Part 6

241 40 1
                                    

Yuya memilih rumah sakit milik keluarganya, yang sedikit pasien, agar kemungkinan untuk bertemu penggemarnya sangat sedikit. Dan, jika ia memilih rumah sakit yang ramai, bisa-bisa Daiki tak terselamatkan, karena ia dikerubungi penggemar-penggemarnya.


"HEI! AKU BUTUH PERTOLONGAN PERTAMA! GADIS INI MENGALAMI KECELAKAAN!" teriak Yuya. Seorang dokter dan dua suster langsung membawa brankar rumah sakit, dan menghampiri Yuya.

"Tenang, Takaki-san. Nanti akan banyak pasien yang terganggu. Kami akan segera menolong gadis ini." ucap sang dokter. Dan kedua suster itu segera memindahkan Daiki dari gendongan Yuya ke brankar rumah sakit, dan langsung membawanya ke ruang gawat darurat.

"Cepat sadar, Arioka-san. Aku akan terus disini untuk menunggumu. Setidaknya, sampai kau sadar." gumam Yuya sesaat Daiki sudah dibawa ke ruang gawat darurat.

"Takaki-san bisa menunggu disebelah sana, sementara kami mengobati pasien yang Takaki-san bawa kesini," ucap sang dokter.

"Namanya Arioka Daiki, dokter."

"Baik, Takaki-san. Anda bisa menunggu selagi kami mengobati Arioka-san."

"Baiklah, dokter."

Melihat Yuri yang masih didepan pintu rumah sakit, Yuya menghampirinya.

"Hei, Yuri. Kau tak perlu khawatir dengan kakakmu. Ia pasti cepat sadar dan sembuh. Semua administrasi kakakmu nanti, aku yang akan melunasinya. Kau tenang saja, oke?" tanya Yuya. Yuri mengangguk.

"Omong-omong, bolehkah aku mengetahui usiamu dan kakakmu?" tanya Yuya.

"Dua hari yang lalu tepat ulang tahunku yang keempat belas tahun. Nee-chan berusia tujuh belas tahun, dan lima bulan lagi, ia akan berusia delapan belas tahun." jawab Yuri.

"Kalian masih sangat muda. Oh ya, bila aku perhatikan wajahmu, kau cocok dipasangkan dengan manajerku, Yamada Ryosuke. Dia hanya berbeda 2 tahun dengan kakakmu. Dan berbeda 6 tahun denganmu." ucap Yuya yang langsung membuat Yuri blushing.

"M-maksudmu, Yamada-san?" tanya Yuri canggung.

"Iya, apakah kau tertarik dengannya?" tanya Yuya.

"I-iya.. Tetapi otou-san dan okaa-san tidak memperbolehkanku berpacaran dulu. Kan, aku masih kelas delapan." jawab Yuri.

"Begitu ya. Iya juga, kan kau masih terlalu muda." ucap Yuya.

Drrttt, drtttt!

Ponsel Yuya bergetar menandakan ada panggilan masuk.

"Permisi sebentar Yuri. Aku ingin mengangkat telepon." ucap Yuya. Yuri hanya mengangguk kecil.

"Moshi-moshi?"

"Moshi-moshi. Dimana kau Yuya?! Kata kau mau mencari Mizuki! Tapi sangat lama! Kau sukses membuatku khawatir!"

"Pelan-pelan, Yama, suaramu membuat telingaku berdengung. Begini, jadi tadi aku tidak sengaja membuat seorang gadis kecelakaan, tapi bukan aku yang menabraknya. Dia membanting setirnya ke kiri dan rem mendadak untuk menghindari mobilku di jalanan yang sangat sepi. Aku juga langsung rem mendadak sebelum dia membanting setir. Di dalam mobil itu ada dua gadis adik-kakak. Hanya kakaknya yang tak sadarkan diri. Adiknya baik-baik saja. Kakaknya telah kubawa kerumah sakit, dan sekarang aku dan adiknya sedang menunggu kakaknya sadar. " jelas Yuya panjang-lebar.

"Ck. Kau ini! Pakai kebut-kebutan! Kau telah membuat nyawa seseorang hilang!"

"Bukan telah, Yama. Tapi hampir." ralat Yuya.

"Kau ini! Cepat, beritahu aku nama rumah sakit itu! Mana bisa kau sendiri di suatu tempat! Nanti kau tertangkap kamera seorang paparazzi, dan digosipkan yang tidak-tidak!"

"Baik, baik. Takaki's Healthstone Center. Kau tau kan? Mustahil jika kau tidak tahu. Tenang saja, aku yang mengurus semua administrasinya."

"Ya, ya! Aku tau! Aku segera kesana, lihat saja jika nyawa gadis itu tak terselamatkan! Kau akan mencoret nama baikmu sendiri di dunia hiburan!" Ryosuke segera memutuskan panggilan sepihak. Yuya kembali ke Yuri yang sudah duduk di ruang tunggu rumah sakit tersebut.

"Apakah semua baik-baik saja, Yuri?" tanya Yuya.

"Eh? Baik-baik saja. Omong-omong, yang tadi menelepon itu Yamada-san, ya?"

"Iya." Yuya pun duduk disamping Yuri. "Dia akan datang kesini. Memastikan kakakmu dan apakah ada paparazzi dan kameranya disekitarku saat ini." kata Yuya.

Mendadak, Yuri tersedak air liurnya sendiri setelah mengetahui Ryosuke akan datang.

"E-eh, Yuri? Daijoubu desu ka?" tanya Yuya panik.

"Daijoubu desu." ucap Yuri setelah bisa menghentikan acara tersedaknya.

"Yokatta."

Tbc.

Males nulis A/N :v

See you~
Arigathanks Gozaimuch ;)

-Elverant248-

「 Marry With IdolーArioka Daiki 」✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang