Saat ini Kim Bum dan So Eun sedang
sarapan bersama, sedari tadi Kim Bum
hanya memperhatikan istrinya yang dengan
lahapnya memakan nasi goreng kimchi
buatannya. Ya nasi goreng kimchi itu yang
membuatnya Kim Bum sendiri karena
istrinya itu tiba-tiba merasa ingin
dimasakkan olehnya.Merasa diperhatikan oleh suaminya, So Eun
menghentikan makannya dan beralih
menatap Kim Bum dengan tatapan heran."Kenapa kau melihatku seperti itu?
Apa ada yang salah di wajahku?"Kim Bum hanya tersenyum menanggapi
pertanyaan So Eun."Hei pria bunglon!! Aku bertanya padamu,
kau malah tersenyum dan mengabaikan
pertanyaanku."Ucap So Eun dengan
wajah kesalnya."Sayang, aku tidak bermaksud mengabaikan
pertanyaanmu. Aku tadi hanya menikmati
wajah cantikmu saat sedang makan
masakan buatanku."Jelas Kim Bum yang
masih terus memandangi wajah istrinya itu."Oh, aku kira kau tidak suka aku
makan terlalu banyak.""Mana mungkin aku tidak suka kau makan
banyak, aku akan sangat bahagia kau
memakan masakanku dengan lahapnya.
Ingat, anak kita kan juga harus sehat
didalam sana. Apapun akan kulakukan
demi dirimu dan calon anak kita.""Terima kasih karena kau sangat perhatian
padaku dan juga calon anak kita."Ucap
So Eun tulus."Itu sudah menjadi kewajibanku
sebagai Suami dan calon Ayah untuk
selalu memperhatikanmu dan calon
anak kita."Sahut Kim Bum."Oh ya, apa kau sudah memberitahu
keluargamu tentang kehamilanku?""Sudah."
"Kapan?"
"Setelah aku menyelesaikan
urusanku kemarin.""Apa mereka bahagia atas kehamilanku?"
"Tentu saja mereka pasti akan bahagia,
saat aku menelpon, ibu yang mengangkatnya
dan Ibu sangat senang atas kehamilanmu.
Kata Ibu hari ini dia dan Nenek akan
berkunjung kerumah kita.""Ahh syukurlah, tapi aku masih takut dengan
Nenek. Kau kan tahu dari dulu Nenek itu
tidak terlalu menyukaiku. Apa menurutmu
Nenek bahagia atas kehamilanku ini?"
Ucap So Eun diakhiri pertanyaan."Kau tidak perlu khawatir, aku sangat yakin
Nenek pasti juga bahagia karena sebentar
lagi dia akan punya cicit lagi."Jawab Kim
Bum dengan nada lembut agar So Eun
tidak bersedih."Aku mengerti, kalau begitu aku mau
istirahat dulu. Entah kenapa aku mengantuk
dan ingin tidur sebentar, kalau ibu dan
Nenek sudah datang, tolong bangunkan aku."Ucap So Eun bersiap beranjak dari
duduknya, sebelum dia berdiri tangan
suaminya lebih dulu menggenggamnya
hingga mau tak mau ia terduduk kembali."Tapi makananmu belum habis.
Habiskan dulu."Cegah Kim Bum."Aku sudah tidak bernafsu, kau saja
yang habiskan."Sahut So Eun malas."Baiklah, apa perlu aku antar ke kamar."
Tawar Kim Bum."Tidak perlu, aku bisa sendiri."
Tolak So Eun secara halus.Tanpa menunggu jawaban suaminya
So Eun langsung berlalu meninggalkan
ruang makan menuju kamar mereka yang
letaknya dilantai dua. Kim Bum sempat
aneh melihat reaksi istrinya tadi setelah
dirinya membicarakan Nenek.****
"Kali ini kabar mengejutkan datang
dari aktor Kim Bum yang selama ini kita
ketahui sekitar tiga tahunan yang lalu
dia menikahi seorang wanita yang
notabenennya adalah mantan kekasihnya
sendiri. kini kabar terbarunya ternyata
pernikahan mereka hanyalah sebuah
kontrak, ada seseorang yang tidak kami
ketahui telah mengirim sebuah map
yang isinya berupa surat perjanjian
pernikahan yang hanya bertahan tiga
tahun dan itu berarti pernikahan kontrak
ini akan segera berakhir. Entah apa
alasan Kim Bum dan istrinya sehingga
mereka berdua nekat melakukan
pernikahan kontrak ini, hanya Tuhan
dan mereka lah yang tahu."Begitulah isi berita yang sedang dibaca
So Eun saat ini, karena merasa bosan dia
memutuskan membaca sebuah majalah edisi
keluaran terbaru, tak disangka oleh So Eun
ternyata ada berita tentang Kim Bum dan
dirinya dimajalah yang sedang dibacanya
ini."Bagaimana ini bisa terjadi, bukankah
surat perjanjian itu belum ditemukan?
Tapi kenapa Sampai ke tangan wartawan?
Pasti ada seseorang yang berkhianat dan
menemukan surat itu lalu memberikannya
pada wartawan."Gumam So Eun dengan
nada gelisahnya, ia sangat takut kalau
keluarga Kim Bum tahu tentang berita ini."Ada apa sayang, kau terlihat cemas?
Apa terjadi sesuatu?"Tiba-tiba So Eun tersentak mendengar
pertanyaan Kim Bum yang kini sudah
duduk disebelahnya sambil merangkul
pundaknya."Bagaimana ini, aku sangat takut Kim Bum.
Aku takut kalau keluargamu membenciku
setelah membaca berita ini."Ucap So Eun
resah seraya menyerahkan majalah yang
tadi dibacanya kepada Kim Bum. Walaupun
sedikit bingung Kim Bum tetap menerima
majalah itu lalu membacanya."Aku sangat yakin orang yang memberikan
surat perjanjian kita pasti berencana ingin memisahkan kita."Tebak Kim Bum setelah membaca berita itu."Kau benar, bagaimana ini aku takut
Kim Bum..hiks hiks.."Kini So Eun malah
terisak menangis, Kim Bum langsung
memeluk So Eun agar istrinya itu bisa
sedikit lebih tenang bila berada didalam
dekapan hangatnya."Kau tenang saja, aku akan mengurus
semuanya. Sudah jangan menangis lagi,
kau juga tidak perlu khawatir. Bukannya
kita sekarang sudah benar-benar seperti
pasangan pada umumnya dan berencana
ingin merobek surat perjanjian itu, tapi
karena surat perjanjian itu hilang makanya
kita tidak dapat merobeknya secara
bersama-sama."Ucap Kim Bum dengan
kedua belah tangannya yang sangat erat
memeluk tubuh mungil So Eun.Ucapan Kim Bum membuat So Eun berhenti
menangis dan terlihat lebih tenang dari
sebelumnya, mungkin karena ia merasa
nyaman dan terlindungi bila berada didalam
pelukan hangat suaminya. So Eun hanya
menggangguk didalam dekapan hangat
Kim Bum, pelukkan Kim Bum semakin erat
dan sesekali dia mencium pucuk kepala
istrinya, sedang tangan kanannya mengelus
rambut panjang So Eun dari ujung kepala
sampai kepinggang So Eun."Oh ya, apa Ibu dan Nenek belum datang?
Kau bilang tadi pagi katanya mereka akan
datang?"Tanya So Eun teringat akan ucapan
Kim Bum tadi pagi."Hmm aku juga tidak tahu, mereka juga
tidak mengabariku. Nanti aku hubungi Ibu,
sebaiknya kau istirahat saja dulu dikamar."
Jawab Kim Bum sekaligus menyuruh So Eun
untuk istirahat selagi Ibu dan Nenek nya
belum datang. So Eun menggelengkan
kepalanya tanda tidak mau."Aku tidak mengantuk, kan setelah makan
tadi aku sudah istirahat. Apa kau lupa ha!""Baiklah. Terserah kau saja. Sekarang
tidurlah lagi, aku akan menjadi kasur yang
empuk untukmu."Canda Kim Bum hingga
membuat So Eun tertawa kecil."Berada dipelukkanmu aku merasa aman,
kuharap kau selalu memelukku seperti ini.
Apapun yang terjadi nantinya, kumohon
tetaplah disisiku demi calon anak kita dan
juga demi diriku."Kim Bum tersenyum dan
semakin menenggelamkan kepala istrinya
didada bidangnya."Aku sangat mencintaimu, cukup sekali aku
melakukan kesalahan dengan memutuskan
hubungan kita dulu, sekarang tidak lagi.
Aku akan selalu tetap bersamamu apapun
yang terjadi. Kau juga harus berjanji,
tetaplah mencintaiku."Ungkap Kim Bum
tulus membuat So Eun semakin terharu
akan ucapan suaminya barusan.So Eun tidak menjawab dan hanya
menganggukkan kepalanya tanda bahwa
ia juga tidak akan pernah mau kehilangan
Kim Bum untuk kedua kalinya.•••
Bersambung...??gg
![](https://img.wattpad.com/cover/136976267-288-k257000.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Kontrak
FanficBumsso version FF ini terinspirasi dari drama korea Full House. Menceritakan tentang wanita yang mau tidak mau harus menikah dengan sang mantan demi mendapatkan kembali rumahnya.