"Eonnie!""Kim Bum!"
Seru Ga Eul dan Yi Jeong bersamaan,
ya dua orang yang menyaksikan So Eun
dan Kim Bum berciuman tadi adalah
sepupu dan teman Kim Bum sendiri.Buru-buru keduanya duduk sambil
merapikan pakaian dan rambut mereka
yang sedikit berantakan akibat ciuman
panas tadi."Ba-bagaima bisa kalian masuk?"
Tanya So Eun gugup."Makanya jangan terlalu asyik berciuman
sampai tak menyadari satu pelayan melewati
kalian."Goda Ga Eul tersenyum geli."Maksudnya?"Tanya So Eun bingung.
"Ya tentu saja, pelayan yang membukakan
pintu untuk kami."Jawab Yi Jeong santaiWalaupun sebenarnya Kim Bum juga malu
kerena kepergok ciuman dengan istrinya
tapi ia berusaha bersikap santai."So Eun adalah istriku, jadi aku bebas
melakukan apapun padanya."Sahut Kim
Bum, sedetik kemudian tanpa malu Kim Bum
merangkulnbahu So Eun dihadapan Soeul."Sayang, kita lanjutkan dikamar saja
yuk."Ajak Kim Bum berniat menggoda
istrinya. So Eun menatap Kim Bum tajam."Ide bagus, ya sudah pergi saja sana
kekamarmu."Ujar Yi Jeong cepat.Kim Bum menarik tangan So Eun dan
menuntunnya untuk masuk kekamar yang
dulunya kamarnya kini sudah menjadi
kamar mereka sejak keduanya menikah."Iishh...dasar pengantin baru."
Gumam Ga Eul cemberut.Yi Jeong hanya tersenyum melihat
wajah calon istrinya yang cemberut.___
Pukul 12 siang, mereka semua makan
siang bersama termasuk Ga Eul dan
Yi Jeong masih ada disana."Kebetulan sekali kalian datang saat
Kim Bum dan So Eun juga kesini."Ucap
Kim Na Young, Ibunya Kim Bum."Bibi benar, kebetulan sekali kami kesini
disaat Kim Bum Oppa dan istrinya datang
berkunjung, kami pun juga tidak menyangka
pas sampai tadi malah tidak sengaja
menyaksikan adegan mesum yang dilakukan
pasangan pengantin baru ini."Cerita Ga Eul
dengan nada menggoda sambil matanya
melirik kearah Kim Bum dan So Eun."Hei gadis kecil, beraninya kau! Membuat
istriku malu saja."Balas Kim Bum dengan
nada kesal. Orangtua Kim Bum terkekeh
pelan tapi berbeda dengan Nenek
yang terlihat tidak suka."Memang apa yang dilakukan Kim Bum
bersama istrinya saat kalian baru datang
tadi?"Tanya Jong Gyu, walaupun ia sudah
paham betul apa maksud dari ucapan
Ga Eul, ia hanya sengaja menggoda
anak dan mantunya."Sudahlah Ayah, lupakan saja."
Ucap Kim Bum pada Ayahnya."Ayah kan juga penasaran."
Sahut Jong Gyu.Kim Bum mendengus kesal, sebenarnya
ia sudah tahu kalau Ayahnya itu sengaja
bertanya hanya untuk menggodanya
dan istrinya."Kim Jong Gyu. Benar apa kata cucuku,
sudahlah lupakan saja, lebih baik kita
bertanya maksud dari kedatangan Ga Eul
dan Yi Jeong datang kemari."Nenek ikut
bersuara dan langsung dapat anggukan
dari Kim Bum."Baiklah, Ibu."Akhirnya Jong Gyu
menurut juga."Apa ada hal penting hingga kalian datang
kesini?"Tanya Jong Gyu mulai serius."Iya, Paman."
"Hal penting apa?"
"Itu...kami akan segera menikah."
Jawab Yi Jeong sedikit gugup."Benarkah? Kapan?"Tanya
Na Young penasaran."Minggu depan, Bibi."
"Kalau begitu selamat, akhirnya kalian
akan segera menikah juga. Aku senang
mendengarnya."Ucap So Eun tersenyum."Kami kesini untuk memberikan ini, kami
harap kalian semua bisa datang."Ga Eul
menyerahkan undangan pernikahan
mereka pada kedua orangtua Kim Bum."Tentu saja kami semua akan datang,
kau lupa ha! Kau kan juga cucuku, mana
mungkin aku tidak menghadiri acara
pernikahan cucuku sendiri."Kini giliran
Nenek yang bersuara."Gadis kecilku ternyata sudah dewasa."
Kim Bum sengaja untuk menggoda
sepupunya."Memang aku sudah dewasa, aku kan tidak
sepertimu, usia hampir 30 tahun tapi masih
saja kekanakan."Ejek Ga Eul yang berhasil
membuat mata Kim Bum melotot kearahnya.Semuanya tertawa melihat Kim Bum, bahkan
sang istri pun juga ikut menertawakannya.***
Sore harinya, mereka kembali kerumah,
sesampainya dirumah, So Eun masuk lebih
dulu, sedang Kim Bum menerima telpon
entah dari siapa."Kau mau kemana?"Tanya Kim Bum pada
So Eun begitu melihat wanita itu akan
keluar rumah."Ke supermarket, persediaan dirumah
sudah hampir habis.""Biar ku antar."
"Tidak usah, aku bisa pergi naik taksi."
Tolak So Eun.Bukan Kim Bum namanya kalau ia
bisa menerima dengan mudahnya atas
penolakan istri kontraknya itu."Jangan membantah, aku yang berkuasa
dirumah ini."Ucapnya tegas, lalu berjalan
lebih dulu keluar dari rumah, mau tidak
mau dengan sangat terpaksa So Eun
menyetujuinya."Pasang sabuk pengamanmu."
Titah Kim Bum.So Eun hanya menurut. Kim Bum mulai
mengemudikan mobilnya sedang So Eun
hanya diam sambil menghadap kearah
luar jendela."Tidak biasanya kau diam, bukannya kau
selalu melawanku."Ucap Kim Bum merasa
heran melihat So Eun yang tidak cerewet
seperti biasanya. So Eun tetap diam, entah
kenapa hari ini dia malas berdebat dengan
suami kontraknya."Hei aku bicara padamu!"
"Aku hanya malas berdebat denganmu."
"Tapi aku tidak suka dengan sikapmu
yang pendiam ini."Bentak Kim Bum.Karena kesal, Kim Bum memberhentikan
mobilnya dipinggir jalan."Kenapa berhenti? Kita kan belum sampai?"
Tanya So Eun bingung dan menoleh
kearah Kim Bum."Sepertinya kau harus diberi hukuman."
Ucap Kim Bum menyeringai kecil.So Eun hanya menatapnya dengan bingung,
apa maksud dari ucapannya itu? Belum
sempat So Eun buka suara, tiba-tiba ia
merasakan tengkuknya ditarik kuat, didetik
berikutnya. So Eun terkejut bukan main,
Kim Bum mencium bibirnya, bukan hanya
mencium saja tapi suaminya itu malah
melumat bibirnya dengan kasar. So Eun
memberontak dan berusaha melepaskannya
tapi sayang tenaganya yang lebih sedikit
dari Kim Bum membuatnya sulit lepas dari
lumatan bibir suaminya.Beberapa detik kemudian, ciuman yang
mulanya kasar kini sudah mulai melembut,
setelah cukup lama akhirnya Kim Bum
melepaskan ciuman panasnya."Hhhh...hhhh..."
Nafas keduanya terengah-engah, Kim Bum
menangkup kedua pipi So Eun dan kembali
mencium So Eun dengan lembut."Hhhh...ini adalah hukuman yang
pantas untukmu karena kau sudah berani
mendiamkan aku."Ucapnya setelah
melepaskan ciumannya, kembali Kim Bum
mencium bibir So Eun sekilas."Apa harus dengan menciumku, dasar
mesum."Gerutu So Eun pelan. Kim Bum
tersenyum melihat ekspresi So Eun yang
menurutnya sangat menggemaskan."Ah sudahlah...cepat jalankan mobilnya.
Ini sudah sore, aku tidak mau telat memasak
untuk makan malam nanti."So Eun menyembunyikan rasa gugupnya.
Kim Bum tersenyum sambil mengangguk
lalu bersiap menjalankan mobilnya. Tapi
sebelum itu, dia menoleh dan lagi-lagi ia
tersenyum melihat bibir So Eun yang
membengkak akibat ulahnya tadi."Cepat Jalan!"Suruh So Eun kesal.
Kim Bum menurut dan kali ini, dia
benar-benar mengemudikan mobilnya.•••
Bersambung...??

KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Kontrak
Fiksi PenggemarBumsso version FF ini terinspirasi dari drama korea Full House. Menceritakan tentang wanita yang mau tidak mau harus menikah dengan sang mantan demi mendapatkan kembali rumahnya.