Part 15

243 41 11
                                    

Proses shooting film berjalan dengan lancar. Daiki mengamati setiap gerak-gerik Yuya. Terutama aktingnya. Ia serasa melihat idolanya langsung.

"Bagaimana aktingku tadi?" tanya Yuya selepas ia dibolehkan istirahat sebentar.

"Kau.. Sangat keren! Rasanya, aku seperti bermimpi melihat idolaku sendiri sedang shooting film tepat didepan mataku sendiri," jawab Daiki. Yuya tersenyum. Ia lalu duduk di kursi yang tersedia disebelah Daiki.

"Kau tau? Aku tadi gugup." ucap Yuya.

"Eh? Karena apa?" tanya Daiki bingung.

"Biasanya, Mizuki yang melihatiku terus-menerus saat shooting, aku tidak apa-apa. Tapi saat kau yang melihatiku, tiba-tiba saja aku gugup." jawab Yuya. Seketika, jantung Daiki berdegup kencang.

"Ah, yang benar saja?" tanya Daiki.

"Benar. Tak biasanya aku begitu. Mungkin, kau sudah mempunyai tempat tersendiri dihatiku. Kau spesial bagiku." jawab Yuya sambil tersenyum. Seketika, pipi Daiki berubah merah bagai seperti kepiting rebus.

"Haha. Kau tau? Kau sangat lucu jika malu seperti itu," ucap Yuya sambil terkekeh.

Lalu, Yuya mendekatkan mulutnya ke telinga Daiki untuk membisikkan sesuatu yang membuat jantung Daiki semakin berdegup kencang.

"Yuya sayang Daiki,"

Deg!

"Daiki... Juga sayang Yuya."

Keduanya pun tersenyum satu sama lain.

Drrttt, drrttt!

Tiba-tiba, ponsel Yuya bergetar menandakan ada panggilan masuk.

"Moshi-moshi?"

"Yuya! Tolong aku! Aku dikurung disebuah ruangan gelap di suatu gedung besar yang entah dimana letaknya! Tolong Yuya! Aku mohon!" Mendadak, Yuya pun panik.

"Dimana? Cepat beritahu aku dimana!! Setidaknya, beritahu aku ciri-ciri tempat sekitarnya!"

"Siapa itu? Mengapa Yuya sangat panik?" gumam Daiki.

"Baiklah! Aku tau tempatnya! Tunggu baik-baik disana!" ucap Yuya kemudian langsung menutup panggilannya sepihak. Ia pergi begitu saja, tanpa memedulikan Daiki.

Daiki tersenyum pahit. "Apa sebegitu pentingnya orang itu bagi Yuya?" gumamnya.

***

"Honey, apakah kamu rela misalkan aku kembali lagi dengan Yuya?"

"Apapun untukmu, honey. Yang penting kamu bahagia jika tidak denganku. Lagipula, aku juga masih bisa kembali dengan Daiki, kan? Dan aku juga sangat yakin, pasti ia belum bisa move on dariku,"

"Tapi, dia tidak seperti perempuan baik-baik. Aku tidak menyukainya."

"Jaga ucapanmu baik-baik, Mizu-chan. Aku sudah mengenalnya sejak kami kecil. Dia perempuan terbaik yang pernah ada."

"Lalu, bagaimana denganku?"

"Ah, sepertinya lebih baik dirimu, haha."

"Astaga, kau labil sekali.."

***

"Paman, aku ada urusan di luar sebentar, bisa aku titip Daiki dulu denganmu?"

"Tentu, Yuya. Bagaimanapun juga, dia anak dari sahabatku." jawab Nino.

"Terima kasih, paman. Kuserahkan semuanya padamu."

「 Marry With IdolーArioka Daiki 」✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang