Part 4

3K 235 19
                                    

Beberapa hari kemudian..

Kini So Eun sudah kembali ke Korea
begitupun dengan Kim Bum, kali ini mereka
pulang secara terpisah, sejak pertemuan
hari itu keduanya tidak bertemu lagi hingga
sampai saat ini.

"Akhirnya aku kembali lagi ke Korea,
baru seminggu berlibur aku sudah sangat
merindukan Rumahku."Gumam So Eun
sambil tersenyum.

Saat ini ia sudah sampai didepan rumahnya.
So Eun terlihat heran memperhatikan
orang-orang yang berlalu lalang keluar
masuk rumahnya.

"Maaf, ini ada apa ya?"Tanya So Eun
pada salah satu orang yang akan
memasukkan kulkas kedalam Rumahnya.

"Tentu saja memasukkan barang-barang
pemilik Rumah ini."

So Eun membelalakkan matanya karena
terkejut atas jawaban orang tersebut.

"Apa?!"Pekik So Eun.

"Ini tidak mungkin! Bagaimana bisa?!
Jelas-jelas ini rumahku."Tanya So Eun
pada dirinya sendiri, orang tadi sudah
berlalu dari hadapannya tanpa dia sadari.

Saat So Eun ingin memasuki, Rumahnya,
tiba-tiba dari arah, belakang ada seseorang
yang menegurnya sehingga membuat So Eun
menghentikan langkahnya.

"Hei kau!"Teriak seorang pria yang berada
dibelakangnya memanggil dirinya.

Dengan malas So Eun membalikkan
badannya dan kembali terkejut melihat
orang yang dihadapannya kini, bukan hanya
So Eun saja yang terkejut tetapi pria itu
juga sama terkejutnya.

"Kau!!"Ucap keduanya bersamaan.

"Kenapa kau ada disini?"Tanyanya
terlebih dahulu.

"Harusnya aku yang bertanya padamu,
kenapa kau bisa ada dirumahku?"Tanya
So Eun balik membuat pria itu heran.

"Apa? Rumahmu?"

"Ini memang Rumahku."

Pria itu dengan santai berjalan mendekati
So Eun yang masih berdiri mematung.

"Benarkah ini rumahmu?"

"Kau tidak percaya padaku."

"Bukan begitu, tapi aku heran saja.
Bagaimana bisa kau mempunyai rumah
sebesar ini."Pria itu menatap So Eun datar.

"Seingatku sewaktu kita bersama dulu,
kau itu hanya tinggal disebuah rumah
kontrakan bukan di rumah sebesar ini."
Lanjutnya lagi dengan gaya santainya.

"Waktu itu aku masih belum tahu tentang
rumah ini."Sahut So Eun ketus, baginya
Kim Bum sangat menyebalkan, ya pria
itu adalah Kim Bum.

"Maksudmu?"

"Ceritanya sangat panjang, lain kali
akan ku ceritakan."

"Baiklah."

"Sekarang giliranku yang bertanya padamu,
untuk apa kau ke sini?"Tanya So Eun
penasaran.

Kim Bum terkekeh pelan membuat
So Eun heran melihatnya.

"Rumah ini sudah resmi jadi milikku dua
hari yang lalu."Jawab Kim Bum.

"Apa?! Bagaimana bisa?! Aku merasa tidak
pernah menjual rumah ini padamu."

"Memang bukan kau yang menjualnya tapi
kedua sahabatmu lah yang sudah menjual
rumah ini padaku melalui asistenku saat
kau masih ada di China."Jelas Kim Bum.

"Sahabatku? Siapa?"

"Sang Hyun dan Elena."

"Apa?"

"Sahabat macam apa mereka yang dengan
tega menjual rumah sahabatnya sendiri
Mereka benar-benar keterlaluan.hiks...."
So Eun menangis setelah mendengar bahwa
sahabat yang selama ini ia percaya ternyata
dengan teganya menjual rumahnya tanpa
seizin darinya.

Sebenarnya Kim Bum merasa iba tapi ia
tidak bisa memperlihatkannya karena rasa
egonya, Kim Bum berusaha bersikap biasa.

"Sudahlah, jangan menangis lagi,
semuanya sudah terjadi."

So Eun tetap menangis hingga membuat
Kim Bum mendekat dan langsung
memeluknya. So Eun sedikit terkejut tapi
ia tidak menolak dan semakin keras
menangis dipelukan Kim Bum.

"Percuma saja kau menangis, rumahmu
tidak akan kembali."Ucap Kim Bum
mempererat pelukannya sambil terus
mengelus punggung So Eun guna untuk
menenangkannya agar berhenti menangis.

"Darimana kau tahu kalau rumah ini
Sang Hyun dan Elena lah yang telah
menjualnya padamu?"Tanya So Eun.

Setelah cukup lama menangis akhirnya
So Eun bersuara tapi tidak melepaskan
pelukan Kim Bum.

"Asistenku menunjukkan selembar photo
dan kebetulan aku mengenali mereka lewat
photo itu."Jelas Kim Bum yang masih betah
memeluk wanita yang pernah menjadi
kekasihnya itu.

Sekali lagi So Eun dibuat terkejut, ternyata
benar bahwa merekalah yang sudah
benar-benar menjual Rumahnya pada Kim
Bum. So Eun melepaskan pelukan Kim Bum
secara lembut serta menatap Kim Bum
dengan tatapan sedihnya.

"Aku benar-benar tidak menyangka mereka
tega menipuku, padahal selama ini aku
hanya mempercayai mereka, pantas saja
mereka memberikan tiket liburan padaku
agar bisa dengan leluasa menjalankan
rencana mereka."

Kim Bum hanya menatapnya datar saat
So Eun berkeluh kesah akibat perbuatan
Sang Hyun dan Elena yang menurutnya
sudah jahat pada mantan kekasihnya itu.

"Lalu aku harus tinggal dimana."Gumam
So Eun pelan tapi masih dapat terdengar
ditelinga Kim Bum.

"Kau bisa tinggal disini tapi dengan satu
syarat."So Eun Mendongakkan kepalanya
sambil menatap Kim Bum bingung

"Ayo masuk, biar aku jelaskan didalam."
Ajak Kim Bum lembut. So Eun hanya
mengangguk tanda ia setuju.

____

"Apa?! Jadi anak itu sudah membeli
Rumah dan akan segera pindah
secepatnya."Tanya Ayah Kim Bum.

"Iya, Manajernya tadi datang kesini dan
menceritakan semuanya padaku."Jawab Ibu
Kim Bum sambil meletakkan kopi buatannya
dimeja kerja suaminya.

"Anak itu dari dulu tidak pernah
mendengarkan apa kataku, sudahlah
biarkan saja ia berbuat semaunya. Aku
sudah tidak perduli lagi."Terdengar dari
nada bicaranya yang sangat kecewa
pada Kim Bum.

"Tapi bagaimana pun dia adalah
anak kita satu-satunya."Kata Ibunya
Kim Bum sedih.

"Aku tahu."

Ayah Kim Bum beranjak dari duduknya,
meninggalkan sang istri sendirian diruang
kerjanya. Ibu Kim Bum hanya memasang
wajah sedih melihat suaminya yang terlihat
masih kecewa terhadap Kim Bum.

"Aku berharap semoga suatu hari nanti
hubungan antara Ayah dan anak itu akan
segera membaik seiring berjalannya waktu."
Batinnya penuh harap.



•••

Bersambung...??

Pernikahan KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang