya. Namun, Kei dan Kota merasa ada yang janggal pada ucapan Yuya.

"Tidak perlu. Biar kami taruh di meja belajarnya saja."

"Tapi.. Tou-san! Kaa-san!"

"Ada apa Yuya? Sikapmu sangat mencurigakan! Dan mengapa kau terus melarang kami?"

"Gomen, Kaa-san, Tou-san. Tapi sepertinya akhir-akhir ini Dai-chan terlalu lelah. Dia tidak dapat diganggu dalam tidurnya sekalipun."

"Kau berbohong?"

"T-tidak! Aku bicara sesungguhnya!"

"Daritadi nada bicaramu itu seperti menyembunyikan sesuatu, apa yang kau sembunyikan dari kami, Yuya?"

Yuya sudah tidak bisa membantah lagi. Ia menunduk. Namun, ia juga tidak bisa memberitahu kebenarannya.

"Jadi, apa yang kau sembunyikan?"

"Dai-chan.. Kabur.." gumam Yuya yang hampir tidak terdengar.

"Apa? Bicaralah lebih keras." Yuya sempat takut untuk mengulanginya.

"Dai-chan kabur..."

"APA?! DAIKI KABUR?!" ucap Kei langsung.

"BAKA! BAGAIMANA BISA DAIKI KABUR?"

"Pasti ada yang kau sembunyikan di kamarmu, biar kami lihat." Tanpa basa-basi, Kota langsung menyerobot masuk kedalam kamar Yuya. Sedangkan, wajah Yuya sudah berubah menjadi pucat pasi, takut Tou-sannya menemukan sesuatu dibawah mejanya.

"Tidak ada apa-apa."

"Periksa bawah mejanya. Sedaritadi, kau belum memeriksa apapun disana." perintah Kei. Kota mengangguk.

Dan, tamatlah riwayat Yuya sebagai idol.

Daiki's Part

Daiki masih saja belum tertidur. Ia selalu memikirkan Yuya. Bagaimanapun juga ia juga masih peduli dengan Yuya.

"Nee-chan?" Daiki buru-buru memejamkan matanya. Meskipun hanya pura-pura.

"Sudah tidur." ucap Yuri pelan, lalu menghela napasnya. Dan, Yuri pergi lagi dari kamar tidur Daiki.

***

06.30 A.M.

Daiki menuruni tangga menuju meja makan. Ia tak berniat sekolah hari ini.

"Ohayou, Daiki." sapa kedua orangtuanya.

"Ohayou, Kaa-san, Tou-san. " jawab Daiki.

「 Marry With IdolーArioka Daiki 」✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang