Part 12

2.7K 217 26
                                        

Pukul 2 malam, Kim Bum terbangun dari
tidur karena dirinya seperti mendengar
suara seseorang yang berbisik-bisik dari luar
kamarnya, tanpa pikir panjang dia turun
dari ranjang menuju pintu untuk
mengetahui siapa yang ada diluar.

Brakkkk..

Kim Bum terkejut melihat Ibu dan Neneknya
berada didepan pintu kamarnya, yang lebih
mengejutkan lagi keduanya dalam posisi
terduduk dilantai seperti abis terjatuh,
cepat-cepat mereka berdiri takut
Kim Bum curiga.

"Apa yang kalian berdua lakukan didepan
kamarku?"Tanya Kim Bum heran.

"Aahh...ittu....tadd-di Ibu mau kebawah."
Sahut Ibu Kim Bum menjawabnya
terbata-bata. Kim Bum memicingkan
matanya curiga.

"Lalu nenek? Kenapa ada disini?"Giliran
sang Nenek yang ditanya Kim Bum.

"Sudahlah, kau lanjutkan saja tidurmu.
Ibu dan Nenekmu juga akan kembali
kekamar kami masing-masing."Ucap Ibu
Kim Bum sedikit gugup.

"Baiklah, awas saja kalau kalian mengintip
lagi."Setelah mengatakan itu, Kim Bum
kembali masuk kekamarnya.

Kedua wanita beda usia itu membelalakkan
matanya, astaga. Itu berarti Kim Bum
mengetahui bahwa mereka berdua memang
berniat mengintip tapi keburu ketahuan
oleh Kim Bum sebelum melihat kedalam.

***

Entah apa yang terjadi tadi malam,
So Eun dan Kim Bum saat ini tidur saling
berpelukan, bahkan pembatas yang
digunakan So Eun sudah tergeletak dilantai.
So Eun mengerjapkan matanya berulang-
ulang, So Eun merasakan sesuatu yang aneh
membuka matanya secara perlahan dan
mendapati leher Kim Bum yang kini
menempel sempurna didahinya.

So Eun mendongakkan kepalanya dan sangat
terkejut melihat wajah Kim Bum dari jarak
yang begitu dekat, saat So Eun melihat
kebawah ia melihat lengan kekar Kim Bum
melingkar erat dipinggangnya.

"Aaakkkhhh...."

Teriakan So Eun membangunkan Kim Bum
dari tidur nyenyaknya, untung saja kamar
Kim Bum kedap suara, jadi sudah bisa
dipastikan tidak akan ada yang mendengar
teriakan So Eun tadi.

"Hei! Kau ini pagi-pagi sudah berteriak."
Kesal Kim Bum seraya bangun dari
rebahannya dan duduk.

"Bagaimana aku tidak berteriak! saat aku
bangun tidur, kita tidur sambil berpelukan."
Sahut So Eun menampakkan wajah
polosnya. Kim Bum tersenyum geli dan
berniat menggoda istrinya.

"Itu hal yang wajar, kita kan sudah menikah,
jadi apa salahnya kalau sepasang suami istri
tidur sambil berpelukan."Jawab Kim Bum
sambil ingin melanjutkan tidurnya lagi.

"Itu hanya berlaku pada pasangan yang
benar-benar menikah didasari adanya cinta,
sedangkan kita menikah hanya berdasarkan
kontrak, kuharap kau tidak melupakan
perjanjiaan kita sebelum menandatangani
kontrak itu."Ucap So Eun, memperingatkan
Kim Bum tentang isi surat perjanjiaan
yang sudah mereka sepakati.

"Kau jangan khawatir, aku masih ingat
tentang itu, mana mungkin aku lupa, secara
aku sendiri yang mengajakmu menikah
kontrak."Balas Kim Bum berubah menjadi
kesal karena So Eun mengingatkan
tentang surat kontrak itu.

Karena kesal, Kim Bum mengurungkan
niatnya yang tadi hendak kembali tidur.
Kim Bum beranjak dari ranjangnya
menuju kamar mandi.

___

Diruang makan.

"Ga Eul, berapa lama kau menginap?"
Tanya Nenek sambil meniup-niup sup
yang berada disendok, perlahan ia
menyecap sup itu dengan pelan.

Pernikahan KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang