Yuya's part
"Yuya, bukankah dua hari lagi kau akan konser?" tanya manager Yuya, Yamada Ryosuke.
"Kau managerku, kau yang mengatur semua jadwalku, mana aku tahu dua hari lagi aku konser." jawab Yuya malas. Ryosuke menghembuskan napasnya, sabar, sabar.
"Ya, aku hanya bertanya, tak ada salahnya kan?" tanya Ryosuke dengan nada hati-hati. Namun, Yuya hanya mendiamkannya.
Tiba-tiba, ponsel Yuya bergetar menandakan ada pesan masuk. Lalu, Yuya membaca dengan bermalas-malasan.
LINE
Tou-san
Yuya, hari ini tou-san dan kaa-san pulang lebih lama ya, karena salah satu anak partner bisnis tou-san yang menikah. Jadi kami harus menghadiri undangannya. Tou-san harap kamu tidak keberatan.Takaki Yuya
Ya.Kini, Yuya sedang berada dalam mode badmood nya. Siapapun yang menganggunya sedikit saja, maka ia akan melontarkan kata-kata pedasnya.
Dan, Ryosuke pun harus banyak bersabar karena kata guru pendidikan agamanya waktu sekolah dasar, orang sabar akan masuk surga. Ya begitulah.
Tiba-tiba, ponselnya bergetar lagi. Menandakan ada pesan baru lagi.
Mizuki
Yuya! Aku di rumah, dan aku ingin jalan-jalan denganmu, apakah kamu mau menjemputku? :(Dan satu hal lagi, hanya pacarnya yang dapat membuat moodnya kembali.
Takaki Yuya
Baiklah, kebetulan aku sedang badmood. Tunggu aku ya.Mizuki
Siap, Yuya! 😀Read.
Yuya segera mengambil kunci mobilnya dan melangkah menuju garasi.
"Hei, mau kemana?" tanya Ryosuke ketika melihat Yuya membawa kunci mobil.
"Bukan urusanmu." jawab Yuya ketus. Lagi-lagi, Ryosuke harus bersabar.
Daiki's part
Setelah Daiki selesai berbelanja, Hikaru langsung mengantarkan Daiki pulang kerumahnya.
Tapi tiba-tiba, ada sesuatu yang mengejutkan Daiki.
"APA?! YUYA AKAN MENGADAKAN KONSER DALAM TIGA HARI LAGI?!" teriak Daiki heboh setelah melihat pesan LINE di grup Yuya Fanclub.
"Hikka-chan.." Daiki memohon pada Hikaru dengan puppy-eyes nya. Mengapa? Karena selama ini, Daiki yang terus meminta Hikaru membelikan tiket konser Yuya.
"Baiklah." jawab Hikaru sambil tersenyum manis.
"Yeay!" sorak Daiki. Lalu, Daiki memeluk tubuh Hikaru dengan erat.
"Terimakasih, Hikka-chan." ucap Daiki sambil tersenyum.
"Iya, tanpa kamu meminta, pun, aku juga sudah tahu sebelumnya kalau Takaki Yuya akan mengadakan konser dalam tiga hari lagi." jawab Hikaru sambil tersenyum tulus.
"Oh ya? Tahu darimana?" tanya Daiki antusias.
"Sebenarnya, aku juga bergabung dalam grup LINE Yuya Fanclub tanpa kau ketahui." jawab Hikaru sambil tersenyum geli.
"Eh? Maji de?! Sejak kapan?"
"Sejak kau dan Yuri belum bergabung. Akulah yang menyuruh mereka untuk mengundangmu dan Yuri, agar menjadi kejutan, tentunya. Dan, selama ini aku hanya menjadi pembaca saja, tidak pernah mengirim pesan, agar aku tidak tertangkap basah olehmu." jelas Hikaru panjang-lebar.
"Terciduk maksudnya?" Daiki terkekeh.
"Haha, ya begitulah."
Lalu, mereka berdua pun pergi menuju tempat pembelian tiket dan membeli dua karcis tiket.
Yuya's part
"Yuyan! Akhirnya kau datang juga!" ucap Mizuki ketika ia membuka pintu apartemennya.
"Dan, sekarang kau mau kemana?" tanya Yuya tanpa berbasa-basi.
"Eum, kemana saja asal bersamamu." jawab Mizuki dengan nada manja.
"Ya, ya. Bagaimana kalau ke butik?"
"Ke butik? Untuk apa?"
"Untuk membeli kipas angin." jawab Yuya datar.
"Eh? Sejak kapan butik menjual kipas angin?" tanya Mizuki polos.
"Sejak doraemon bertelur. Kau ini! Jelas kita ke butik untuk membeli gaun!" jawab Yuya geram.
"Aku tau.. Kau ini, jangan galak-galak padaku, kan aku hanya bertanya, untuk apa kita ke butik. Jelas, aku sudah tahu bahwa butik adalah tempat untuk membeli gaun," jelas Mizuki.
"Kau menyebalkan." jawab Yuya singkat.
Setelah itu, mereka pergi menaiki mobil Yuya ke butik.
••
Helloo!! I'm back!!
Yaapp sesuai keputusan author sendiri,
Author akan mempublish satu part itu 500 words.
Kenapa?
Supaya updatenya bisa lebih cepet,,
Mungkin seminggu 2 atau 3 part kalau banyak waktu luang,,
Jadi..
See you!-Elverant248-
KAMU SEDANG MEMBACA
「 Marry With IdolーArioka Daiki 」✔️
Fanfic「 COMPLETED 」 Arioka Daiki adalah penggemar berat dari seorang aktor, sekaligus penyanyi ternama di Jepang, yang bernama Takaki Yuya. Ia bahkan sering berkhayal kalau Takaki Yuya menjadi suaminya. Eh? Jangan berpikir semudah itu untuk menjadi istri...